9

372 50 3
                                    

Teman-temannya sudah pada pulang sejak pagi tadi, hanya menyisakan Zayyan yang tertidur pulas dikamar Leo.

Setelah subuh tadi, Zayyan langsung mengganti tidur malamnya, awalnya dia hanya ingin tidur sebentar sambil menunggu temannya bangun, tapi malah kebablasan sampai Leo harus memindahkannya kekamar.

Dan Leo sangat bersyukur akan hal itu, merupakan sebuah kebahagiaan baginya keberadaan Zayyan semakin lama disekitarnya.

====

Leo baru saja keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan kegiatan mandinya, kemudian langsung memakai pakaiannya sebelum kembali menaiki ranjangnya ikut bergabung dengan seseorang yang tengah terlelap dalam tidurnya.

Dia memindahkan kepala Zayyan agar berbantalkan lengannya, kemudian menatap dalam wajah manis didepannya, moment inilah yang sudah di inginkannya sejak lama.

Entah sejak kapan Zayyan begitu spesial baginya, entah sejak kapan keberadaan Zayyan selalu menjadi candunya, dan entah sejak kapan melihat kedekatan Zayyan dengan orang lain menimbulkan kecemburuan di hatinya.

Seakan terhanyut oleh suasana yang diciptakannya, dengan perlahan dia menundukkan kepalanya mencium kening Zayyan dalam menyiratkan seberapa besar dia menyayangi orang yang diciumnya, sebelum akhirnya membenamkan Zayyan dalam pelukannya dan bergabung dalam tidurnya.

====

"Eughh"

Lenguhan Zayyan ketika terbangun dari tidurnya, dia menatap Leo yang tertidur memeluknya kemudian mengamati sekelilingnya, sejak kapan dia tertidur dikamar Leo.

Dia melepaskan lilitan tangan Leo di pinggangnya kemudian mencari handphone nya yang ternyata tergeletak di meja nakas samping kasur mungkin Leo yang meletakkan nya.

Dia melihat jam yang tertera di layar HP menunjukkan pukul 10 pagi, sudah selama itu dia tidur ternyata.

Baru saja dia ingin turun dari kasur tiba-tiba...

"Mau kemana? " Tanya Leo dengan suara paraunya sambil kembali melilit pinggang Zayyan.

"Gua mau kekamar mandi cuci muka habis tuh baru pulang" Jawab Zayyan melepaskan lilitan Leo di pinggangnya.

Leo bangun dari tidurnya kemudian duduk disamping Zayyan.

"Jangan pulang dulu, lo mending mandi trus pakai baju gue aja, gue tunggu lo dibawah kita makan bareng" Ujar Leo sambil turun dari kasur hendak keluar kamar.

"Gue ma-"

"Gue gak terima penolakan ya Zay" Tekan Leo memotong ucapan Zayyan tanpa menoleh kearahnya, dia langsung berlalu dari kamar meninggalkan Zayyan yang hanya menghelah nafas menerima paksaan sahabatnya.

====

Sekarang mereka sedang menikmati sarapan terlambat mereka, ya cukup terlambat untuk dikatakan sarapan dan cukup awal untuk dianggap makan siang.

"Habis makan jangan pulang dulu yah, temani gue dirumah, please" Pinta Leo yang sudah menyelesaikan sarapannya kepada Zayyan disampingnya yang masih menikmati sarapannya.

"Gue harus pulang Leo, lagian bentar lagi keluarga lo pulang kan" Jawab Zayyan menatap Leo disebelahnya.

"Tapi gue masih pengen lo disini"

"Dah mulai kumat manjanya, udah dari kamaren gue bareng lo mulu, besok juga kita bakal ketemu disekolah, gak bosen lo lihat gue" Ujar Zayyan heran, dia sudah seperti induk Leo yang selalu ditempeli sahabatnya.

"Gue gak pernah bosen lihat lo Zay, bahkan gue selalu merasa kurang kalau lo dalam sekejap aja gak ada dalam penglihatan gue" Balas Leo cukup membuat Zayyan speechless.

Aku Ingin Menyerah •Zayyan Story• ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang