"Satu"

68 9 1
                                    


| Adore you |

satu  ~

~  satu  ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hari demi hari Maira membuat Hanum nyaman bersamanya tapi tetap saja,Hanum adalah Hanum gadis yang cerewet dan keras kepalanya."i know kamu belum terbiasa dengan hubungan ini.. tapi.... Anggap saja kaya kita berteman dulu Han" perintah Maira agar Hanum tidak terlalu canggung dan tidak mendiamkan dirinya.

"Everything is fine Ra, but I just need time.." suara halus milik Hanum dan tersenyum kepada Maira,Maira paham betul dengan itu.

"Hmm.." suara itu terdengar di kamar Maira.sudah berapa Bulan dia menjalani hubungan dengan Hanum tapi sama sekali tidak ada hal yang spesial seperti yang dia harapkan."apa ku sudahi aja hubungan nya ya... tapi aku cinta nya ke Hanum– just her!.." kesal Maira.

"Huuft.... Tapi kalau Hanum kupaksa dengan ku sama aja aku merengut kebahagiaan nya kan..?" Maira terlihat frustasi akan hal hubungan yang sangat tidak jelas ini tapi dirinya begitu ingin mau bersama Hanum dan ingin sekali melindungi nya tapi apa yang bisa Maira lakukan..?.

Disisi lain Hanum juga terlihat menatap ponsel yang berisikan isi pesan yang dia sampaikan kepada teman nya–tapi pesan itu tidak kunjung dibalas.

"Aku egois ga si Ra.... Aku ga mau kamu sama orang lain tapi aku sendiri... Ga mau sama hubungan ini"

"Maaf aku udah egois,tapi aku mau sama kamu Ra aku mau bangett tapi aku ga tau kenapa perasaan ku kalo sama kamu itu jantung ku berdetak banget–itu ga terkendali"

Kedua gadis itu terlihat saling menatap ponsel masing masing dan membuka pesan terlihat disitu ada nama kontak yang diberi namai "Maira" "Pham".





Besok nya seperti biasa Maira menjemput Hanum dirumahnya untuk pergi kesekolah bersama."udah siap?"Hanum pun mengangguk dan Maira menancapkan gas nya menuju ke sekolah bersama.

Setelah 10 menit mengendara Maira memulai topik pembicaraan mereka di jalan."Nanti mau ke kantin bareng ga?" Maira menanyakan ke Hanum."hmm boleh" jawab nya.

Setiba di sekolah Hanum berhenti di belakang Maira yang membuat Maira heran kenapa dirinya tidak ikut dengan nya ke kelas."Ra–i tell you something"hmm.." seketika kedua nya hening dan merasa canggung satu sama lain.

"Hmm.."

"Saya juga mau ngasi tau sesuatu Han..."

"Huhh.. apa Ra.." suara itu begitu takut akan sesuatu yang ingin di keluarkan di mulut Maira.

"Saya izinkan kamu dulu kaya nya itu penting"ucap Maira."okei.... Hmm huftt... I think I can accept you in this relationship, but not as a friend but as your partner in your life, I love you Maira Pranajaya" Mira yang mendengar ucapan yang keluar dari Hanum sangat tidak menyangka ternyata dia sudah mau menerima dirinya setelah berbulan bulan– harapan itu bersemi kembali dengan senyuman cerah yang Maira rasakan di bibir tebal nya mulai terangkat perlahan.

"Is it true??— wait give me 3 minutes to figure this out" Hanum tertawa kecil saat melihat tubuh jakung Minji menunduk dan menutup muka merah nya."Hahah okay okay don't take too long darling~" goda Hanum ke Maira,Maira yang mendengar itu ditambah membuat dirinya salah tingkah dengan perilaku Hanum yang mendadak seperti ini.

"Hmm okeii– kamu serius Han?? Kamu sudah mau menerima hubungan ini? Saya masi belum percaya but,saya sedang mendengarnya.. itu kaya ahh gak mungkin tapi ahhh aku beruntung bangett rasanya" ucap Maira ke Hanum,Hanum mengangguk sebagai tanda dia benar menerima hubungan nya sekarang.

"And.. apa yang mau kamu sampaikan tadi?"

"Hmm itu tidak penting " huh??? Heii Maira kasi tau atau aku ngambek sebulan????" Ancam Hanum ke Maira sudah tau Hanum anak nya penasaran parah malah dibikin Penasaran lagi sama pacar nya.

"Em itu... Saya semalam sudah nyerah aja sama hubungan ini daripada saya memaksa kamu biar terus sama saya–... Saya rasa lebih baik kita akhiri aja—"jawab  Maira di ucapan terakhir suara nya mulai mengecil agar Hanum tidak terlalu kaget dengan apa yang dia katakan.

"Huh???? Apasihh kamu alay banget apalahh,kan udah aku bilang kasi aku waktu dulu–aku cuma takut kalo kita bakalan di tentang hubungan nya Maira"

"soory mungkin saya aja yang engga sabaran nunggu kamu Han.."hmm, ayo ke kelas nanti kuta terlambat" ajak Hanuk dan menggenggam tangan Maira.






















Mungkin ini kecepatan ya??? Wkwkw gapapa lah nanti bab selanjutnya kita fokus aja sama apa yang terjadi di hubungan Maira sama Hanum

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang