Aji yang sangat Menyebalkan

2 0 0
                                    

♡₊˚ 🦢・₊✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡₊˚ 🦢・₊✧

Seorang Pria memasuki kamar yang bernuansa putih, yang terlihat begitu elegan dan rapih. Tatapan Pria itu tertuju pada gadis yang masih tertidur pulas dengan mulut yang terbuka, Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat gaya tidur gadis itu. Ia pun menghampiri lalu mengguncang-guncangjan tubuh gadis itu.

"Naradien Eonoia. Bangun Lo! Masih gadis juga udah jadi pemalas aja, bangun hoy udah jam delapan!"

Pria itu merupakan Aji Eunola, Kakak dari Naradien yang sangat galak jika adiknya tidur kembali setelah subuh. 

"Ihh, masih ngantuk atuh. Mau tidur bentar lagi," Ucap Naradien tanpa membuka matanya.

"Bangun nggak Lo? Gue telfon si Juna nih!"

Mendengar nama Juna disebut, Naradien duduk dengan tegak seketika. Naradien menatap sang Kakak dengan tatapan kesal, Aji memang terkadang se-menyebalkan ini hingga membuat Naradien kadang-kadang suka emosi.

Naradien tahu jika hari Minggu ini nggak akan tenang dan bisa tidur kembali setelah subuh, karena ada Aji. "A Aji apaan sih? So asik banget! Adien tuh masih ngantuk tau," kesalnya.

"Oh gitu? Pasti Lo kayak begini karena si Juna ya? Udah berani ya Lo sama gue?"

"Nggak jelas banget! Sumpah A, Adien masih ngantuk banget. Lagian kenapa sih? Adien kayak begini cuma hari Minggu aja kok, tanya Mamah sana!"

"Oh jadi kamu setiap Minggu kayak gini? Oke! Mulai minggu depan selama gue masih di Bogor, gue bakal telfon Lo setiap hari Minggu."

"A Aji ngeselin banget!" Teriak Naradien lalu kembali tidur dan beresembunyi di balik selimut biru mudanya.

"Adien.." panggil Aji dengan lembut dan tersenyum menahan kesabarannya.

Merasa kesal, Naradien pun menendang-nendangkan selimutnya namun dengan mata yang terpejam. Ini yang Naradien lakukan jika Aji terus memaksanya, ini juga sudah tidak aneh bagi Aji yang melihat adiknya merajuk seperti ini.



Tok tok tok



"A, Adiennya udah bangun belum?" Nina bertanya dari luar kamar Naradien.

"Belum Mah, Adien nggak mau bangun!" Teriak Aji.

Semakin kesal Naradien pun terus menendang-nendangkan selimutnya hingga selimutnya terjatuh ke lantai di susul dengan gulingnya.

Disisi lain Nina yang mendengar jawaban Aji pun langsung membuka pintu kamar Naradien. Nina dan seorang Pria yang tak lain Juna terkejut melihat Naradien yang sedang merajuk pada Aji.

"Wah kebetulan Lo kesini Jun, Lo udah liatkan kelaukan dia gimana kalo aslinya? Kek begini nih, tantrum gajelas kalo Minggu pagi." Ucap Aji dengan lantang.

Endless Love to NaradienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang