☀️06☀️

108 13 0
                                    

.
..
...

Hari kelima merupakan hari terakhir pekan olahraga di Konoha High School, Sakura bekerja lebih sedikit dari hari-hari sebelumnya. Sehabis makan siang saat waktu istirahatnya berlangsung, Sakura berjalan sendirian di taman sekolah yang saat ini cukup sepi hanya beberapa siswa dan siswi yang berlalu lalang. Sakura mendudukkan dirinya di atas rerumputan kemudian meminum sekotak susu stroberi yang tadi ia beli di kantin.

Langit begitu cerah dengan awan putih yang bergumul, suara sorakan yang keras bahkan terdengar hingga di tempat ini walaupun jarak lapangan dan taman cukup jauh sebenarnya. Tampaknya semua orang bersemangat mungkin karena hari ini adalah final sekaligus penutupan acara. Sakura memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang lembut tanpa menyadari seseorang telah mengambil tempat untuk duduk disebelahnya.

“Kau kabur dari tugasmu sebagai tim medis?” ujar suara berat seseorang membuat Sakura langsung membuka kedua matanya dan menoleh ke asal suara. Ia mendapati Sasuke yang duduk disebelahnya dengan pandangan yang lurus kedepan.

“Kau disini?” tanya Sakura sementara Sasuke hanya diam tanpa memberi respon. Sakura memandangnya, side profile Sasuke yang menawan. Dilihat dari dekat seperti ini Sakura merasa Sasuke menjadi lebih keren berkali-kali lipat. Tiba-tiba saja Sasuke tersenyum kecil dan menoleh,irisnya yang gelap memandang tepat pada emerald Sakura yang jernih.

“Puas dengan pandanganmu?” sadar akan itu Sakura mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian segera membuang muka.

“Perasaanmu saja” balas Sakura.

“Padahal kau bisa menikmatinya lebih lama” ejek Sasuke kemudian.

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Sakura mengganti topik pembicaraan mereka.

“Bukankah kau seharusnya berada dilapangan?” ujar Sasuke balik bertanya.

“Ahya.. tapi ini waktu istirahatku” ucap Sakura.

“Hn..begitu” gumam Sasuke. Mereka kemudian sama-sama terdiam hingga keberadaan Naruto yang membawa sepeda menarik atensi keduanya. Remaja dengan helaian pirang itu mendekat pada Sasuke dan juga Sakura.

“Sakura-chan ayo naik bersamaku,aku akan membonceng mu” ujar Naruto sambil tersenyum lebar.

“Naruto sepeda siapa yang kau gunakan?” tanya Sakura.

“Jangan khawatir aku meminjamnya dari satpam didepan” Sakura membuang nafas pelan dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Memangnya kau sudah main bersepeda?” timpal Sasuke.

“Oh tentu saja, kau tidak lihat aku membawanya dari sana kemari” tunjuk Naruto dari gerbang depan sekolah. Sasuke mendekat pada Sakura tampaknya membisikkan sesuatu.

“Kurasa tidak aman untuk naik bersamanya” bisik Sasuke pada Sakura membuat gadis dengan helaian merah muda itu mengangguk setuju.

“Ayo Sakura-chan” ajak Naruto.

“Hahh Naruto kurasa aku tidak bisa, terlalu lelah untuk bergerak” jawab Sakura sambil menggelengkan kepalanya. Naruto mengerucutkan bibirnya dan tampak sedih.

“Hah... dia sepertinya sangat kecewa” ujar Sakura merasa bersalah. Sasuke memperhatikannya kemudian membuang nafas gusar.

“Hey aku yang akan naik bersamamu” ucap Sasuke membuat Naruto seketika berbinar.

“Oh.. Sasuke! Kau teman terbaik” Sasuke berjalan mendekat menuju Naruto kemudian mengambil tempat duduk di belakangnya, Naruto bersiap membawa sepeda dengan mulai menaruh kakinya pada pedal.

“Kau yakin ini aman kan?” tanya Sasuke mulai tampak khawatir.

“Kau tenang saja...baiklah kita meluncur!!!” teriaknya keras kemudian mengayuh sepeda dengan cepat. Sakura mengamati keduanya dari tempat ia duduk,namun lambat laun laju sepeda keduanya semakin cepat ditambah dengan jalan yang menurun membuat Sakura menjadi khawatir bahwa keduanya akan terjatuh.

“Hei..hei Naruto pegang kemudinya dengan benar” ujar Sasuke mulai tampak cemas.

“Sasuke....Sasuke remnya tidak berfungsi sepertinya kita akan jatuh” hal yang dicemaskan oleh Sakura sejak tadi menjadi kenyataan, sepeda itu melaju dengan kencang dan berhenti lantaran menabrak sebuah pohon dengan keras. Sakura memekik bergegas berlari menuju keduanya.

Naruto mendesis lantaran kepalanya yang merasa pusing sementara Sasuke meringis merasakan sakit pada kakinya. Sakura berhenti tepat didepan keduanya.

“Sial...sungguh menyebalkan mempercayai ucapanmu” cerca Sasuke. Naruto mencibir.

“Itu karena jalanan nya menurun”ucap Naruto tak terima. Kemudian meringis setelahnya lantaran telapak tangannya terluka. Sakura datang dan langsung meraih telapak tangan Naruto.

“Lihatlah ulahmu... tanganmu jadi berdarah seperti ini” ujar Sakura. Naruto menggigit bibirnya. Sakura membawa Naruto berdiri dan memapahnya.

“Bawa Naruto ke Uks dan obati dia aku akan mengembalikan sepedanya” ujar Sasuke.

“Sasuke kau baik-baik saja?” tanya Sakura memastikan.

“Aku baik, pergilah” suruh Sasuke. Sakura pun menopang Naruto berjalan bersama menuju uks ia sempat melirik Sasuke yang pergi berlawanan arah dari mereka namun jalan Sasuke yang sedikit pincang terlihat dari emerald nya. ‘Kenapa Sasuke berbohong?’ batin Sakura bertanya-tanya.

Mereka sampai di uks dengan Sakura yang mengobati luka Naruto, ia menempelkan obat merah pada luka Naruto setelah sebelumnya membersihkannya. Naruto beberapa kali meringis lantaran lukanya terasa perih. Iris sapphire nya menatap lurus pada Sakura yang kini tengah meniup-niup lukanya. Setelah menempelkan obat Sakura menegakkan kepalanya dan menatap pada Naruto membuat remaja laki-laki itu segera mengalihkan pandangannya.

“Kepalamu masih pusing?” tanya Sakura.

“Hum? Ya sedikit” ucap Naruto.

“Kalau begitu istirahatlah disini sebentar” ucap Sakura. Naruto pun mengangguk dan menurut ia merebahkan tubuhnya, Sakura menutup tirai dan berjalan keluar dari uks. Saat ini ia berharap menemukan Sasuke dan mengobati luka remaja laki-laki dengan iris gelap tersebut. Sakura mengitari taman bahkan mengunjungi pos satpam namun tidak dapat menemukan Sasuke sama sekali.

Kemudian ia memutuskan untuk mengunjungi kelas pria tersebut benar saja Sasuke berada disana sendirian melamun menatap keluar jendela. Sakura mengetuk meja Sasuke menarik atensi pria tersebut menatap padanya. Sakura menatap kesal pada Sasuke kemudian membuang nafas gusar.

“Gulung celanamu!” suruh Sakura.

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Sasuke.

“Aku akan mengobatinya, aku tahu lututmu terluka” Sasukepun menurut dan menggulung celananya. Benar saja lututnya berdarah bahkan juga memar membuat Sakura meringis melihatnya.

“Ini akan sedikit perih” ujar Sakura. ia mulai membersihkan luka Sasuke dengan hati-hati kemudian memberikan obat merah dan menempelkan plester penutup luka. Sakura merapikan barang-barang yang tadi ia bawa dari uks, ketika akan beranjak pergi Sasuke menahan pergelangan tangannya.

“Kau mau kemana?”tanya Sasuke.

“Mengembalikan ini” ucap Sakura.

“Nanti saja, disinilah bersamaku” ujar Sasuke. Sakura hanya diam saja namun mengikuti ucapan Sasuke. Menaruh p3k ke atas meja dan mengambil tempat duduk di hadapan Sasuke. Sakura menopang dagunya memandang pada Sasuke yang menatap keluar jendela.




To be continue....

We Can't Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang