Bab 2

47 24 24
                                    

halooo  gaiss...

jangan lupa vote dan coment yaaa

gomawoo  ❤️❤️


Suasana dalam kelas XI Mipa 3 sangat hening, diantara 30 murid dikelas mungkin hanya tersisa 7 orang saja yang masih bernyawa, yang lain? sudah pulas dengan mimpinya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana dalam kelas XI Mipa 3 sangat hening, diantara 30 murid dikelas mungkin hanya tersisa 7 orang saja yang masih bernyawa, yang lain? sudah pulas dengan mimpinya masing-masing. Suasana menyelimuti pagi ini, ditambah dengan pelajaran Biologi pada jam pertama yang tentu saja membuat hampir seluruh murid dalam kelas ini terkantuk. Guru pengampu mapel ini memang sudah lumayan tua dan suaranya ketika menerangkan mampu membawa murid-muridnya masuk dalam mimpi. Meskipun sedikt orang yang mau mendengarkan pelajarannya, Pak Bambang tidak pernah sekalipun marah dan menghukum murid-muridnya, beliau sangatlah sabar dan baik hati. Bahkan saat ujian pun ketika nilai muridnya jelek beliau tetap selalu memuji murid-muridnya bahwa mereka semua pintar.

" Pak, memangnya fungsi tulang pada tubuh itu untuk apa?" tanya Alea. salah satu murid yang masih bernyawa di kelas ini.

"fungsi tulang bagi tubuh adalah untunk menyokong tubuh agar tegak dan tidak lemas," jelas pak Bambang. Alea mengangguk paham.

" menurut kalian apa lagi yang brfungsi untuk menyokong tubuh agar tidak loyo?" Tanya PAk Bambang.

Jia mengangkat tangannya menjawab pertanyaan yang di berikan " Ayang pak, ayang juga berfungsi untuk menguatkan kita agar tidak lemas, letih, lesu, dan loyo" ujarnya yang mengundang tawa isi kelas.

" ayang? ayang itu apa?" tanya Pak Bambang tak paham.

"ayang tuh pacar pak, pacarr masak bapak nggak tau sih?" jelas Jia.

"oohh iya, iya, iya, bisa jadi" Pak Bambang mengangguk angguk. "kamu punya ayang?" pak bambang tanya balik ke Jia.

"haha ya belum pak, makanya saya kan lemes, letih, lesu, loyo, dan tidak bersemangat" jawab Jia dengan wajah memelas.

"ya harus tetap semangat walau nggak ada  ayang, semangat bisa diciptakan pacar bisa dicari" itulah kalimat yang keluar dari mulut lelaki paruh baya itu.

"pliss jokes lo kaya bapak-bapak," gumam Zhara sedikit berbisik pada Jia.

"ya kan, gua emang lagi ngejokes sama bapak-bapak, gimana sih lu?" jawab Jia dengan santainya. Zhara dan Faira hanya menggelengkan kepala melihat perilaku temannya itu.  

Kringgg... kringgg 

Terdengar jelas suara bell yang menandakan bahwa waktu istirahat telah tiba. Para guru mengakhiri pelajaran di kelas mereka, seperti hal nya Pak Bambang.

"oke, karena sudah bel, kita cukupkan sampai  sini pelajaran kita hari ini, kita lanjutkan dipertemuan selanjutnya" Setelah menutup dengan salam Pak bambang pergi meninggalkan kelas.

Tiga serangkai yang tak lain ialah Faira, Zhara, dan Jia ikut meninggalkan kelas dan seperti biasa menuju kantin untuk mengisi perut yang telah kosong.

Zhara menepuk pundak kedua temannya lalu menujuk kearah lapangan untuk melihatkan sesuatu "eh, lihat deh"  kedua temannya pun mengok ke arah yang Zhara tunjuk. Terlihat sekelompok siswa sedang bermain basket dan salah satu diantaranya adalah Al.

be mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang