Bab 11

1.3K 20 0
                                    


Demi memuluskan rencananya, Bayu harus bisa menyusup ke kantornya. Beruntung dia bersahabat dengan staf clenaing service yang kebetulan membenci Sarah seperti Bayu.

Bayu menghabiskan beberapa jam memanipulasi sistem saluran udara sehingga kini dia mengendalikannya sepenuhnya. Rencananya sederhana: kirim obat itu ke lantai 18 , yang merupakan kantor Sarah, biarkan obat itu bekerja, dan tinggal rayakan.

Setelah selesai, Bayu pulang dan tidur nyenyak... besok dia akan membalas dendam... dia begitu bersemangat hingga dia bahkan tidak meniduri satu pun lonte yang tersedia untuknya.

Keesokan paginya, dia bangun lebih lambat dari biasanya, Bayu berpikir jauh lebih baik menyimpan tenaganya. Dia bangun ketika jam menunjukkan pukul 10. Waktu dimana semua orang telah sampai ke kantor. Segera saja Bayu bersiap dan langsung meluncur ke kantornya.

Ketika Bayu sampai di sana, dia dibiarkan masuk dari belakang oleh petugas kebersihan karena security pasti tidak akan mengizinkannya masuk.

Begitu masuk, dia menekan tombol yang akan melepaskan obat itu ke seluruh lantai 18 dia mendapat konfirmasi bahwa dia ada di kantornya dan satu-satunya orang di lantai itu adalah sekretarisnya Sarah, Kartika yang sama judesnya seperti bosnya.

Bayu kemudian menunggu dengan tidak sabar selama sepuluh menit agar obat tersebut benar-benar hilang dari lantai. Bayu kemudian berjalan menaiki lift dan naik ke lantai eksklusif wanita jalang itu... dia berkencan dengan balas dendam.

Dia berjalan ke arah Kartika yang terkejut melihat Bayu tiba-tiba mun, "Lu mau apa ke sini"

"Balas dendam," jawab Bayu, sebelum menambahkan, "merangkak."

"Beraninya kamu," kata Kartika, seorang gadis cantik dengan rambut pendek, ketika dia hendak memanggil petugas keamanan, namun dia malah terjatuh ke lantai dan merangkak. "Apa-apaan ini?" dia bertanya, bingung, sambil menatap si culun.

"Bagus sekali," jawab Bayu. "Gua gak sabar buat ngentot."

"Bangsat lu, Yu,"semprot Kartika, masih bingung kenapa dia menuruti merangkak seperti anjing

"Lu bakal ketagihan kontol di pantat lu" kata Bayu, menambahkan syarat pada perempuan jalang sok itu. Sial, dia adalah seorang sekretaris, seolah-olah dia harus merendahkannya.

"Sinting lu," katanya.

Bayu tersenyum. Tekad kuat perempuan sebelum jatuh berlutut menjadi budaknya. Dia memerintahkan, "Berdiri."

Kartika telah mencoba untuk berdiri selama empat puluh lima detik terakhir, jadi dia bersyukur ketika kali ini tubuhnya memungkinkan dia untuk menerobos rantai tak kasat mata yang seperti menahannya.

"Bagus, lonte," dia menyeringai, sebelum menambahkan, "Sekarang, buka pakaianmu."

"Anjing," bentaknya.

"Hmmm, bagus juga," dia tersenyum, berpikir dia mungkin akan membawanya pulang sebagai mainan untuk digunakan oleh ibunya. Ibu mungkin akan menyukai tambahan budak baru

Kartika memelototinya bahkan saat dia merasakan dirinya membuka ritsleting dressnya 'Lah, kok gua malah nurut?' pikir Krtika dalam hati.

Bayu melihat ekspresi bingung di wajah sekretaris binal itu, menjelaskan, "Gua telah menginfeksimu dengan obat yang membuatmu menuruti setiap perintah yang diberikan."

"Bulshit," katanya, bahkan ketika dia menarik gaun itu melewati kepalanya, tiba-tiba berdiri di depan hanya dengan bra dan celana dalam berenda hitam serta stokingnya.

"Memang gila ya. Tapi itu kenyataannya," ucap Bayu sambil mengamati tubuh kekar wanita itu. "Lepaskan bramu, gua mau liat toked lu."

"Tolong hentikan ini," pinta Kartika, tiba-tiba memahami kenyataan pahit dari situasinya, sambil melepaskan bra-nya.

Balas dendam si CulunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang