Pergi Kelokasi Syuting

72 17 11
                                    

"Ssss... Uh akhirnya selesai" Zhan mendesis bangga dia senang semua pekerjaan rumah beres.

Seketika dia lupa dengan semua luka yang dia terima, sambil tersenyum puas Zhan berniat membersihkan diri setelah ini rebahan seharian, ataupun merajut beberapa syal atau sarung tangan.

Mengingat di rumah tidak ada televisi karena Yibo melarang Xiao Zhan melihat acara televisi takut istrinya ingin kembali ke dunia industri, itu alasan classic Yibo dulu. Dan sampai sekarang Zhan tidak tau alasan sebenarnya kenapa Yibo tidak mengizinkan dirinya menjamah teknologi.

Tidak hanya televisi handphone juga tidak boleh, selama ini dia berhubungan dengan orang tua teman dan juga Yibo itu sendiri lewat telpon rumah.

"Aku bosan."

Tidak ada televisi handphone hewan peliharaan juga tidak boleh, tidak hanya itu Zhan juga tidak pernah mendapat izin untuk membeli barang yang dia mau. Kalo dia bertanya bukan penolakan yang di dapat tapi gamparan pukulan tendangan dan kata-kata yang menyakitkan untuk didengar.

Karena itu setiap kali dia bosan Zhan akan tidur atau beres-beres rumah lagi biar makin bersih mengkilat.

"Mandi dengan air hangat emang sangat menyegarkan."

Terlihat Zhan menutup tangannya dengan sarung tangan plastik dengan gini lukanya tidak terkena air saat berendam di betap.

Setelah selesai membersihkan diri memakai baju dan merapikan rambut Zhan ingin tidur mungkin ini efek obat yang akhir akhir ini dia konsumsi.

Sedikit nekat karena Zhan tidak tau obat apa itu tapi kata apoteker itu obat penghilang nyeri, dan Zhan fine fine saja, meskipun sekarang dia malah sering mimisan.

Saat hendak memejamkan mata Zhan tidak sengaja melihat berkas dan juga handphone sang suami.

"Ya ampun sayang pasti sedang kebingungan."

Merasa ini tugas dia sebagai istri Zhan pergi kelokasi syuting suaminya menggunakan transportasi umum, dia sebenarnya bisa sih naik mobilnya sendiri atau pesan taksi menggunakan tabungannya sendiri. Hanya saja Zhan berfikir tabungan itu untuk dia dan keluarganya nanti dimasa tua.

Berhemat apa salah, lagian dia tidak melakukan kriminal ngapain malu.

***
Sesampainya di lokasi syuting Zhan di kejutkan dengan teriakan melengking.

"Zhan Gege."

"Jili."

"Ouch..."

"Zhan apa yang terjadi sama tubuhmu aku hanya menyentuh pelan tapi kau sudah kesakitan?"

Mendengar penuturan Jili membuat beberapa orang yang ada di sana langsung menghampiri Xiao Zhan, tak terkecuali Wang Yibo yang nampak cemas kalo Zhan akan mengadu perbuatannya selama ini.

"Zhan kenapa tubuhmu jadi kurus." Kali ini Wang zhuocheng ambil bicara.

Dia juga menyuruh Xiao Zhan duduk dan menyodorkan teh herbal kesukaan sahabatnya itu.

"Aceng kau masih tau aja apa yang Zhan suka?" Sambil tersenyum Zhan langsung tertunduk saat matanya tidak sengaja bertatapan dengan sorot mata Yibo terlihat di mata itu hanya ada kebencian, tanpa cinta dan kasih sayang.

"Kenapa kau sekarang sekurus ini Zhan dan kenapa tadi kau terlihat kesakitan saat Jili memelukmu?"

Meskipun di drama dulu mereka mendapat peran yang awalnya teman dan akhirnya renggang tapi di dunia nyata Wang Zhuocheng sudah menganggap Zhan saudara sendiri.

"Ssss Aceng apa kau lupa Zhan sudah menikah tentu saja tubuh Zhan sakit semua mengingat Yibo minta setiap hari, itu juga sebagai alasan aku tidak bekerja."

Asmaraluka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang