Entah karena apa. Yang jelas kelas rosé di ubah jadwal menjadi jam dua siang oleh park Chanyeol. Namun hawar-hawar rose mendengar bahwa Chanyeol ada urusan mendadak sehingga tidak bisa mengajar di tengah malam.Alhasil mereka yang satu kelas dengan rose kini berkumpul di salah satu cafe berada tak jauh dari kampus. Plus bukan hanya teman sekelasnya, melainkan yang lainpun ikut berkumpul.
Sehingga ruangan di lantai dua penuh dengan teman-teman kampus rosé. Hanya saja kali ini rosé Tidak sendiri sekarang Ada chanwo yang tidak pernah lepas duduk di samping membuat rose sangat jengah.
"Kak"
Chanwo berdehem kecil sehingga menarik perhatian jaehyun yang berada di samping pria itu. Ia memperhatikan gerak-gerak chanwo yang tidak bisa diam sedari tadi.
Pemuda dua tahun lebih muda darinya itu menggeser tempat duduknya dan membisikan sesuatu pada rosé.
"Mood lo lagi bagus ya? Gue tahu Lo pura-pura ga liat, tapi gue gabisa kaya gitu kak. Liat deh sosok yang di depan kita—"
"Lo bisa diem ga hah? Cepet makan yang bener!" ancam rose dengan menekan nada bicaranya agar tidak terdengar oleh siapapun.
Chanwo tidak mendengarkan ia malah semakin merapatkan tubuhnya pada rosé dan tangan kanannya menyalip pada lengan rose membuat gadis itu membuang nafas nya secara kasar. Ia sudah mencoba bersabar sedari tadi.
"Lo kan tahu, mata batin gue malah semakin terbuka dan Lo satu-satunya orang ajaib bin aneh yang bisa ngusir mereka hanya dalam sekali tatap mereka langsung ngacir, Lo liat aja tadi pas kita naik ke lantai dua gue liat hantu aneh-aneh lagi pada ngumpul tapi pas Lo Dateng semuanya pada gabisa masuk mereka terjebak di luar"
Chanwo berujar pelan,tangannya masih menempel pada rosé. Beruntung posisi keduanya berada di samping kaca dan ujung, alhasil hanya rose saja yang mendengar ucapan chanwo.
Jika dalam pandangan mata orang biasa, mungkin seluruh orang di dalam cafe hanya di hadiri oleh para manusia, namun dalam penglihatan rose dan chanwo. Begitu banyak sosok-sosok hantu dari beraneka ragam dan hantu itu malah semakin banyak. Dan rose cukup diam dan berpura-pura tidak tahu.
"Lepasin ga? Tangan gue?" Rose mendesis marah. Chanwo menggelengkan kepalanya keras dan semakin mengeratkan pegangannya pada rosé.
"Gamau"
Joshua melirik ke arah dua saudara kandung tersebut yang sedari tadi bergumam tidak jelas.
"Rosé gaakan kemana-mana anjir wo, posesif amat" sindir Joshua.
Chanwo menoleh "Ya Bodo amat, kakak kakak gue wlee"
Joshua mendesis malas untuk meladeni, padahal chanwo baru tiga hari disini namun pria itu sama sekali tidak mau jauh dari rosé. Ia cemburu.
"Gue ga nyangka, Lo punya adik ganteng juga ternyata" Kekeh Johnny. Chanwo menoleh tersenyum manis.
"Terimakasih kak Jon"