1

990 68 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Awalnya jeno yakin banget kalo dia tidak memiliki perasaan yang seperti itu pada sahabatnya sendiri, na jaemin. Atau yang biasa dia panggil jemin atau kalo lagi kesel berubah jadi kampret.

Jeno sama jaemin sudah mengenal sejak mereka masih mengenakan popok. Bahkan sejak masih dalam kandungan. Jeno lahir seminggu setelah jaemin, dan itu dimanfaatin jaemin yang bertindak seolah² dia adalah abangnya jeno melebihi abangnya jeno yang asli. Suka banget iseng minta dipanggil abang ketika jeno meminta seuatu, dan tidak akan dikabulkan sebelum jeno mau memanggilnya abang.

Kejadianya bulan lalu, saat jeno mau pulang setelah membeli es krim kesukaanya.

Dia berjalan dipinggir jalan dengan mengayunkan tangannya kedepan dan belakang, menyebabkan kantung belanjaanya yang berisi es krim dan aneka snak ikutan terayun.

Sialnya, tiba² dari arah belakang sebuah motor dengan kecepatan sedang menyenggol lengan kanan jeno, membuatnya terjengkang kedepan. Kantung belanjaanya terlempar dan isinya berhamburan. Jeno jatuh menungging dengan kedua tangan dan kedua lutut sebagai tumpuan. Lebih sialnya lagi, orang yang menyebabkan kesialannya kabur begitu saja tanpa niat membantu jeno untuk sekedar bangun.

"Anjing banget tu orang. Gua doain tu orang sembelit biar tau rasa!" Gerutu jeno sembari mencoba bangun.

"Huwee mamaa lutut jeno sakitt" rengeknya seorang diri, dia bahkan lupa jika tidak memiliki mama.

Setelah bersusah payah, akhirnya jeno bisa mendudukan pantatnya dipembatas jalan. Meniupi lututnya yang berdarah sambil menggerutu, menyumpah serapahi pemotor yang menyerempetnya tadi.

Mencoba berdiri, kemudian duduk lagi. Sudah dua kali jeno mencobanya, tapi lututnya masih terasa sangat sakit. Ingin mengambil belanjaanya pun jeno belum bisa, karna letaknya lumayan jauh. Akhirnya jeno cuma duduk² aja menunggu nyeri dilututnya agar lebih ringan sambil meniup² telapak tanganya yang lecet² akibat terkena batu kecil².

"Woy neng! Ikut abang dang.. WOY NO, LUTUT LO BERDARAH!" Entah datang dari mana, jaemin yang berniat iseng malah jadi berteriak histeris melihat darah di kedua lutut jeno.

"Huweeee" jeno merengek pada jaemin yang sedang berjongkok dihadapanya untuk memeriksa lututnya.

"Lo kenapa bisa luka gini? Siapa yang bikin" tanya jaemin panik.

"Gue diserempeetttt" jawab jeno masih sambil merengek.

"Kok bisa? Trus mana orang yang nyerempet lo?" Tanya jaemin lagi.

BAPER DIKIT GA NGARUH! (JAEMJEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang