Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya nya, seperti biasa Oline selalu berangkat ke sekolah nya sangat mepet dengan jam masuk sekolah. Namun, ia jarang sekali di hukum karena telat masuk kelas. Dengan kecepatan tinggi motor Oline melaju dari gerbang sekolah ke area parkir.
"Hai Oline" sapa Nayla, temen sekelas Oline "Hai Nay" sapa balik Oline "Kebiasaan banget berangkat mepet sama jam masuk" ucap Nayla "Haha iya" Oline hanya tertawa "Ke kelas bareng yuk, mau ga?" ajak Nayla "Oh iya ayo" balas Oline.
Mereka berdua jalan beriringan untuk menuju kelas nya sepanjang langkah kaki mereka topik pembicaraan hanyalah sebatas pelajaran hari ini. Di tengah-tengah itu Erine melihat Oline jalan berdua dengan seorang perempuan. Langkah kaki Erine berhenti melihat kedekatan perempuan itu dengan Oline, ntah mengapa melihat itu Erine sedikit kesal.
Hingga Erine melanjutkan langkah kaki nya dengan cepat, mengakibatkan ia menyenggol tempat sampah yang berada di pinggir nya. Hal itu membuat Erine merasa sedikit sakit di kaki nya.
"Aduh! siapa sih yang naruh tong sampah di sini" ucap Erine.
Saat Erine memasukkan sampah yang berserakan itu. Tiba-tiba saja Delynn datang menghampiri nya.
"Eh Rin sini gua bantu" ucap Delynn yang langsung menggantikan kegiatan Erine membersihkan sampah "Eh.. eh gausa ini salah gue juga" balas Erine "Gapapa" kata Delynn
Seperti mendengar suara Delynn, Oline yang masih berada di sekitar situ menoleh ke sumber suara. Dan benar saja ia melihat Delynn tengah bersama Erine. Untuk pertama kali nya Oline merasakan sesak di dada nya, ia seperti tak menyukai kedekatan mereka. Hal itu membuat Oline ingin pergi dari sana.
"Nay sorry, gua mau ke toilet dulu. Lo duluan aja masuk nya" ucap Oline dan langsung pergi meninggalkan Nayla sendirian.
---
Sesuai dengan perkataan nya dengan Nayla tadi, Oline memang pergi menuju toilet. Ia menuju wastafel toilet itu, menyalakan kran nya dan membasuh wajah nya dengan air. Ia menatap pantulan wajah nya di cermin yang berada di depan nya.
