Suatu sore dilangit senja, matahari senja berwarna kuning akan tenggelam diarah barat, burung-burung berterbangan untuk kembali kesarangnya, suaranya saling beradu. Semua warga Desa mulai memasuki rumah masing-masing untuk menunggu adzan Magrib berkumandang. Setelah adzan magrib berkumandang beberapa orang menuju ke mushola atau masjid, ada yang solat dirumah.
Awal malam yang tidak diinginkan siapapun. Suara burung gagak terdengar berkali-kali dibelakang rumah Yono, Yono sedang tertidur pulas tiba-tiba memasuki sebuah mimpi dimana ia pernah melakukan kebodohan, seketika otaknya kembali teringat. Ini kan tempat ngebolang dan Yono berdiri tepat dihadapan sebuah batu bulat, dimana batu itu ia kencingi tanpa permisi dan doa. Walau akhirnya setelah kecing baru izin, sudah terlambat.
Seketika Batu itu bergerak dan melayang kearah alat vitalnya, seketika mata Yono melotot dan berteriak kesakitan karena Alat Vitalnya membengkak.
Yono terbangun dari mimpinya dan teriak kesakitan, ia memegang alat vitalnya yang sudah membengkak. Ini hukuman Yono karena sembarangan kencing tanpa permisi.
Sontak Ibu dan Bapaknya lari datang menuju ke kamarnya. Mata Bapak dan Ibunya melalak lebar, kaget dengan apa yang terjadi pada Yono.
Ibu berusaha menenangkan Yono dengan deru tangisan, rasanya tak tega mendengar anaknya kesakitan. Ibu langsung meminta Bapak untuk panggil Mbah Siman untuk datang ke rumah Yono.
"Pak Panggil Mbah Siman." Ucap Ibu Yono dengan nada bergetar sambil menangis.
Bapak Yono lekas lari keluar rumah menuju ke rumah Mbah Siman. Dalam perjalanan warga desa yang melihatnya terheran ada apa kok Bapak Yono lari panik seperti itu, ditambah juga suara jeritan Yono kesakitan.
Sontak tetangga Yono pada berbondong-bondong mendatangi rumah Yono dan melihat keadaannya.
Setelah masuk ke kamar Yono, tetangga Yono pada kaget dan berusaha membantu Ibu Yono untuk menenangkan Yono.
Bapak Yono sudah sampai dirumah Mbah Siman. Lekas permisi memanggil-manggil Mbah Siman tiga kali.
Ratna lekas membuka pintu. "Ada apa Pak?" Tanya Ratna.
"Mbah Siman ada. Saya butuh bantuannya, anak saya kena tulah." Jawab Bapak Yono yang sambil nafasnya tidak teratur.
"Ada Apa ndok." Mbah Siman lekas mendekati kearah pintu keluar rumah. Matanya melihat Bapak Yono yang dari raut wajahnya meminta pertolongan.
"Tolong Mbah, anak saya kena tulah, alat vitalnya tiba-tiba bengkak, anak saya kesakitan." Ucap Bapak Yono.
"Ayok langsung ketempatmu." Jawab Mbah Siman. Langkahnya cepat menuju ke rumah Yono.
Diikuti Bapak Yono dari belakang.
Sesampainya dikamar Yono, Mbah Siman menyuruh tetangga Bapak Yono untuk keluar dari kamar, yang ada dikamar hanya ada Bapak dan Ibu Yono..
Tetangga itu pada keluar dari kamar Yono.
Mbah Siman lalu melihat keadaan alat Vital Yono didalam sarung, kaget dan merasa kasian. Pikirannya tertuju pada suatu goib yang penuh dendam yaitu Darsiah. Ini kiriman pertama Darsiah untuk anak-anak ini. Mbah Siman lalu berkata pada kedua orang tua Yono.
"Kalian tahu semua ini karena apa?" Tatap tajam Mbah Siman ke kedua orang tua Yono.
"Tidak tahu Mbah." Jawab Bapak Yono.
"Anak kalian bersama temannya ngebolang ditempat yang seharusnya tidak dikunjungi, ditambah melakukan kencing sembarangan tanpa permisi dan doa. Ini kiriman dari mahluk yang tidak terima." Ucap panjang Mbah Siman.
Raut wajah Bapak dan Ibu Yono kaget. Matanya melebar, beberapa kali mengucapkan istighfar.
"Lalu saya harus bagaimana Mbah agar anak saya selamat." Tanya Bapak Yono yang sudah kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUTAN GAMELAN ✔️
Horor#1 : Horror Populer Wattpad ✔️ [Complete] Diantara dua desa, ada sebuah hutan yang berada ditengah kedua desa tersebut, konon jika mendengar suara gamelan maka dialam gaib lain sedang ada pesta hajat. Suaranya begitu membuat merinding sampe membuat...