Park chanwo menatap kampus megah tersebut dengan pandangan yang sulit di artikan. Jika di lihat dari orang normal kampus yang terlihat megah serta terlihat kokok tersebut terlihat sangat indah, namun berbeda dari pandangan seorang anak indigo seperti park chanwoDi matanya kampus tersebut sangat mengerikan, aura hitam negatif di sekitaran dinding sampai beberapa rumah di sampingnya terlihat menyelimuti pemandangan tersebut.
Dia terlihat ragu untuk turun dari angkot, namun ia memaksakan diri untuk keluar agar bertemu dengan saudara perempuan nya. Roséanne park.
Tidak jauh dari nya berdiri, ia sudah melihat rosé tengah menunggu nya di depan gerbang kampus dengan dua pria asing di samping kiri dan kanannya.
Sampai gadis itu menghampirinya, chanwo memasang wajah resah begitu seraya mengamati sepasang mata hitam jelaga milik penjaga kakak nya yang terus menempeli rosé kemana-mana. Itu adalah sosok pria penjaga yang di berikan oleh ayahnya dulu.
Pria gagah namun memiliki taring serta rambut gondrong itu sekarang hanya berdiri beberapa meter dari tempat rose berdiri, yang membuatnya aneh adalah sosok itu malah semakin pudar. Ia tidak mengerti? Mengapa aura segan pada rosé perlahan-lahan mulai menghilang?
"CHANWO!" Rosé berteriak akhirnya.
Chanwo menatap kakaknya yang kini sudah berdiri tepat di depannya. Chanwo segera berhamburan memeluk nya.
"Syukurlah lo sehat" Ucapnya sambil menepuk-nepuk punggung sang kakak.
Rose melepaskan pelukan dan mengamati adik ketiganya "Kenapa ga bilang kalau lo perginya sekarang? Kalau tahu gitu kakak jemput dari sore"
"Gue gamau ngerepotin Lo, lagian gue udah gede anjir gue bisa naik kereta kesini sendiri"
Rosé terkekeh "Tumben jihoon ga ikut?"
"Dia lagi sibuk ujian akhir, katanya tiga hari atau seminggu lagi dia nyusul kesini"
Rose mengangguk menyetujui, kemudian ia sadar bahwa taehyung serta jaehyun memperhatikan interaksi mereka sedari tadi, ia pun memperkenal kan chanwo pada kedua mantannya.
"Kenalin, adik ketiga gue, namanya park chanwo" Ucapnya.
Chanwo mengulurkan tangan terlebih dahulu pada taehyung kemudian pada jaehyun, yang malah menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
Seolah tengah mengamati sesuatu yang berada di belakang pemuda itu, jaehyun menelan ludahnya sebelum membalas uluran tangan chanwo. Kenapa sosok pria jabrik itu sama persis dengan milik Rosie?
"Jaehyun"
Chanwo mengerenyitkan keningnya merasa aneh begitu berjabat tangan jaehyun. Ia tahu— Aura yang di keluarkan jaehyun ini bukan lah aura biasa.
"Lo mau langsung pulang? Atau mau masuk dulu ke kampus, Kaka masih ada pelajaran" Tanya rose.
"Ikut kampus aja"