2

129 14 5
                                    

Setelah menyadari perasaanya, jeno menjadi pusing. Dia bingung harus bagaimana dengan perasaanya, disatu sisi dia jujur ingin conves pada jaemin, tapi disatu sisi dia ragu takut merusak persabahatan.

Saat ini jeno bersama jaemin sedang istirahat dilapangan sekolah, baru saja selesai pelajaran olah raga. Jaemin sedang tiduran dengan paha jeno sebagai bantalan. Saat kedua kaki jeno merenggang jaemin akan menaikan tanganya untuk merapatkan kedua paha jeno agar lehernya semakin nyaman. Tidak menyadari bahwa orang yang dijadikan bantal sedang berusaha menahan agar suara detak jantungnya tidak terdengar sampai keluar.

Jeno berpikir apakah dia harus maju? Atau mundur aja dan tetap menjadi sahabat seperti selama ini..

Dalam hati jeno berucap 'maju' kemudian mencabut satu helai rambut jaemin. Entah gimana jeno mengira yang dia cabut adalah putik bunga daisy. Si pemilik rambut berjengit kaget merasakan kepalanya sedikit sakit namun tetap melanjutkan usahanya untuk tidur dan berpikir mungkin ga sengaja ketarik jeno rambutnya.

Namun jeno tidak melihat ekspresi terkejut jaemin karna sedang fokus pada pemungutan suara dalam hatinya. Berucap kembali dalam hati 'mundur' lalu mencabut lagi satu helai rambut jaemin. Dalam hati jaemin berteriak "masak iya ga sengaja sampai dua kali?"

Jeno melanjutkan pemungutan suaranya 'maju' kemudian tanganya kembali mencabut satu helai.

"ANJING LO JAMAL! KALO ADA DENDAM SAMA GUA SONO KETENGAH BAKU HANTAM KITA!!?" teriak jaemin sambil menunjuk lapangan dengan tangan kanan, dan tangan kiri memegang kepalanya yang terasa nyeri ringan bekas rambutnya tercabut.

Jeno hanya melongo sambil menjawab.
"Oh.. sakit ya?"

"Babi emang. Dahlah gue mau cuci muka"
Jaemin bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju kran yang ada dipinggir lapangan. Pamitnya cuma cuci muka tapi dia malah mengambil selang yang biasa digunakan untuk menyiram rumput lalu menancapkan pada kran dan menggunakanya untuk menyiram seluruh tubuhnya dari atas kepala.

Jeno geleng² melihat kelakuan orang yang saat ini membuatnya jatuh cinta.

"Kok bisa gue tiba² jatuh cinta sama manusia modelan begitu" gumamnya.

Mengambil ponselnya yang tergeletak ditanah bersama ponsel jaemin, jeno menghubungi abangnya mark. Tak lama mark menjawab panggilan video dari jeno.

Bang

Hmm

Bang!?

Hmm!?

Abang ih

Apa sih dek?
Abang lagi belajar ini kantin fakultas rame

Adek mau cerita

Nanti ya kalo abang pulang

Ga mau

Hmm

Jeno memanggil bubunya untuk melakukan panggilan bersama.

Adekk ada apa telpon bubu jam segini?

Tanya bubu begitu panggilan tersambung. Dilihatnya wajah kedua anaknya yang bertolak belakang, mark dengan wajah bahagianya karena melihat bubu sedangkan si bungsu wajahnya tertekuk cemberut.

Buu abang tu cuekin nono

Adu jeno.

Bener begitu abang?

BAPER DIKIT GA NGARUH! (JAEMJEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang