Siang hari yang begitu menegangkan. Bagaimana tidak? Anala baru saja selesai bertarung demi keadilan, naasnya ia bisa di kalahkan.
Dengan marah Anala mengepal kedua tangannya. "Bangsat! Padahal sedikit lagi. Anala bodoh!"
Anala memang memiliki ambisi yang sangat kuat, ia sangat tidak bisa jika di temui dengan kegagalan. Ya, sangat jelas ia bisa merasa dirinya begitu bodoh, di karena kan tidak bisa melawan mereka semua. Benar, Noxious Pyro.
Perasaan jengkel Anala terus menyelimuti nya di beberapa waktu, dengan gundah ia berjalan untuk keluar dari rumah.
Perlahan Anala melangkah kan kaki nya untuk berjalan ke arah taman komplek.Namun, baru saja ia akan sampai di Taman itu, Anala malah bertemu dengan seseorang yang ia kenal.
Karaya.
"Ah elah, niat gua mau nenangin diri, kenapa malah ketemu manusia sialan ini," protes Anala dengan memutar melas matanya.
Dengan respon cepat Anala langsung memutar arah tubuhnya untuk segera kembali ke rumah.
"An!"
Mendengar namanya di panggil oleh seseorang Anala dengan cepat memutar kembali arah tubuhnya, untuk melihat siapa yang telah memanggil dirinya. ck, Karaya. Batin Anala.
"Ada perlu apa?"
"Eitssss, santai dong cantik, sini dulu deh!" Goda Karaya.
Dengan raut wajah malas Anala berjalan untuk mendekati Karaya. "Apasi Kar, kenapa?"
"An, senyum dulu dong, kalo cemberut gini Aura cantik nya hilang tau"
"Emang udah sinting ya lo!" Lanjut Anala.
"Hahaahah, iya iya maaf. Kenapa lu? Kaya yang hopeless banget," tanya Karaya.
"Lagi badmood gua, pengen makan orang"
"Dih, cewe kaya lu makan orang? Yang ad-"
"Apa! Ga percaya lu? Kocak" potong Anala.
"Gen Z pasti ya, hahaha"
"Kar." Ucap Anala seraya memberikan tatapan mengintimidasi ke arah Karaya. "Gua lagi ga mau becanda."
"Iya iya, maaf An."
Setelah perdebatan yang cukup panjang itu, akhirnya Karaya mengalah agar situasi tetap kondusif. "Sini," ucapnya sambil memberikan isyarat agar Anala duduk di samping dirinya.
Anala mengangguk sebagai jawaban.
"Ntahlah, Kar. Pusing gua"
"Karena?"
"Gua gagal"
Karaya kebingungan dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh Anala, itu terlihat jelas dari raut wajahnya.
"An, karena Noxious Pyro, ya?"
Seketika mata Anala terbelalak kaget, responnya langsung cepat menatap Karaya. "Hah?! Darimana lu tau mereka?"
Karaya membalas dengan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"HAH! L-LO?"
"Shuttt, An. Nanti orang sekitar curiga."
"Wtf, jelasin ke gua sekarang."
*****
Skip time.
*****
"KEJAR TERUS HEM!" Teriak Anala dengan terus memantau pergerakan musuh. "Jangan kabur sialan, Lo bajingan yang ga tau terimakasih, harusnya Lo mati!"
"Berhenti sekarang, atau nyawa lu sebagai gantinya!"
Target musuh tidak mendengarkan sedikitpun peringatan yang di ucapkan oleh Anala. Ia justru semakin kencang untuk berlari.
Dengan teliti Anala mengamati gerak gerik nya, hingga pada akhirnya Anala mendaratkan busur panah tepat di kaki Target.
"Bawa dia Ke tempat Papa, Hem."
"Siap kak!"
"Kenapa? Ga bisa jalan ya, kasian," ledek Hema dengan menyeringai kecil. "Itu salah lu, makanya jangan serakah jadi manusia. Dasar pecundang."
Anala berjalan mendekati target yang sudah lemah itu, ia mengangkat rahang nya dengan kasar. "Harusnya lu mati, tapi ga bisa. Karena semua bukti ada di tangan lu."
"Polisi cukup berat untuk mengungkap kasus lu. Tapi, gua, akan bikin lu merasakan yang seharusnya udah lu rasain dari dulu!"
~~~~~
Menghindar karena alasan takut, sangat jelas
Kau pecundang.
-Anala SeemaBersambung.
Jangan lupa ⭐ yaaaa
Tinggalin jejak dengan cara komen dan follow akun ini!!
@pecelleloover
Follow untuk informasi selengkapnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
'Chaos' In The Language
AksiKEADILAN TETAPLAH KEADILAN! TIDAK MEMANDANG SIAPAPUN! KEJAHATAN HARUS SEGERA DI TUNTASKAN! ° ° ° Sebuah keluarga yang berlatar belakang seorang mata mata rahasia. mereka di utus untuk memberantas kejahatan tanpa ada nya jejak yang bisa terekam. Mer...