Bab 18 || di culik ||

17 3 2
                                    

Happy reading

Halo jangan lupa vote + komen.
kalo ada yang typo tandain guys

••••

Sepulang sekolah Ara akan pulang bersama Etheniel, karena di paksa sebenernya sempat berdebat mereka berdua tapi di lerai sama Aca.

Dalam perjalanan hening tidak ada satu pun pembicaraan, Ara menikmati pemandangan kota, sedangkan Etheniel fokus menyetir sesekali melirik kaca spion.

10 menit

Etheniel berhenti di sebuah rumah pohon membuat Ara turun dari motor Etheniel, ia melihat ke sekeliling.

"Kamu bawa aku ke mana?" tanya Ara.

Etheniel tak menghiraukan pertanyaan Ara dia berjalan naik ke atas rumah pohon. Ara yang kesal tak di jawab Etheniel mengikuti Etheniel naik ke atas rumah pohon.

"Waw keren, ini siapa yang buat?" tanya Ara menatap kagum rumah pohon nya.

Etheniel terdiam mendengar pertanyaan Ara. Dia berjalan mengambil sebuah bingkai foto di laci meja kecil. Foto seorang gadis dan cowok kecil.

"Yang buat ini El dan gadis kecil nya El. Gadis saya cantik, lucu, dan, pinter dia suka membawa yupi kemana-mana, dia juga suka pantai, es krim, coklat, dan bunga mawar hitam, dia selalu pakai bando warna hitam. Dia sangat cuek tapi dia lembut dan pengertian mungkin orang lain mengira dia cuek namun sama sekali dia tak cuek yang orang lain pikirkan. Gadis kecil nya El sekarang ada di hadapan El, entah dia lupa atau engga ingat sama El apapun itu El akan selalu nunggu dia ingat sama El. El selalu stok yupi di rumpon ini karena El nggak akan pernah lupain Ara gadis kecilnya El."jelas Etheniel menatap mata Ara lembut sambil melihatkan fotonya dan Ara masih kecil.

Ara terdiam menatap mata Etheniel dalam. Dia berusaha mengingat orang di depan nya ini namun ingatan nya tidak muncul.

"Sorry, lo mungkin salah orang," sahut Ara mau turun dari rumah pohon, tapi tangan nya di tarik Etheniel.

Etheniel memeluk tubuh Ara dan menenggelamkan kepalanya di celuk leher Ara. Menghirup rakus aroma tubuh gadis kecil nya yang sudah lama dia rindukan.

Ara seakan tak sadar dia membalas pelukan Etheniel dan mengusap rambut Etheniel pelan. Etheniel tersenyum tipis merasakan Ara mengusap rambutnya, dia rasanya mau seperti ini setiap hari.

Sudah 8 menit mereka seperti itu, Ara yang sadar melepaskan pelukan nya dan berusaha mendorong tubuh Etheniel.

"Please jangan di lepas El kangen sama Ara." mohon Etheniel menatap Ara.

"Sorry kita gak sedek-" belum selesai bicara tubuh Ara oleng dia memegang kepalanya yang sakit membuat Etheniel dengan sigap menangkap. Ia panik dan membawa Ara masuk ke dalam rumah pohon.

"ARGH." teriak Ara memegang kepalanya dia pun tak sadarkan diri membuat Etheniel makin panik.

"Ra, hei bangun," ucap Etheniel panik menepuk-nepuk pipi Ara lembut. Etheniel mencari minyak kayu putih di laci.

"Huft untung ada." guman Etheniel pelan.

Etheniel menggosokkan minyak kayu putih di sekitar hidung Ara dan mengusapkan minyak kayu putih di celuk leher Ara agar segera terbangun dari pingsan. Tak lama kemudian matanya mengerjap ngerjap dia melihat ke sekeliling.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang