🔞 2 - Sex Tape (Flora) 🔞

4.6K 71 1
                                    

"Mau table yang biasa atau sofa, Kak?" tanya salah satu pelayan di night club

Gue berbalik badan ke arah temen-temen gue. "Bro, di sofa atau table biasa?" tanya gue.

"Di sofa aja," jawab Angkasa

"Di sofa aja, Mbak," jawab gue ke pelayan tersebut.

Malam minggu ini gue dan teman-teman berniat buat clubbing di daerah PIK. Nyobain night club yang baru aja Grand Opening beberapa hari yang lalu. Club ini cuma memperbolehkan pengunjung dibawah 30 tahun.

Gue sama temen-temen gue bisa dibilang dari kalangan atas. Karena perusahaan orang tua kami yang sukses, kami bisa menikmati hal-hal seperti ini tanpa perlu khawatir kondisi finansial. Orang tua kami tidak peduli dengan apa yang kami lakukan asalkan itu tidak mengganggu jalannya perusahaan mereka.

Oh iya, gue lupa ngenalin diri gue. Nama gue, Alex. Salah satu mahasiswa di universitas swasta yang cukup terkenal dengan lifestylenya yang mewah-mewah. Banyak yang bilang, kalo anaknya kuliah disana bisa-bisa 'Uang Papa Habis'.

Malam ini gue lagi sama Angkasa, Patrick, Hansen, dan Gilang. Kami berlima bertaruh malam ini. Siapa yang 'bungkus' terakhir, dia yang bayar semuanya.

Setelah memesan beberapa minuman beralkohol, kami mulai melakukan aksi kami masing-masing. Aksi kami dimulai tepat pukul 12 malam.

"Oke, sesuai roulette tadi, yang mulai duluan Hansen. Lo punya 15 menit buat bungkus cewe malem ini. Waktunya dimulai dari... sekarang!" ucap Angkasa.

"15 menit doang? Ga butuh selama itu mah buat gue," ucap Hansen dengan nada tengilnya.

Dia mulai mencari-cari targetnya malam ini. Mulai dari bar hingga dance floor. Kami berempat hanya berdiam sambil menikmati minuman beralkohol yang sudah disajikan di meja.

Setelah 10 menit berlalu, muncul notifikasi chat group kami berlima.

Hansen: duluan yee bro

Hansen: *photo*

"Anjing! Belom juga 15 menit dia udah berhasil bungkus cewe! Mana cakep banget lagi anjing!" ucap Gilang dengan kesal.

Gue, Angkasa, dan Patrick langsung membuka iphone kami bertiga untuk melihat foto tersebut. Di foto tersebut terlihat Hansen yang sudah berada di dalem mobil dengan memperlihatkan dirinya yang sedang di blowjob oleh perempuan berkulit putih dan dress berwarna hitam.

"Gila, gila... ga maen-maen ini orang..." gumam Angkasa.

Setelah giliran Hansen selesai, lanjut ke giliran Angkasa. Dia berputar-putar mengelilingi night club ini, namun hasilnya nihil. Tidak ada satupun perempuan yang terikat dengannya selama 15 menit.

"Bangsatt! Pada belom mabok semua, cok! Susah jadinya buat ngebungkus," kesal Angkasa.

"Berarti tadi Hansen hoki aja tuh ketemu cewe yang udah tipsy," ucap gue.

Setelah Angkasa kembali duduk di sofa, giliran Gilang selanjutnya. Dia berdiri dan bersiap-siap melakukan aksinya.

"Nih, watch and learn!" ucap Gilang ke Angkasa.

Gilang berjalan meninggalkan meja kami dan langsung pergi ke area bar. Dia menghampiri perempuan yang terlihat berumuran 27-29 tahun. Setelah berbasa-basi sebentar, Gilang menggandeng perempuan tersebut lalu berjalan melewati meja kami.

"Duluan ya guys," ucap Gilang sambil mengangkat sudut bibirnya.

Dia sengaja melewati meja kami supaya kami bertiga tahu kalau dia sudah berhasil membungkus seorang perempuan.

Idol Of Lust (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang