005 - PERTARUNGAN DALAM DIRI

89 14 16
                                    

Setelah membawa Reverse Halilintar kembali ke tempat peristirahatan kerajaan, Reverse Taufan dan Reverse Gempa bergegas menemui adik keenam mereka, Reverse Solar. Sosok intelektual yang sering menghabiskan waktu di perpustakaan kerajaan, Reverse Solar memiliki wawasan luas tentang sejarah dan misteri Reverse Kingdoms. Ketika kedua saudaranya menjelaskan apa yang terjadi pada Reverse Halilintar, Reverse Solar terdiam sejenak, lalu membuka salah satu buku kuno yang sudah lama dia pelajari.

"Kalian bilang kakak tertua kita kehilangan kendali?" tanya Reverse Solar, suaranya tenang namun serius.

"Iya," jawab Reverse Taufan, masih terbayang kejadian di hutan. "Dia benar-benar berubah, seperti bukan dirinya sendiri."

Reverse Solar membalik beberapa halaman buku kuno itu, matanya tertuju pada teks yang penuh dengan simbol-simbol kuno. "Ada sesuatu yang harus kalian ketahui," ucapnya, tatapannya kini lebih serius dari sebelumnya. "Berdasarkan teks ini, ada sebuah fase yang setiap reverse alami ketika mereka semakin matang, biasanya di usia 13 hingga 14 tahun. Fase ini dikenal dengan nama Jurus Mata Reverse."

"Kak Reverse Halilintar baru saja melewati usia itu," gumam Reverse Gempa, menatap Solar dengan cemas. "Apa maksudmu dengan Jurus Mata Reverse?"

Reverse Solar menarik napas panjang sebelum menjelaskan lebih lanjut. "Ketika seorang reverse memasuki usia dewasa, ada kemungkinan besar mereka akan mulai merasakan hawa dingin yang mendominasi tubuh mereka, sebuah dorongan batin yang dikenal sebagai 'nafsu dingin'. Nafsu ini adalah manifestasi dari kekuatan tersembunyi di dalam diri seorang reverse. Mata mereka, terutama mata kanan, akan mengaktifkan kekuatan yang disebut Jurus Mata Reverse."

Reverse Taufan mengerutkan kening. "Lalu, apa hubungan ini dengan apa yang terjadi pada Kak Reverse Halilintar?"

"Menurut teks ini," lanjut Reverse Solar sambil menunjuk pada paragraf yang tertulis dalam bahasa kuno, "Jurus Mata Reverse dapat membuat seseorang kehilangan kendali atas dirinya sendiri, terutama ketika emosi mereka tidak stabil. Dorongan untuk menghancurkan atau membunuh bisa sangat kuat, tergantung pada seberapa besar mereka mencoba menahan kekuatan itu."

Reverse Gempa menelan ludah, jelas khawatir. "Jadi, Kak Reverse Halilintar ... dia sedang dalam fase ini?"

Reverse Solar mengangguk pelan. "Bisa dibilang begitu. Saat ini, Kak Reverse Halilintar tengah berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang dia bayangkan. Hawa nafsu dingin itu mencoba menguasai dirinya."

"Lalu apa yang bisa kita lakukan?" tanya Reverse Taufan, mulai merasa frustrasi. "Bagaimana kita menghentikan ini sebelum terjadi lagi?"

Reverse Solar menatap saudara-saudaranya dengan tatapan penuh keseriusan. "Satu-satunya cara untuk menstabilkan Jurus Mata Reverse adalah dengan bantuan tuan mereka. Hanya tuan dari seorang reverse yang memiliki kemampuan untuk membantu mereka melewati fase ini tanpa kehilangan kendali penuh."

Reverse Taufan dan Reverse Gempa saling bertukar pandang, ingatan mereka kembali pada saat Reverse Halilintar memanggil Halilintar untuk membantunya.

"Tuan Halilintar ..." gumam Reverse Taufan. "Dia sudah menyelamatkan kakak kita sekali. Tapi kita tidak bisa terus bergantung padanya."

Reverse Solar menutup bukunya dengan suara pelan dan menatap kedua saudaranya. "Mungkin tidak ada pilihan lain. Kekuatan ini terlalu kuat untuk diatasi sendirian. Kita harus menemui Tuan Halilintar, atau kita akan kehilangan Kak Reverse Halilintar sepenuhnya."

Reverse Taufan mengepalkan tangan, merasa terjebak di antara tekadnya untuk melindungi kakaknya dan kenyataan bahwa mereka harus bergantung pada manusia untuk melakukannya. Namun, dia tahu bahwa Reverse Solar benar. Jika mereka tidak bertindak cepat, Reverse Halilintar bisa tenggelam sepenuhnya dalam kegelapan yang mengancam dirinya.

SULUNG - New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang