eps.10

171 12 0
                                    

Sesampainya di pesisir pantai, Gusion benar-benar tidak bisa berhenti menatap kesana kemari dengan antusias, berlagak seolah dia sudah lama tidak melihat pantai, ya walaupun memang.

Aamon hanya terkekeh gemas melihat ekspresi adik bayinya itu, sungguh tidak tahan ingin menggigit pipi yang sudah gembul itu. "Kau suka?" Tanyanya saat dia mendudukkan diri di sebuah ayunan, menaruh Gusion di pangkuannya.

"Cuka banet...pantaynya cantik..." Balas Gusion, tersenyum senang. Matanya menatap pantai dnegan legam, pemandangan yang indah dengan lantai oranye karena senja, matahari baru terbenam setengah, ombak-ombak terlihat tenang, juga seorang wanita + dua monyet yang sedang bermain air.

Aamon tersenyum, dia mengayunkan sedikit ayunan yang di duduki nya, sebelum dia mengeluarkan sebuah botol bayi yang berisi susu strawberry yang entah dia keluar kan dari mana.

Dia lalu dengan lembut memasukkan nipple silikon itu ke dalam mulut Gusion, membuat si empu tersentak namun tetap menerima nya.

beberapa saat berlalu dan susunya habis, Gusion pun sudah tertidur pulas. Aamon dengan hati-hati mengeluarkan nipple silikon dari mulut bayinya dan tersenyum culas, dia memang mencampur kan sesuatu ke dalam susu itu.

Dia pun bangkit dan berjalan kembali menuju villa milik Kadita.

🍼🍼🍼

Gusion terbangun di sebuah kamar, sendirian, yang tidak dia tahu kamar siapa. Dia ingin beranjak dari ranjang namun duduk saja tidak bisa, jadi dia memutuskan untuk berguling ke posisi tengkurap dan lalu mulai bergerak dengan merangkak.

Dia turun dari ranjang dengan cepat, selimut melilit tubuhnya membuat nya terjebak. Kemudian Aamon keluar dari sebuah pintu yang ternyata sebuah kamar mandi.

"Apa yang kamu lakukan, hm?" Dia berjalan mendekat ke Gusion, lalu mengangkat nya ke gendongan nya, saat ini dia tidak memakai baju apapun, hanya sehelai handuk yang melilit pinggang nya.

"Cion mau celual...." Ucap Gusion pelan, sedikit takut pada kakaknya

"Mau keluar? Baiklah, tunggu sebentar.." Aamon lalu menurunkan Gusion ke ranjang, dia pun bergerak menuju tasnya, mengambil celana hitam panjang dan kemeja navy, dia kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai bajunya.

Gusion yang ditinggal kakaknya hanya diam, dia hanya dengan diam-diam mencoba untuk melepaskan lilitan selimut yang melilitnya.

Beberapa saat kemudian, Gusion telah berhasil keluar dari lilitan selimut dan tepat saat itu juga Aamon keluar dari kamar mandi.

Aamon terkekeh, melihat penampakan adiknya yang menggemaskan itu, dia lalu dengan segera menggendong Gusion selayaknya bayi.

"Ayo mengganti baju mu dulu, aku yakin popokmu pasti juga sudah penuh."

Aamon menggelar perlak di atas ranjang, sebelum membaringkan tubuh Gusion. Dia lalu pergi menyiapkan barang-barang yang di butuhkan, seperti onesie, mittens, kaus kaki, popok, tisu basah, bedak, juga minyak telon.

Dia lalu kembali ke ranjang Gusion berbaring dan mulai pekerjaan nya, di mulai dari melepaskan onesie yang di pakai Gusion dan tidak lupa melepaskan pokoknya juga. Dia lalu mengambil sekantong tidur basah dan mulai mengalapi tubuh kecil Gusion. Setelah selesai dia mulai mengusapkan minyak telon keseluruh badan adiknya, membuatnya berbau bayi yang khas, di lanjut dengan menaburkan bedak ke seluruh tubuh.

"ku angkat ya."
Ucapnya seraya mengangkat kaki Gusion dengan satu tangan, tangannya yang lain bergerak menyelipkan popok ke bawah pantat adik nya. Dia lalu merekatkan kedua sisi popoknya, menepuk-nepuk nya untuk memastikan mereka sudah aman dan kencang.

"Good."

Tangannya lagi-lagi bergerak, kini mengambil onesie yang sudah dia siapkan, dia lalu memakaikannya pada Gusion, setelah selesai dia lalu memakaikan tangan Gusion sebuah mitten's dan sebuah kaus kaki di kaki lembut nya.

Aamin terkekeh, menatap Gusion yang kini terlihat sangat menggemaskan, "Imut banget adik kakak."

Tangan berototnya pun mengangkat tubuh ringan Gusion, menggendongnya dengan lembut. Dia lalu berjalan melenggang keluar, seperti permintaan Gusion sebelum nya.

🍼🍼🍼🍼

Mereka lalu sampai di ruang keluarga, tempat itu kini sudah diisi oleh dua monyet lainnya yang sedang bergelut dan Bianca menjadi jurinya.

"Mana tante?"
Tanya Aamon yang duduk di samping Bianca dan membaringkan Gusion di pangkuannya.

Bianca yang sibuk melihat pergelutan Jovan dan Melisa pun mengalihkan perhatian nya, "tante pergi, katanya mau beli sesuatu."

Jawaban itu hanya di angguki oleh Aamon, dia lalu mulai menimang-nimang tubuh Gusion.

Suasana kembali tenang, tapi tak lama kemudian terdengar suara menggelegar oleh di bukanya pintu utama dengan keras.

-𝐓𝐁𝐂

oke gaes segitu aja,

btw, kalian ada saran ga?

Siapa ya yang kira-kira cocok jadi anaknya Kadita sama Gatot?

Ga bisa nginget hero lain yang atributnya sama kaya mereka sih... Masa harus buka ml dulu..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pampering (Confinement) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang