𝐁𝐚𝐛 𝟔

202 18 1
                                    

"Gimana dok anak saya gapapa kan dok" tanya araya

"Maaf Bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi takdir berkata lain Arsenio Gio Alexis meninggal dunia pukul 17:13 " ucap sang dokter

Bak petir menyambar mereka

"Apasih dok jangan ngomong sembarangan Gio pasti masih hidup dia ngga mungkin ninggalin mommy-nya sendiri" ucap araya marah dengan air mata selalu turun

" iya ngga mungkin anak saya pergi dia itu kuat "ucap Adrian marah karna anaknya dibilang sudah tiada

" iya cucu sayang itu dia kuat ngga mungkin dia nyerah gitu aja "ucap opa karena oma ngga bisa berkata-kata lagi karna mendengar cucu kesayangannya tiada

" jika kalian tak percaya silakan masuk, saya duluan "pamit sang dokter

Mereka langsung bergegas ke ruang ICU, dan melihat gio terbaring lemah dan pucat. Betapa hancurnya mereka orang yang selalu membuat mereka tersenyum dengan tingkahnya sekarang sudah tiada.

" sayang kamu cuma tidur kan apa yang dibilang dokter tadi bohong kan"ucap araya menangis sambil mengusap wajah gio

"Jagoan daddy bangun yuk, nanti kita pergi ke tempat yang kamu mau" ucap Adrian

"Iya sayang nanti kita jalan-jalan sama oma dan opa juga kamu emangnya ga mau" ucap araya sambil nangis

Tiba-tiba perawat datang untuk mengurus jenazah Gio

Skip

Mereka sudah nyampe di pemakaman gio araya memeluk nisan Gio dengan menangis tersedu-sedu adrian yang melihat istrinya seperti itu langsung memeluk araya

"Udah sayang, nanti gio sedih kalo ngeliat mommynya kayak gini" ucap adrian

"Iya mas" ucap araya

Mereka pergi meninggalkan area pemakaman tersebut

Skip

Beberapa hari setelah kepergian gio araya dan adrian sudah pulang ke mansion nya dan suasana mansion sepi semenjak kepergian gio dan araya selalu bengong di taman belakang mansion tempat dimana dia dan gio selalu main bareng dan tak kerasa air mata araya turun

"Gio mommy kangen kamu" rintih araya

Skip

Bulan sudah menampakkan dirinya dan disisi lain di mansion araya sedang memasak melihat ayam ia keingat gio yang suka akan ayam Bikinannya selesai masak araya langsung pergi ke kamar mereka untuk memangil adrian

"Mas makan" panggil araya

"Iya sayang" jawab adrian

"Cepet aku mau panggil gio juga soalnya" ucap araya tanpa sadar

Tok

Tok.

"Gio makan yuk, mommy udah masakin makanan kesukaan kamu loh" ucap araya sambil mengetok pintu kamar gio

"Sayang kamu ngapain disitu" tanya Adrian

" aku mau panggil gio mas, " jawab araya

"Sayang ikhlasin gio, nanti gio sedih loh ngeliat kamu kayak gitu"

"Apa sih kamu orang gio masih ada "

"Sayang sadar gio udah ngga ada"

Araya langsung diam mendengar perkataan Adrian

"Maaf mas, aku selalu berpikir gio masih ada"

" udah sayang, aku ngerti kok kamu jangan terlalu berlarut dalam kesedihan ya, kasihan gio disana nanti ngga tenang kalo liat mommy nya sedih terus" jelas adrian

transmigrasi mother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang