10

8 2 0
                                    

Selamat membaca ♡

.
.
.
.

Dua minggu berlalu, Hyunjin dipanggil untuk pulang kerumah keluarga Hwang, dikarenakan sang ibu dikabarkan sakit. Tentu saja Hyunjin khawatir dengan keadaan ibunya, ia sangat menyayangi wanita yang telah melahirkannya itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dengan tergesa ia melajukan mobilnya. Ketika ia memasuki halaman luas rumah besar itu, Hyunjin mengernyitkan kedua alisnya merasa heran kala melihat ada mobil asing yang terparkir disana, ia pikir mungkin ada kerabat yang mengunjungi ibunya.

Melewati pintu besar yang dibukakan oleh seorang pelayan, Hyunjin bergegas menuju kamar ibunya, hanya saja ia terhenti saat sampai di ruang keluarga rumah itu, ia sedikit terkejut setelah melihat keadaan ibunya yang sangat sehat duduk bersama ayahnya, asik berbincang dengan Tuan Kim, rekan kerja ayahnya, beserta istrinya, mungkin. "Dan siapa wanita muda itu?" tanya Hyunjin dalam hati.

"Nah orangnya sudah datang, panjang umur sekali," ujar tuan Kim. Membuat semua orang disana terkekeh, kecuali satu orang, Wanita itu. Hyunjin melihat dia tersenyum malu sambil menundukkan kepalanya.

Hyunjin berpikir apa maksud ucapan tuan Kim? Apa mereka sedang membicarakan dirinya? Hyunjin benar-benar melupakan apa yang disampaikan ayahnya beberapa minggu lalu karena saat ini rasa khawatir akan kesehatan sang ibu jauh lebih penting dibanding yang lain. Mengabaikan semua orang disana, atensi Hyunjin beralih kepada ibunya.

"Ibu, bukankah ibu sedang sakit? Ibu membohongiku?" tanya Hyunjin kecewa. Ibu dan ayahnya sudah berkali-kali menyuruh Hyunjin untuk pulang ke rumah, dengan berbagai alasan Hyunjin masih bisa menolaknya. Hyunjin tau itu hanya alasan saja untuk membahas perjodohannya. Tapi kali ini, ia benar-benar tertipu karena ibunya membawa-bawa masalah kesehatan. Dimana kesehatan tidak bisa dijadikan mainan, pikir Hyunjin. Jadi ia percaya saja saat mendapat panggilan dari rumah itu.

"Kalau tidak begitu, kau pasti tidak akan pulang kerumah." Jawab sang Ibu.

"Aku sudah rela membatalkan janji dan meninggalkan pekerjaanku demi ibu, tapi ternyata ibu sangat sehat, malah jauh lebih segar dibading sebelumnya."

Hyunjin malam ini berjanji akan mengajak Felix makan malam diluar setelah pekerjaannya selesai, namun batal saat ia menerima telepon dari kepala pelayan dirumah itu yang mengatakan ibunya sakit. Ia terpaksa membatalkan janjinya dengan Felix. Hyunjin merasa sangat bersalah, namun Felix bisa memakluminya. Felix bilang ibunya lebih penting.

"Maafkan ibu, duduklah dulu. Ada yang ingin ayah katakan."

"Tidak bisa, lanjutkan saja acara mengobrol kalian, aku akan pergi." Tidak ada yang suka dibohongi, begitupun Hyunjin. Ia kecewa.

"Sayang, ibu mohon. Duduklah sebentar," pinta sang ibu.

Hyunjin menghela napas kasar, "baiklah hanya sebentar." Ia sangat lemah jika ibunya yang meminta, berbeda dengan sang ayah. Hyunjin memang sering bertengkar dengan ayahnya, tapi tidak dengan ibunya.

"Hyunjin, Ini Tuan Kim Woobin dari Infinity Properties, dan ini istrinya," tunjuk sang Ayah pada kedua pasangan suami istri yang duduk dihadapannya.

"Selamat malam," sapa Hyunjin.

"Dan ini anaknya, Kim Chaewon, calon istrimu. Cantik bukan?" Lanjut ayahnya.

Mata Hyunjin melebar setelah mendengar ucapan ayahnya, hari yang ia hindari benar-benar datang, "Apa maksud ayah? Sudah ku bilang aku tidak akan menuruti keinginan ayah yang satu ini. Sudah cukup ayah ikut campur dalam kehidupanku, tapi tidak untuk ikut campur pada siapa yang akan menjadi istriku, itu pilihanku sendiri. Dan satu lagi, aku sudah memiliki kekasih, aku sangat mencintainya. Kalau saja aku tau semua ini terjadi, aku sudah lama menikahi kekasihku tanpa sepengetahuan kalian. Tapi dia menyuruhku untuk berbicara pada kalian terlebih dahulu. Aku datang kesini hanya karena bibi Choi bilang kalau ibu sakit, bukan untuk yang lain. Kalian benar-benar membohongiku hanya karena perjodohan ini." Hyunjin berdecih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taqdeer (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang