Amanda

1.8K 42 8
                                    

Aku selalu membaca buku itu sampai semalaman, hingga membuat ku tidak tidur dan mengantuk di kelas.

Seperti hari ini, aku tidak fokus terhadap pembelajaran saat ini,

"Bosan sekali, kenapa harus matematika di jam pertama. Mmm..."

Tidak ada yang menarik dari matematika di jam pertama, hingga terbesit sesuatu di pikiran ku.

"Kalau dilihat-lihat Bu Sarah body nya oke juga ya."

Bu Sarah, seorang guru matematika yang selalu datang tepat waktu dan tidak disukai para siswa karena terlalu strict.

"Terlalu membosankan..." Aku tidak menghiraukan pembelajaran dan memejamkan mata ku.

Dan tanpa aku sadari, jiwa ku keluar dari tubuhku, "Aku meraga sukma tanpa aku sadari.." aku mengalihkan pandanganku ku pada Bu Sarah, "Hehehe... Ayo buat ini menjadi menarik." Aku pun melesat menuju tubuh Bu Sarah.

" Aku pun melesat menuju tubuh Bu Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Bu Sarah

Tubuh Bu Sarah tersentak tatkala aku merasukinya.

"Ahh.!"

Bu Sarah reflek mengeluarkan jeritan nikmat yang membuat salah paham satu kelas. "Ekhem ibu izin keluar dulu ya." Segera setelah mendapatkan tubuh Bu Sarah, aku pun keluar kelas menuju toilet guru untuk menikmati tubuh Bu Sarah.

***

Saat ini aku sedang bercermin di toilet guru, memandangi tubuh Bu Sarah yang bisa dibilang sangat menggoda, "Bu Sarah... Tubuh ibu ini... Sungguh tidak bermoral..." Aku menirukan bagaimana Bu Sarah biasanya menceramahi para siswa.

"Sekarang ibu akan saya hukum..." Aku mulai menelanjangi pakaian Bu Sarah, satu persatu kancing seragamnya aku lepas, memperlihatkan pakaian dalamnya yang berwarna hitam, sungguh erotis.

"Uuh... Lihatlah payudara yang montok ini... Mmmhhh.." aku memainkan payudara Bu Sarah yang montok.

"Mmmmhhh.... Sshh... Ahh.." Aku memainkan ekspresi wajah Bu Sarah, Bu Sarah terlihat sangat binal ketika aku memasang ekspresi menggigit bibir nya.

Saat ini wajah Bu Sarah terlihat sangat binal di pantulan cermin, wajah yang selalu menunjukkan ketegasan sekarang terlihat sungguh erotis.

"Aku seharusnya memvideokan ini." Gumam ku.

"Hngghh... Ahhn..." Tapi aku tidak berpikiran jernih tatkala aku memilin puting Bu Sarah yang merah muda.

Hasrat yang menggebu-gebu membuatku ingin yang lebih dari ini, aku segera melucuti rok panjang Bu Sarah dan mulai memainkan vaginanya.

"Ahhn... Masih rapat sekali... Vagina yang tembem ini... Ahhnnnh..!" Sial aku tidak bisa menahan suara ku, vagina Bu Sarah yang masih perawan sungguh membuatku gila.

Hasrat dan GairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang