1672. Isn't This The Situation You Wanted? (2)

17 1 0
                                    

Mata Jo Gol bersinar dengan intens.

Dia menyadarinya saat melihat Gunung Wudang yang tadinya berupa siluet samar di kejauhan, menjadi lebih jelas.

"Warnanya merah..."

Awalnya dia pikir dia keliru.

Namun, jika dibandingkan dengan gunung-gunung di sekitarnya, terlihat jelas bahwa Gunung Wudang yang menjulang tinggi itu berwarna merah sampai ke bagian tengahnya.

"Sahyung! Lihat itu!"

"Apakah itu serangan api?"

Wajah Yoon Jong berubah serius dalam sekejap.

Serangan api yang mampu membakar lebih dari separuh gunung sebesar itu tidak terbayangkan. Yoon Jong menggertakkan giginya.

"Bajingan tak berperikemanusiaan!"

Hanya dengan melihat gunung itu dari jauh, krisis yang tengah dihadapi Wudang dapat dirasakan di seluruh tubuhnya.

"Ayo cepat, Jo Gol!"

"Ya, Sahyung!"

Saat mereka berlari maju, Yoon Jong mengepalkan tangannya tanpa sadar.

'Tunggu!'

Kami akan segera tiba, segera sekali.

Dia sungguh-sungguh berharap nama Wudang tetap ada di dunia sampai mereka tiba di sana.

❀ ❀ ❀

Suara dengungan seperti kawanan lebah memenuhi udara saat bayangan tangan yang tak terhitung jumlahnya menutupi langit.

Bayangan yang banyak jumlahnya, masing-masing menciptakan bentuk yang berbeda, cukup menyilaukan hingga memukau.

Mana yang asli dan mana yang palsu?

Itu adalah puncak ilusi. Itu adalah gerakan yang membuktikan mengapa Pria Berwajah Seribu disebut sebagai tangan terbaik dari Sekte Jahat.

Heo Gong juga tampaknya tidak dapat menemukan cara untuk menghadapi teknik tangan yang mempesona ini dan segera mundur dan melompat ke belakang.

Namun, Pria Berwajah Seribu yang berpengalaman tidak membiarkan Heo Gong mundur begitu saja. Sambil tersenyum licik, dia mendekati Heo Gong yang sedang mundur, dan jumlah bayangan tangan pun semakin bertambah.

Banyak tangan terjulur ke arah Heo Gong. Pemandangan itu tidak hanya menakjubkan, tetapi juga mengerikan. Seolah-olah hantu-hantu berhamburan ke arah makhluk hidup, tertarik oleh vitalitas mereka.

Pedang Heo Gong menusuk tajam ke arah bayangan tangan. Pedang Tai Chi yang dipenuhi energi putih dan hitam itu langsung memotong lautan bayangan tangan itu.

Namun.

Mata Heo Gong terbelalak.

Ruang yang telah dipotongnya dengan pedangnya dengan cepat terisi dengan lebih banyak bayangan tangan, seperti sungai yang mengisi saluran yang terpotong.

Terkejut, Heo Gong menggulingkan tubuhnya ke belakang.

Degup! Degup!

Pada saat itu, suara ketukan genderang kulit terdengar, dan tubuh Heo Gong terhuyung mundur dengan berat.

Tanpa bisa menahan diri, dia melirik tubuhnya sendiri.

Daerah yang terkena dampak adalah bahu kiri dan sisi kanannya.

Pakaiannya di tempat-tempat itu telah berubah menjadi debu dan berserakan, memperlihatkan kulitnya yang telanjang, yang sekarang ditandai dengan cetakan tangan yang gelap, seolah-olah bayangan tangan telah dicap padanya.

Return Of The Mount Hua Sect [2] ❀ ❀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang