Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AAAAAA"
Satu kelas berteriak. Mereka semua menatap dua sosok pria yang berdiri di ambang pintu dengan raut yang cemas. Kedua pemuda itu menyerobot masuk ke dalam kelas anak-anak jurusan vokasi.
"Ada apa ada apa hah? Gue denger teriakan kalian dari lantai bawah anjir"
"Kalian semua gapapa kan?" doyoung dan Hoshi bertanya bersamaan.
Joy hendak menjawab namun rose langsung menyela. "Engga ada apa-apa" katanya,
Hoshi dan doyoung mengerenyitkan heran, sebelum akhirnya Chanyeol membubarkan kelas.
Rosé, Joy, Lisa, chaeyeong, ryujin, melangkah lebih dulu keluar—dengan di ikuti oleh teman-temannya pria nya.
"Syukurlah, gue tadi di suruh sama pak Suho buat ngecek kalian" Ucap doyoung yang langsung di rangkul oleh jeonghan.
Di sisi lain Joy merapatkan tubuhnya pada rosé, ia sedikit melirik ke arah belakang agar tidak ada orang yang mendengarnya.
"Kenapa Lo tutup-tutupin, padahal gpp, biar semua tahu kalau kampus kita tuh sebenarnya berhantu" Bisik Joy.
Rose menggeleng "Jangan, cukup kita aja yang tahu, mereka semua akan cemas apalagi jika Jennie mengetahui ini, itu tidak baik untuk kesehatan nya selagi tidak terjadi hal aneh lagi, tetap tenang anggap aja tidak terjadi apa-apa tadi"
Lisa, ryujin serta chaeyeong mengangguk setuju, selagi tidak ada hal yang menyeramkan lagi lebih baik mereka tutup mulut.
Di belakang mereka para pria nampak berusaha mencairkan suasana, walaupun sebenarnya tidak mampu menghilang kan rasa takut sesekali mereka juga melirik ke arah pintu ruangan anak-anak hukum.
Scoups langsung menarik eunwo di sampingnya "Lo mau tidur sama gue?"
Eunwo menghentikan langkahnya menatap ragu ke scoups. "Gue rasa ada yang ga beres bang"
Scoups mengangguk setuju "Udah jangan di bahas, gue penakut tahu!"
[]
Dua Minggu pun berlalu. Semenjak kejadian di malam itu mereka semua sepakat untuk tidak menceritakan kejadian apapun dan mereka mulai kembali disibukan dengan kegiatan masing-masing.
Kuliah, pulang ke asrama, bekerja paruh waktu. Juga terkadang mereka menghabiskan waktu bermain atau sekedar nongkrong ke kota hanya untuk melepaskan penat.
Namun tidak bagi rosé, selama dua minggu itu rose justru di buat depresi karena terus di teror oleh mimpi buruk, ia selalu bermimpi bertemu dengan sosok wanita di asramanya.
Tak hanya itu hal-hal aneh di luar logika pun mulai terjadi, seperti kemarin ketika ia mengerjakan skripsi tengah malam. Ia di kejutkan dengan gelas tiba-tiba saja bisa bergeser, keran air yang tiba-tiba menyala, terkadang ia juga sering mendengar suara anak kecil yang tengah berlarian di lorong asrama.