Kota Jakarta yang ramai tak pernah tidur. Hiruk-pikuk kendaraan, gedung-gedung menjulang, dan lautan manusia yang mengalir tak henti-hentinya membentuk denyut kehidupan yang tak pernah benar-benar berhenti. Namun, di balik kesibukan siang hari yang menghipnotis, ketika malam menjelang, ada sesuatu yang jauh lebih gelap bersembunyi di sudut-sudut kota. Sesuatu yang tak terlihat oleh mata manusia biasa, namun dirasakan oleh mereka yang memiliki bakat untuk melihat dunia lain. Dan di tengah segala sesuatu yang tak kasatmata itu, ada mereka—The Phantom Hunter.
Malam itu, langit Jakarta berawan, menyelimuti kota dalam kegelapan yang lebih pekat dari biasanya. Arka, seorang remaja 17 tahun dengan rambut hitam yang kusut dan mata yang selalu tampak waspada, berdiri di pinggir atap sebuah gedung tinggi di pusat kota. Dari tempatnya berdiri, dia bisa melihat kilauan lampu-lampu kota yang tampak seperti ribuan bintang kecil di bawah sana. Namun pikirannya jauh dari keindahan kota. Pikirannya terfokus pada tugas malam itu.
Di tangannya tergenggam sebuah gelang logam berwarna perak dengan ukiran batik halus, simbol dari identitasnya sebagai anggota The Phantom Hunter. Di gelang itu tertanam teknologi canggih yang memungkinkan akses ke inventori pribadi mereka, di mana para pemburu bisa menyimpan berbagai peralatan mistis, senjata, hingga jimat-jimat pelindung.
Malam ini bukan hanya sekadar perburuan biasa. Informasi yang mereka terima mengatakan ada sesuatu yang jauh lebih besar dari biasanya. Sebuah siluman kuat, yang selama ini hanya hidup dalam cerita rakyat, telah mulai menampakkan diri di tengah-tengah kota. Dan tugas Arka serta timnya adalah menghentikannya sebelum siluman itu menyebabkan kerusakan lebih besar.
“Arka, kau siap?” Suara Sinta terdengar dari earpiece di telinganya. Sinta adalah rekan seperjuangan Arka, seorang gadis dengan kemampuan spiritual tinggi dan ahli dalam merapal mantra. Suaranya selalu tenang, bahkan di tengah situasi paling berbahaya sekalipun.
Arka mengangguk, meskipun tahu Sinta tidak bisa melihatnya. “Aku selalu siap,” jawabnya, meskipun dalam hatinya ada perasaan was-was yang sulit ia hilangkan. Ini bukan perburuan biasa.
Dari jauh, terdengar deru mesin motor mendekat. Raka, sahabat sekaligus anggota tim mereka yang paling impulsif, tiba dengan gaya khasnya, langsung memarkir motor di tepi jalan dan melompat ke atap tempat Arka berdiri. Rambutnya yang berantakan melambai-lambai diterpa angin malam.
“Kau lihat sesuatu?” tanya Raka sambil menyalakan Ghost Detector di pergelangan tangannya. Alat itu memancarkan sinar biru ke langit, mencari tanda-tanda kehadiran makhluk gaib di sekitar mereka.
“Belum,” jawab Arka, meskipun firasatnya mengatakan bahwa siluman itu sudah dekat. Mereka hanya perlu menunggu.
Sinta menyusul beberapa menit kemudian. Berbeda dengan Raka yang lebih suka bertindak, Sinta selalu penuh perhitungan. Ia membawa selembar kain putih dengan tulisan aksara Jawa kuno yang tersimpan di inventori pribadinya. Itu adalah salah satu jimat terkuat yang dimilikinya, digunakan hanya untuk situasi darurat. Dan malam ini, dia merasa butuh berjaga-jaga.
“Aku merasa ada sesuatu yang mendekat,” katanya sambil berdiri di antara Arka dan Raka. Matanya terpejam sesaat, merasakan energi gaib yang berputar di sekitarnya. “Siluman ini bukan makhluk biasa. Aku bisa merasakannya dari jauh.”
Arka mengangguk, matanya menyapu pemandangan di sekitarnya. “Kita perlu siapkan strategi. Jika siluman ini sekuat yang mereka katakan, kita tak bisa bertindak gegabah.”
Sebelum ada yang sempat menjawab, udara di sekitar mereka tiba-tiba terasa dingin, sangat dingin. Angin malam yang tadinya sepoi-sepoi berubah menjadi kencang, berdesir dengan suara yang aneh, seolah-olah ada yang membisikkannya. Pohon-pohon yang tumbuh di bawah gedung bergoyang dengan cara yang tidak alami.
![](https://img.wattpad.com/cover/376925820-288-k890249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phantom Hunters
Fantasía"Phantom Hunters" Di tengah kehidupan modern Indonesia, sekelompok remaja terlibat dalam organisasi rahasia The Phantom Hunter yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Dengan bantuan teknologi canggih seperti Gh...