PROLOG

593 14 0
                                    

Arhan terbangun dimalam kelam oleh suara lolongan anjing hutan yang saling mengaung satu sama lain. Seperti biasa tengah malam merasa haus, sudah terbiasa Arhan mengambil minum didapur sendirian. Tidak ada rasa takut, karena di Desa sudah terbiasa sepi dan sunyi.

Arhan melangkah keluar kamar menuju dapur yang gelap, ia menghidupkan lampu dan menuju ke ruang dapur paling belakang, temboknya masih belum semen, masih pakai bambu yang tidak rapat alias berongga, jadi keadaan diluar masih terlihat jelas. Arhan lekas mengambil gelas, menuangkan air dari teko plastik. Suaranya begitu menyegarkan, tak sabar ia segera meminumnya. Namun saat masuk ke tenggorokannya, suara lolongan anjing tiba-tiba terdengar kembali saling saut menyahut, seolah memberitahu bahwa menemukan sesuatu.

Tersedak, Arhan terbatuk-batuk, matanya tak sengaja melihat disela tembok bambu yang tidak rapat, jelas sekali sesosok perempuan serba hitam tak terlihat wujud mukanya itu membuatnya kaget. Karena penasaran ia mendekati didekat pintu, menatap kesela   lubang pintu, kaget wanita itu bukan manusia, tidak nampak ditanah, tidak ada bayangan.

Arhan lekas mundur, namun wanita itu mendekatinya dengan berlari cepat. Dia berkata "Melok Aku Le/ikut aku Nak."

Pintu itu jebol, seketika Arhan teriak dan minta tolong.

Semua orang rumah terbangun, semua berlari menuju ke arah dapur untuk memastikan keadaan Arhan.

Arhan begitu Trauma dan ketakutan. Ia menangis tersenggal-senggal. Kejadian malam ini begitu menakutkan baginya.

Siapa Wanita berkebaya hitam itu. Kaka Arhan bernama Hasan menatap ke arah luar persis diposisi wanita itu berdiri. Ada tatapan seolah berkata dengan kode mata.

Sebenarnya apa yang terjadi?

HUTAN GAMELAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang