Terimakasih Semesta

2 0 0
                                    

Ketika memasuki semester 3 kuliah di salah satu universitas di Depok aku di pertemukan oleh seorang perempuan yang awalnya kulihat biasa saja tetapi entah kenapa aku sangat tertarik dengan perempuan itu. 

' Hai, kamu orang mana? '

' Bekasi, kalo kamu? ' 

Bayangkan dari percakapan seperti itu kita bisa menjadi dekat sangat dekat sampai tidak ingin kehilangan satu sama lain.

Date pertama kita aku bingung ingin pergi kemana aku hanya mengajak dia menyusuri jalan di Bekasi dan sampai akhirnya aku hanya makan di dekat rumahnya saja setelah sekitar 1-2 jam kita tanpa tujuan. Kita sangat malu bahkan untuk saling tatap saja kita canggung tapi pada akhirnya aku beranikan diri untuk meminta foto bareng dengannya walaupun dia pakai masker tetapi mulai dari situ kita semakin dekat.

Entah kenapa aku ingin selalu mengusahakan kebahagiaan dia walaupun dengan hal - hal kecil. Contohnya waktu itu aku ingin memberi dia makanan

' aku bawain makanan ya '

' makanan apa? '

' sudah, harus mau ya aku maksa '

Disitu aku hanya membelikan dia permen tetapi bukan permen biasa ini permen yang berbentuk seperti makanan dan minuman seperti Burger, Cola, Pizza, dan Mie. Serta ku tambahan sedikit kertas dengan tulisan ala - ala menu restoran serta tidak lupa surat cinta.

Dengan kecepatan penuh aku melaju ke rumahnya menggunakan sepeda motor yang sebenarnya tidak sehat 100% tetapi aku paksakan karena ingin bertemu dengan Alma. Sesampainya aku dirumahnya aku hanya berani memberi bingkisan "Makanan" itu dari depan pagar aku ingat sekali pertama kali aku kerumahnya dia seperti cat calling aku "sst.. sst.." tetapi disitu juga kita masih canggung masih tidak berani saling tatap mata. 

' Makasih ya '

' iya, dihabiskan ya, aku langsung pulang saja ' 

' oh yauda, hati - hati ' disertai dengan senyuman

Ketika melihat dia tersenyum kepadaku pikiranku langsung buyar seketika, aku terdiam sejenak untuk menikmati senyumnya itu. Aku sangat senang melihat senyumnya itu karena itu sangat teduh. Ketika berjalan pulang pun aku tidak berhenti senyum - senyum sendiri di jalan. Aku selalu mengingat senyuman pertamamu untukku itu Al.

#CHEF ALMA#

Alma adalah orang pertama yang mebuatkanku cookies dan itu sangat enak aku ketagihan tetapi aku terlalu malu untuk meminta dibuatkan lagi tapi itu adalah cookies terenak yang pernah aku makan. Selain cookies juga di sering membuatkanku makanan seperti macaroni schotel, takoyaki, dan dia pernah sempat membuatkanku bekal untuk makan siang disitu aku sangat senang aku pamerkan ke teman - teman kuliahku sambil ngomong 

' wah gila, enak banget masakan cewe gua, jadi makin cinta ' 

ya walaupun setelah bicara seperti itu langsung di sautin 

' dasar bucin '

biarin, karna aku bangga banget sama kamu al.

Note : 
Alma, walaupun kita tidak abadi setidaknya tulisan ini akan abadi. Biarkan ini jadi jejak digital tentang bagaimana aku menemuimu, bahagia bersamamu, dan aku bersyukur mendapatkanmu.


REAL?Where stories live. Discover now