Taehyung melangkah pelan menaiki tangga menuju lantai atas, ditangannya terdapat dua botol air mineral besar yang ia sengaja beli di warung sebrang jalan. Kebetulan karena di dapur galon belum sempat di isi oleh anak-anak ia pun memutuskan untuk membeli saja.
Pemuda itu berjalan di lorong-lorong untuk menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar jeonghan. Namun angin yang entah datang darimana menyambut rambut taehyung dan membuat bulu kuduk pria itu ikut terbangun.
Ia menghentikan langkahnya sejenak. Pemuda itu melirik kanan kiri sangat sepi dan tidak ada siapapun.
Kemudian ingatannya terlintas ia teringat kejadian scoups dua hari yang lalu membuat nya semakin merinding seketika, tanpa sadar taehyung mengeratkan pegangannya pada keresek.
Ia menatap lurus ke arah ujung dimana kamar scoups dan rosé yang saling berhadapan. Entah ini hanya perasaannya saja atau memang seseorang tengah berdiri di ujung lorong tersebut?
Tapi kenapa itu terlihat tembus pandang? Atau ini hanya halusinasi nya saja mengingat dirinya sedang tidak enak badan?
Tapi... Kenapa seolah olah taehyung melihat bahwa sosok itu memang ada?
Sekuat tenaga taehyung melawan segala ketakutan nya yang mulai menguasai hati. Satu hal yang taehyung yakini sekarang sosok itu bukanlah manusia.
"Lo ngapain bang?"
Seketika jantung taehyung hampir copot begitu tiba-tiba suara bambam terdengar.
"Bisa ga sih Lo gausah ngagetin gue anjing?!" Kesel taehyung. Ia mengelus pelan dadanya yang masih berdegup kencang.
Bambam yang tiba-tiba di semprot memasang wajah datar taehyung "Yee gue cuma nanya, Lo ngapain di lorong berdiri kaya orang dongo! Minggir. Lo berdiri tepat di depan kamar gue btw, ngalangin jalan aja"
Dengan sengaja Bambam mendorong bahu taehyung namun pemuda itu malah masih menatap fokus ke arah depan dengan wajah gelisah mau tidak mau bambam pun mengikuti arah pandangan taehyung dengan ekpresi aneh. Namun tidak apa-apa disana.
Jangan-jangan, pria ini udah gila? Memutuskan tidak perduli dengan sengaja Bambam menutup pintu kamarnya dengan keras yang membuat taehyung sekali lagi terkejut.
Pemuda menatap kesal ke arah pintu bambam di barengi dengan tawa pria sialan itu di dalam kamar.
"Anak anjing"
[]
Rosé melangkah keluar dari kelas. Gadis itu berniat ke kantin untuk mengisi perut nya yang sudah keroncongan sedari tadi. Ia menatap ponsel di tangan nya yang sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam. Padahal sebelum berangkat kuliah tadi. Ia sudah menyempatkan waktu untuk makan malam, tapi memang bawaannya selalu lapar mau tidak mau ia harus kembali makan.
Kali ini rosé pergi sendiri, para gadis sudah lebih dulu berada di kantin. Karena ia tadi di mintai untuk membantu Chanyeol membereskan berkas alhasil rosé harus turun sendirian ke arah Kantin, ia pun memutuskan untuk menaiki lift alih-alih menggunakan tangga. Jujur saja jika ia memakai tangga yang jelas pastinya ia akan melihat hal aneh-aneh lagi apalagi ketika sadar bahwa ini adalah malam Jumat.
Tidak ingin sugesti nya menjadi kenyataan. Rose dengan segera berlari ke arah lift. Gadis itu hampir saja berteriak mengeluarkan suara nya saat tiba-tiba sebuah tangan pucat lebih dulu memencet tombol pintu lift.
Gadis itu melirik terkejut tiba-tiba jaehyun sudah berdiri di samping nya.
"Hehe sorry kaget ya?" Ujarnya. Membuat rosé mengerjapkan matanya berkali-kali.
Rose tidak sempat menjawab karena kebetulan pintu lift sudah terbuka. Keduanya masuk bersamaan dengan rose yang memencet tombol lantai satu.
"Bukannya Lo udah dibawah? Kenapa tiba-tiba ada di atas? Padahal dari tadi cuma ada gue sama pak Chanyeol di kelas" tanya rosé.
