Kakek

1.4K 42 23
                                    

"Hmm... Hari yang cerah seperti biasa..." Aku menghirup udara pagi yang begitu segar lewat paru-paru ku yang sudah rapuh.

Aku adalah Kakek nya Noan, namaku Wirjo, panggil saja begitu. Saat ini aku sedang menikmati udara pagi yang segar.

Saat ini aku sedang duduk di kursi kayu kesukaanku, memandangi orang-orang yang lalu-lalang di depan rumah ku, "Hah... Pagi yang indah... Hmm?!!"

'Towewew'

Padahal hari baru saja dimulai tapi gairahku sudah memuncak dengan instan tatkala kulihat Meisya, si Janda Kembang yang body nya montok bahenol.

Padahal hari baru saja dimulai tapi gairahku sudah memuncak dengan instan tatkala kulihat Meisya, si Janda Kembang yang body nya montok bahenol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Meisya

"Sial! Si Meisya bahenol lewat. Aku harus kuat... Hnghhh..." Aku menggenggam gagang kursi ku kencang.

Tak lama Meisya berjalan di depan rumah ku, "Permisi Pak Wirjo..." Meisya menyapa ku sambil melambaikan tangannya.

"Iya Meisya... Mau kemana pagi-pagi rapih sekali?" Tanya ku sembari masih menahan diri.

Meisya berhenti sebentar, terlihat pantatnya yang montok berguncang sebentar, "Owh mau kondangan Pak, saya berangkat duluan sekalian mau bantu-bantu, mari Pak." Meisya pun melanjutkan langkahnya.

"Owh iya mari mari..." Ucap ku sambil tersenyum, "Sial aku sudah tidak tahan... Noan!! Noan!" Aku memanggil cucuku Noan.

"Apa Kek?" Noan datang sambil berlari.

"Kamu gak laper apa? Beli sarapan sana, uangnya di meja tv. Beli bubur.." suruh ku.

"Oke Kek." Noan segera kembali untuk mengambil uang dan keluar lagi untuk membeli sarapan.

"Hmm... Akhirnya..." Aku pun berdiri dari kursi kayu kesukaanku dan pergi masuk ke dalam rumah. "Aku sudah lama ingin melakukan ini, Meisya... Sialnya aku sudah tidak tahan lagi." Aku bersila di lantai kamar ku.

"Hmm... Hah..." Aku mengatur nafasku, selama ini aku hanya meraga sukma untuk ketenangan batin ku, walaupun begitu aku tahu seluk-beluk kemampuan ini.

Tatkala aku merasa tenang, jiwa ku meninggalkan tubuhku, saat ini aku dapat melihat tubuh ku berada dibawah ku.

"Hmm... Sungguh rasa yang menenangkan. Baiklah sekarang saatnya cari Meisya, dia pergi kondangan kan kalo ga salah, baiklah." Aku pun segera meluncur keluar rumah sembari mencari keberadaan Meisya.

Dengan wujudku sekarang aku bisa bergerak lebih leluasa dan lebih cepat dan, sampai akhirnya aku menemukan Meisya yang sedang duduk sambil berfoto menggunakan handphone nya.

Hasrat dan GairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang