Mentari telah tenggelam di ufuk barat, meninggalkan langit jingga yang memudar menjadi gelap. Di gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, lampu-lampu kantor menyala terang, menerangi para pekerja yang masih berkutat dengan tumpukan kertas dimeja. Di antara mereka, ada seorang pria bernama Xu Minghao, seorang pekerja kantoran yang tengah menyelesaikan lembur.
Minghao menguap, matanya lelah menatap layar komputer. Ia sudah seharian bergelut dengan laporan dan data, pikirannya terasa buntu. Ia ingin segera pulang, memeluk hangat ranjang dan melupakan segala kepenatan.
Dengan langkah gontai, Minghao keluar dari kantor. Udara malam terasa dingin menusuk kulitnya. Ia berjalan menuju parkiran, berharap segera pulang dan berbaring di ranjang.
Saat dalam perjalanan pulang, tiba-tiba sebuah truk besar melaju kencang dari arah berlawanan. Minghao terkejut, tak sempat menghindar, tubuhnya terhempas ke aspal. Pandangannya berkunang-kunang, segalanya terasa gelap.
*
*
*Minghao terbangun dengan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya. Pandangannya buram, ruangan di sekitarnya terasa asing. Ia mencoba bangkit, namun tubuhnya terasa lemah.
"Tuan Muda?" sebuah suara lembut memanggilnya.
Minghao menoleh, matanya menangkap sosok wanita muda berambut cokelat dengan mata biru yang jernih. Wanita itu mengenakan gaun pelayan sederhana, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.
"Dimana aku?" tanya Minghao dengan suara serak.
"Tuan Muda berada di kamar Anda. Anda terbaring lemah selama beberapa hari," jawab wanita itu dengan lembut. "Apakah Anda ingat apa yang terjadi?"
Minghao menggeleng lemah. Kepalanya terasa berat, ingatannya kosong. Ia merasa ada yang tidak beres, namun ia tidak bisa mengingatnya.
"Nama saya Elara. Saya pelayan setiamu, Tuan Muda," kata wanita itu.
Minghao terdiam, merasa asing dengan nama itu. Ia mencoba mengingat, namun ingatannya masih kabur.
"Tuan Muda, Anda harus beristirahat. Saya akan memanggil dokter," kata Elara.
Minghao kembali tertidur, pikirannya dipenuhi pertanyaan yang tak terjawab.
*
*
*Saat Minghao terbangun kembali, ia merasakan tubuhnya terasa ringan, berbeda dari biasanya. Ia melihat sekeliling, ruangan itu masih asing baginya.
"Dimana aku?" gumamnya.
Tiba-tiba, sebuah suara terdengar di dalam kepalanya.
"Selamat datang di dunia baru, Minghao. Aku adalah sistem yang akan membantumu menjalani hidup di dunia ini," kata suara itu.
Minghao terkejut. Ia mencoba berbicara, namun kata-katanya tidak keluar.
"Jangan khawatir, Minghao. Kamu pasti bingung dengan apa yang sedang terjadi sekarang kamu adalah Myungho, anak haram Marquis Arnolde Berge. Kamu telah bereinkarnasi ke dunia baru ini," jelas suara itu.
Myungho tercengang. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi aneh.
"Kenapa aku harus bereinkarnasi?" tanya Myungho dalam hati.
"Kamu memiliki misi untuk dijalankan di dunia ini, Myungho. Aku akan membantumu untuk menyelesaikannya," jawab sistem itu.
Myungho terdiam, pikirannya dipenuhi kebingungan. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh sistem itu.
"Baiklah kalau begitu, lalu apa misiku?" tanya Myungho
MISI
[BUAT 4 TOKOH UTAMA TERTARIK DAN BUAT ENDING YANG BAHAGIA]Myungho terdiam, ia merasa terbebani dengan tanggung jawab baru.
"Aku akan membantumu, Myungho. Aku akan memberimu informasi yang kamu butuhkan," kata sistem itu.
Myungho masih merasa asing dengan kehidupan barunya, namun ia bertekad untuk menjalankan misinya. Ia harus belajar tentang dunia ini, tentang dirinya sendiri.
Oke guys disini sebenernya sistemnya itu gak terlalu bantu banyak sih, mungkin cuma memberikan informasi aja terkait targetnya
![](https://img.wattpad.com/cover/377134277-288-k251341.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aetherlyn Kingdom
FantasyXu Minghao seorang karyawan kantoran berumur dua puluh lima tahun yang baru saja selesai lembur hingga pukul dua dini hari, yang kemudian pulang dengan keadaan yang sangat lelah dan mengendarai mobilnya menuju apartemen yang tak jauh dari tempatnya...