d. her private
Malam itu..
Malam saat Jeff mengetahui fakta tentang Lavanya juga malam saat Lavanya terpaksa mendapatkan teguran dari Lidia di salah satu tempat kerja part time nya.. malam dimana Lidia sengaja mendatangi Lavanya ditempat kerja dan berakhir membuat Lavanya dipecat dengan tidak hormat hingga akhirnya hanya menyisakan Lavanya menjadi pengangguran.Malam saat dimana Lavanya menangis ditengah derasnya hujan, malam dimana Jeff mengatakan tidak melihat Lavanya yang sedang menangis. Malam itu, tanpa pikir panjang Lavanya mendatangi Yania kerumahnya yang dimana untung saja kedua orangtua Yania harus dinas luar.
Dan hal itu membuat Lavanya sedikit lega karna pasalnya ia jadi tidak perlu bercerita dan membebankan kedua orangtua Yania.. malam itu, Lavanya datang dan meminta bantuan Yania untuk mencari rumah kontrakan baru.
Malam itu, Lavanya menangis dan menceritakan semua pada Yania dan berakhir membuat keduanya menangis bersama. Untungnya, Lavanya tidak melupakan Yania dalam susah dan senangnya.. hal itu kadangkala menjadi ladang syukur Yania karna Lavanya tidak perlu menangis dan merasa sedih sendirian.
Setelah beberapa hari akhirnya Lavanya memilih untuk meninggalkan kontrakan lamanya dan mencari kontrakan baru berkat Yania.. padahal Yania sudah menawarkan salah satu unit apartemennya untuk Lavanya, tapi seperti yang kalian tahu Lavanya jelas menolak bantuan itu, sudah pasti.
Mengingat hari itu, keesokan paginya setelah Lavanya berhasil pindah mereka janji bertemu dan menengok Esha di rumah sakit jiwa.. hari dimana mereka janjian untuk bertemu di salah satu stasiun kereta..
Yania, yang tengah memperhatikan pemandangan lampu remang-remang pemukiman dari atas balkon kamarnya tersenyum lembut mengingat percakapan mereka hari itu.
FLASHBACK ON
Yania tengah berdiri sembari memainkan sepatunya menunggu kereta yang mengantar Lavanya untuk bertemu dengannya. Sembari menunggu Lavanya, Yania mulai mengecek ponselnya untuk mengabari suster Irene kalau dirinya dan Lavanya akan menyempatkan waktu untuk menengok Esha
Sampai akhirnya Yania bisa melihat wajah cantik sahabatnya itu dari jendela pada pintu kereta yang mulai berhenti dan saat pintu kereta terbuka Yania mulai tersenyum hangat dengan lambaian tangan bersemangat menyambut Lavanya. Sementara Lavanya hanya bisa terkekeh lembut dan langsung dipeluk erat oleh Yania
KAMU SEDANG MEMBACA
3. LIKE WE JUST MET [DREAM : LEE HAECHAN] (ON GOING)
Fiksi Penggemar(17+) ROMANCE - YOUNG ADULT - MELODRAMA ••IN MANY TIMES WE MET. WITH YOU, THE FEELING NEVER CHANGED. EVERYTHING FEELS LIKE WE JUST MET. •• NOTE : THIS STORY FOR 17+. UDAH ADA RATE USIA. JADI MARI SADAR DIRI DAN SALING MENGHARGAI HASIL KARYA ORANG LA...