Myungho menerima misi yang tak biasa. la ditugaskan untuk meluluhkan hati empat karakter utama dengan status dan kepribadian yang unik dan penuh teka-teki:
✧[Jeon Wonwoo]✧
[Wonwoo]Seorang Arch Duke dengan kecerdasan tajam dan jiwa kepemimpinan yang kuat. la dikenal sebagai sosok yang dingin dan tak terduga, namun menyimpan rahasia besar yang membuatnya sulit untuk membuka diri.
✧[Kim Mingyu]✧
[Mingyu]Seorang Kaisar muda dengan aura karismatik dan jiwa pemberontak. la memiliki banyak penggemar dan dikenal karena pesonanya yang memikat, namun menyimpan luka masa lalu yang membuatnya sulit untuk mempercayai orang lain.
✧[Wen Junhui]✧
[Jun]Seorang Duke dengan kecerdasan luar biasa dan sifat introvert. la memiliki pengetahuan luas tentang teknologi dan strategi, namun cenderung mengabaikan perasaan orang lain dan lebih tertarik pada dunia intelektual.
✧[Lee Seokmin]✧
[Dokyeom]Seorang Count dengan kepribadian ceria dan penuh semangat. la memiliki banyak teman dan dikenal karena keramahannya, namun menyimpan rahasia besar yang membuatnya rentan terhadap manipulasi.
Myungho, yang dikenal karena kemampuannya dalam membaca orang dan memanipulasi situasi, memulai misinya dengan penuh semangat. la mempelajari kepribadian masing-masing karakter, mencari celah dan kelemahan mereka. la menggunakan berbagai strategi, mulai dari pendekatan yang lembut dan penuh perhatian hingga strategi yang lebih agresif dan menantang.
*
*
*Di malam hari ditengah hiruk pikuk pesta kerajaan dikediaman baron Vincent, Myungho, seorang pemuda berambut cokelat dengan tatapan tajam, mengamati ruangan. Matanya tertuju pada seorang pemuda berambut pirang dengan senyum ceria yang sedang berbincang dengan beberapa bangsawan. Itulah Dokyeom, seorang count dengan kepribadian ceria dan penuh semangat.
Myungho, yang ditugaskan oleh sistem untuk meluluhkan hati empat karakter utama, mendekati Dokyeom dengan senyum tipis. "Permisi, Tuan Count," sapa Myungho ramah. "Saya Myungho, senang bertemu Anda."
Dokyeom, yang dikenal karena keramahannya, langsung menyambut Myungho dengan hangat. "Senang bertemu Anda juga, Tuan Myungho," jawab Dokyeom dengan senyum lebar. "Panggil saja saya Dokyeom karena sepertinya kita seumuran, Myungho."
"Baiklah, Dokyeom," balas Myungho sambil mengangguk. "Saya mendengar banyak tentang Anda. Anda dikenal sebagai orang yang ramah dan menyenangkan."
"Oh, tidak juga," balas Dokyeom dengan sedikit kerendahan hati. "Hanya saja saya suka berteman dan membuat orang lain merasa nyaman."
Myungho mengamati Dokyeom dengan seksama. Ia menyadari bahwa Dokyeom memiliki kecenderungan untuk bersikap berlebihan dan mudah terpengaruh oleh pujian. Ia memutuskan untuk memanfaatkan kelemahan ini dengan memberikan pujian yang tulus dan spesifik.
"Saya yakin itu benar," kata Myungho dengan nada penuh kekaguman. "Anda memiliki bakat luar biasa dalam bergaul dengan orang lain. Anda membuat setiap orang merasa nyaman dan bahagia di sekitar Anda."
Dokyeom tersipu mendengar pujian Myungho. "Terima kasih," katanya dengan sedikit gugup. "Anda terlalu baik."
"Tidak sama sekali," balas Myungho dengan senyum hangat. "Saya memang sangat mengagumi kemampuan Anda dalam membuat orang lain merasa nyaman. Itu adalah bakat yang langka dan sangat berharga."
Dokyeom merasa senang dengan pujian Myungho. Ia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Myungho. Mereka berbincang-bincang tentang berbagai hal, mulai dari hobi hingga pandangan mereka tentang kehidupan di kerajaan.
Myungho menyadari bahwa Dokyeom seringkali bersikap gugup dan canggung ketika membahas topik tertentu. Ia mulai curiga bahwa Dokyeom menyimpan rahasia besar yang membuatnya rentan terhadap manipulasi. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Dokyeom dan rahasia yang mungkin disembunyikannya.
"Dokyeom" kata Myungho dengan nada lembut. "Saya merasa ada sesuatu yang Anda sembunyikan. Anda seringkali terlihat gugup ketika membahas topik tertentu."
Dokyeom terkejut mendengar pertanyaan Myungho. Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan nada gugup. "Tidak, tidak ada apa-apa. Saya hanya sedikit lelah."
Myungho tidak percaya begitu saja. Ia menatap Dokyeom dengan tatapan tajam. "Saya tahu Anda menyimpan rahasia," kata Myungho dengan nada serius. "Saya tidak akan memaksa Anda untuk menceritakannya. Tapi saya ingin Anda tahu bahwa saya ada untuk Anda jika Anda membutuhkan bantuan."
Dokyeom terdiam. Ia merasa terusik oleh kejujuran dan ketulusan Myungho. Ia merasa bahwa Myungho benar-benar ingin membantunya.
"Terima kasih," kata Dokyeom dengan nada pelan. "Saya menghargai kebaikan Anda."
Myungho tersenyum. Ia tahu bahwa ia telah membuat langkah pertama yang baik dalam membangun kepercayaan Dokyeom. Ia bertekad untuk terus mendekati Dokyeom dan membantunya menghadapi rahasia yang disembunyikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aetherlyn Kingdom
FantasyXu Minghao seorang karyawan kantoran berumur dua puluh lima tahun yang baru saja selesai lembur hingga pukul dua dini hari, yang kemudian pulang dengan keadaan yang sangat lelah dan mengendarai mobilnya menuju apartemen yang tak jauh dari tempatnya...