16

459 54 7
                                    

Saat ini Zayyan sedang berada di toilet, setelah penampilan nya tadi dia langsung izin kepada buk rini untuk ke toilet.

Dia baru saja meminum obat penenang, ketika hendak kembali memasukkan botol obat itu kesaku celananya tiba-tiba pintu toilet  terbuka.

"Sing" Ujar Zayyan kaget sambil dengan cepat memasukkan botol obat itu kesaku celananya.

"Apa itu Zay" Tanya Sing curiga sambil berjalan masuk dan menghampiri Zayyan yang berdiri kaku didepan kaca wastafel.

"G-ak pa-pa, cuma obat vitamin aja" Balas Zayyan kikuk mengalihkan pandangan dari Sing yang berdiri dihadapannya.

Sebenarnya Sing tidak percaya dengan jawaban Zayyan tapi untuk saat ini dia memilih untuk tidak terlalu mempertanyakan nya.

"Lo hebat, penampilan lo tadi bagus banget" Ujar Sing bangga sambil memegang kedua pundak Zayyan.

Zayyan kembali menatap wajah Sing dengan sedikit mendongakkan kepalanya.

"Makasih" Balas Zayyan tersenyum.

Sing langsung memeluk tubuh mungil didepannya, begitu pula dengan Zayyan yang membalas pelukan itu walaupun awalnya Zayyan cukup terkejut dengan tindakan tiba-tiba Sing.

"Gue bangga sama lo Zay"

Zayyan kembali tersenyum mendengar ucapan Sing yang seakan belum puas memujinya, jujur Zayyan juga merasa senang akhirnya dia bisa menampilkan yang terbaik ditengah kekalutan pikiran dan getaran tangannya.

Bolehkah Zayyan merasa bangga dengan dirinya karena sudah sanggup menahan semua gejolak pada dirinya walaupun pada akhirnya dia tetap membutuhkan obat itu untuk menenangkannya.

====

Setelah berada di belakang panggung, Leo langsung mengedarkan pandangan nya mencari objek tujuannya. Tapi tetap saja dia tidak melihat keberadaan Zayyan dan Sing.

"Kenapa Leo? " Tanya buk rini melihat muridnya celingukan seperti mencari seseorang.

"Ibuk tau Zayyan dimana? " Tanya Leo menoleh kepada buk rini yang menghampiri nya.

"Tadi Zayyan izin ke toilet, kenapa? "

"Gak pa-pa buk, makasih buk" Balas Leo sambil berlalu dari sana menuju arah toilet yang tidak jauh dari belakang panggung.

Buk rini menatap bingung kepergian Leo, tadi sebelum Leo datang Sing sudah terlebih dahulu menghampiri nya menanyakan keberadaan Zayyan, dan sekarang giliran Leo, ada apa dengan kedua muridnya itu? Walaupun bingung tapi pada akhirnya dia memilih untuk abai.






Melihat pintu toilet yang sedikit terbuka membuat Leo bisa melihat pemandangan dua orang didalam sana, dia hanya diam terpaku menatap mereka.

Untuk kesekian kalinya Leo merasa keberadaan Sing mengancam posisi nya di dekat Zayyan.

Dia merasa Sing terlihat lebih memahami Zayyan dibandingkan dirinya yang sudah lama mengenal Zayyan, dia benci harus merasakan perasaan tersisihkan seperti ini.

Selama bersahabat dengan Zayyan dia belum pernah merasa setakut ini akan kehadiran seseorang disekitar mereka, bahkan ketiga temannya yang lain dia masih bisa menerima kedekatan mereka dengan Zayyan tapi tidak dengan Sing.

Karena dia tau Sing juga merasakan hal sama dengannya untuk Zayyan, bolehkah Leo egois untuk memonopoli Zayyan untuknya, tapi bagaimana kalau Zayyan sendiri yang memilih Sing pada akhirnya, entah itu dalam konteks romantis ataupun tidak.

Melihat mereka berdua hendak keluar dari toilet, Leo memilih untuk pergi terlebih dahulu agar mereka tidak menyadari keberadaan nya.

"Yaudah yok balik kesana keburu dicariin buk rini ntar" Ujar Zayyan mengakhiri pelukannya dan Sing.

Aku Ingin Menyerah •Zayyan Story• ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang