PART 3 - AVOID

3.7K 516 319
                                    

⚠️⚠️⚠️

ATTENTION :
"TINGGALKAN JIKA KAU TAK SUKA, AKU TAK PERNAH MEMAKSAMU UNTUK MEMBACA CERITAKU. JIKA KAU MASIH MENGGULIR PART SELANJUTNYA, DAN KAU PUNYA PROBLEM ABOUT MY STORY. INGAT, AKU SUDAH BERITAHU UNTUK TINGGALKAN DI AWAL. KOMENMU, MENCERMINKAN KELASMU."

⚠️⚠️⚠️

"Jatuhkanlah orang lain, jika kau sudah merasa sempurna."
-DellaDellaZura

"Sir, apa semuanya sudah siap?" ucap Kristal memasuki restoran perusahaan Li Zaida di lantai dasar yang sudah didekorasi bukan main megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sir, apa semuanya sudah siap?" ucap Kristal memasuki restoran perusahaan Li Zaida di lantai dasar yang sudah didekorasi bukan main megah. Bahkan beberapa koki profesional dipekerjakan hari ini untuk bisa menghidangkan makanan. Li Zhen tidak main-main untuk hari ini.

"Hampir, Kris," ucap superintendent yang dipecah untuk mengelola semua dengan sangat baik.

Kristal mengangguk. "Madam di dapur?" Kristal kembali melangkah setelah dibalas anggukan. Gadis bersetelan formal putih itu ke dapur kantor yang sangat sibuk hari ini. "Madam, apa hidangan di daftar sudah dipersiapkan semua? Tidak memasukkan bahan yang ada di catatan alergi, bukan?"

"Tidak, hidangan juga sudah siap, Kris. Hanya tinggal beberapa sajian penutup yang masih dimasak."

Kristal mengangguk ketika merasa semua orang di kantor berkali-kali lipat lebih sibuk dari hari biasa. Kris sangat berharap hari ini akan segera berakhir, dia benar-benar menunggu saat urusan dengan pihak BHG benar-benar selesai.

"Baiklah, aku yang akan memeriksa hidangannya sebelum disajikan. Aku akan minum kopi sebentar," Kristal berucap yang dibalas anggukan.

Kristal melangkah keluar dari dapur restoran, menuju dapur karyawan.

Selama ini Kristal sudah sangat bisa mengendalikan dirinya sendiri di hadapan orang lain, namun kedatangan Diedrich benar-benar membuat Kristal kembali merasa apa itu kegugupan ketika sudah sangat bisa mengendalikan hal seperti itu 4 tahun belakangan.

Tapi tidak apa. Kristal mengambil napas lalu menghembuskan, mencoba menenangkan diri dari kegugupan yang semua orang di sana rasakan. Dia pasti akan melewati ini.

Kristal memasuki dapur karyawan yang kali ini kosong sebab semua orang sedang sibuk. Kristal terus mengambil napas dan menghembuskan beberapa kali, berusaha menghilangkan kegelisahannya.

Sampai saat ini, tidak ada yang menyadari kecemasan Kristal sebab tertutup oleh sikap profesionalnya, walau mereka sadar, mereka semua pasti hanya mengira jika dia sama gugupnya dengan mereka sebab menghadapi penguasa itu hari ini. Tidak tahu bahwa Kristal benar-benar menutupi bahwa dia pernah mengenal Diedrich, bahkan pria itu berefek sangat besar untuk hidupnya sampai saat ini.

Sial, Kristal mengepalkan tangan. Rasa benci mengingat kebodohannya dulu membuat Kristal jijik. Tidak apa, tidak akan ada yang sadar.

Kristal menyibak rambut panjang halusnya di depan dahi untuk tersisir ke belakang, namun gerakan itu malah makin membuat rambut cokelatnya terlihat makin bervolume. Gadis cantik itu menghadap pantry membelakangi pintu, meraih cangkir untuk membuat kopi.

Merciless Ex Obsession [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang