PART 4 - CASTILLO SANGRIENTO

3.1K 458 223
                                    

Ottawa, Ontario, Canada 10.23 PM.

Ornamen berbentuk api itu terputar 90 derajat dan terpisah otomatis menjadi empat bagian di depan sebuah pintu besi katedral setinggi hampir 20 meter dari lantai. Terbelah otomatis di hadapan Diedrich dan dua pria kepercayaannya yang lain di belakang, juga empat antek lainnya. Mereka semua bersetelan formal serba hitam. Di mana satu di antara mereka memiliki tubuh jauh lebih besar dan tinggi dari orang-orang di sekelilingnya, pria itu berkulit hitam, sekitar 210 senti dengan otot yang bukan main besar sampai jas yang dia pakai kesusahan untuk menutupi otot-ototnya yang sangar.

Walau pintu raksasa seperti gerbang tadi baru saja terbuka, ada pintu besi lain di belakangnya yang kini dengan cepat ikut terbelah, disusul oleh dua pintu besi setebal dua jengkal yang otomatis juga terbuka setelah mendapatkan sensor Diedrich dari sana. Pintu besi empat lapis itu benar-benar baru menunjukkan isi di dalamnya setelah keamanan ketat itu terbuka sepenuhnya.

Diedrich yang sedang memegang burung merpati putih bersih di tangan kanannya yang terbalut sarung tangan hitam itu melangkah masuk diikuti keenam bawahannya di belakang. Masuk ke ruangan besar yang lebih dari satu teriakan kesakitan bersahut-sahutan, dan aromanya sudah bukan main tidak sedap karena bercampur-campur dan sangat amis.

Diedrich melangkah, suara derapan sepatu mahalnya dengan orang-orang yang mengikuti pria itu memicu tatapan orang-orang yang ada di ruangan tersebut sebab bergema di lantai.

Diedrich melewati tanpa menoleh pada salah satu pria yang tampak hanya memakai celana bahan yang tubuhnya sudah dipenuhi goresan luka cambuk maupun memar-memar, juga darah yang mengalir di sela bekas-bekas cambukan. Wajahnya memar dan bengkak, bahkan matanya tampak tak bisa terbuka sebab bonyok dan darah terlihat di mana-mana tampak sudah dipukuli dengan brutal membuat wajahnya tak terkenali dengan baik.

Kedua tangan pria itu terikat borgol ketika dia ditendang ke lantai, dua pria bersetelan formal tanpa luka lecet dan alat penyiksaan awal 2000-an di tangan mereka segera menahannya agar tidak tersungkur jatuh di lantai. Mereka menahannya agar pria yang sudah babak belur itu berlutut dengan cara menarik rambutnya ke belakang, dan menginjak belakang lutut pria tersebut untuk menahan, kemudian lanjut dipukuli.

Diedrich sama sekali tidak menoleh seolah tak berminat, melewati satu pria lain yang tampak juga disiksa oleh algojo Diedrich. Pria itu tampak sudah tak berbusana, seluruh tubuhnya terdapat luka bakar oleh cap besi yang sudah dibakar oleh api sebelumnya dengan tungku api yang mengobar di dekat mereka. Suara pria itu yang paling kencang dari banyaknya tahanan yang ada di sana yang juga tersiksa sebab dia mendapatkan luka separah itu seolah mereka memperlakukannya seperti hewan ternak yang diberi simbol-simbol.

Namun bedanya dengan hewan yang hanya diberi satu cap per ternak, pria itu memiliki luka bakar permanen bertulis 'CS' di sekujur tubuhnya, termasuk wajah. Terlihat seperti tato, hanya saja pembuatannya lebih menyakitkan sebab prosesnya benar-benar langsung dari ujung tongkat besi yang telah menjadi hitam legam sebab dibakar terus menerus di api mengobar sangat panas. Cap besinya kembali dipanaskan yang tampak ujungnya berubah menjadi warna jingga menyala sebab sudah terlalu panas. Bahkan pemegang tongkat yang sudah memakai sarung tangan khusus anti bakar itu masih merasa kepanasan.

Algojo itu menarik ujung besi dari api setelah lama dibakar yang kini besinya sudah tampak merah saking panasnya. Algojo tersebut mengarahkan besi terbakar itu pada area vital pria tersebut yang kedua tangan dan kedua kakinya sudah ditahan oleh algojo lain direntangkan lebar-lebar, menahan perlawanan. Teriakan menggelegar menyakiti telinga terdengar saat cap terbakar itu ditekan pada kemaluan tahanan tersebut untuk membuat simbol baru.

Diedrich dan yang lain terus melangkah, seolah sudah terbiasa dengan teriakan-teriakan kesakitan serupa. Tak ada yang terusik dengan teriakan kesakitan pria itu, bahkan banyaknya tahanan lain yang disiksa dengan metode penyiksaan berbeda-beda tak menaruh perhatian ketika kesakitan yang mereka rasakan saking perihnya membuat mereka tidak mengurus sekitar kecuali kesakitan mereka sendiri yang berada di antara hidup dan mati.

Merciless Ex Obsession [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang