TEORI KEKACAUAN

281 26 0
                                    





Untuk sesaat, Lisa bimbang antara menghentikan reporter atau bergegas mendatangi Harper.

'Aku...tidak bisa meninggalkan Harper. Aku harus ada untuknya'

Lisa berbalik dan hendak berlari keluar dari tempat tersebut ketika mendengar nama Lisa di panggil.

"Dan sekarang, saat yang kalian semua tunggu-tunggu...Nona Lisa Hawkins, silakan naik ke panggung dan sampaikan beberapa patah kata"

'Mereka ingin aku berpidato?!'

Lisa tahu tidak ada waktu luang. Harper pasti butuh perhatian medis segera.

"Maaf, aku harus pergi. Ada keadaan darurat"

Lisa berlari keluar, mengabaikan para tamu.

Tak lama kemudian, Lisa tiba di pintu masuk gedung putih. Harper di bawa dengan tandu oleh tim tanggap darurat.

"Ada apa dengan Harper? Kau mau membawanya ke mana?"

"Kau tidak berhak menanyakan itu!"

Lisa mendongak dan melihat pengasuh Harper berlari ke arah Lisa, tampak marah.

"Kaulah alasan mengapa Harper jatuh!"

"Apa yang sebenarnya terjadi? Sebelum kau menuduhku, bisakah kau memberitahuku apa yang salah?"

"Harper terjatuh karena tidak ada yang memperhatikannya"

"Itu tidak benar. Aku menitipkannya pada staf"

"Stafnya selalu sibuk! Mereka tidak punya waktu untuk menjaga anak-anak. Aku baru saja mendapat informasi dan aku bergegas datang. Dan kau bahkan membawa anak-anak ke museum itu, setelah aku dengan tegas melarangmu?"

"Oh, aku...hm..."

"Ya, seseorang dari pihak keamanan melihatmu dan memberitahuku tadi. Dan sekarang, kau membiarkan Harper terluka. Kau sungguh tidak bertanggung jawab!"

Harper tiba-tiba menatap pengasuh itu dengan lemah.

"Itu bukan salahnya...aku sedang berlari di tangga..."

Lisa memegang wajah Harper dengan lembut dan melihat memar di lengannya.

"Kau diam saja, sayang. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit dulu"

Di rumah sakit, dokter dengan cepat merawat Harper dan memeriksa Lisa.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, ini hanya patah tulang tipis. Dia akan membutuhkan gendongan, tetapi akan segera membaik"

Lisa menghela napas lega dan memeluk Harper, yang memeluk Lisa balik.

"Syukurlah. Harper, kau harus berjanji akan lebih berhati-hati lain kali"

"Aku berjanji"

"Anak yang baik"

"Terima kasih sudah bersamaku, aku sangat takut sebelumnya"

"Takut apa? Ada masalah? Apa ada yang membentakmu?"

"Ya...pengasuh dan yang lainnya terus berteriak padaku. Tapi saat kau datang, aku tahu semuanya akan baik-baik saja. Kau yang terbaik"

Lisa mencium kepala Harper dan menepuk-nepuk hidungnya. Harper menatapnya dengan heran.

"Ibu juga dulu melakukan itu"

Matanya melembut mendengar perkataan Harper.

"Kau merindukan ibumu, bukan?"

Harper mengangguk, tampak sedih, dan matanya berkaca-kaca.

MR. PRESIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang