Part 4: Diintip Abang Leo Saat Mandi

45.3K 100 0
                                    

Cacil pulang ke rumah dengan keadaan lemas, tenaganya terkuras habis hari ini karena cairan memeknya disedot habis oleh tiga orang yabg berbeda hari ini. Bahkan ketika menaiki tangga, cairan masih menetes dari memek Cacil yang masih tertanam vibrator sampai langkah Cacil menjadi goyah dan hampir jatuh andai saja ia tidak berpegangan ada tangga.

Sampai di kamar, Cacil langsung membuka seluruh bajunya meninggalkan bh nya saja. Di atas kasur, Cacil mengangkang lebar sembari tangannya meraba memeknya yang masih bergetar ngilu.

"Ahhh ini apaan sih nghh memek Cacil ngilu banget geter geter terus dari tadi ahh ahh..."

Cacil merem melek sambil meraba itilnya, sampai ketika ia meraba lubang sempitnya dan menarik sebuah tali yang menjuntai disana suara plop terdengar bersamaan desahan Cacil.

"Ahhhhhh...."

Mengikuti instingnya, bukannya menjauhkan benda itu dari memeknya justru Cacil mendekatkan benda bergetar itu ke itilnya membuat tubuh Cacil terlonjak-lonjak kencang.

"Ahhh memek Cacil ngu ouhhh ahhh ahh gatel banget nghhhh..."

Cacil memasukan kembali vibrator tersebut ke dalam memeknya, jarinya mengucek-ngucek itilnya dengan tubuh seperti cacing kepanasan dan mulut tak hentinya mendesah. Sampai ketika urat leher Cacil menonjol, paha Cacil terbuka lebar dan menyemburkan cairan bagai air mancur dari memeknya bersamaan dengan keluarnya vibrator. Tubuh Cacil kejang-jang dengan mata terpejam, memeknya kekedutan dan sedikit membengkak.

"Hahh hahh hahh enak bangethh..."

Tak lama kemudian Cacil tertidur.

Saat bangun, waktu sudah menunjukkan sangat sore. Cacil langsung bergegas merapikan kekacauannya dan mengambil handuk untuk membersihkan diri. Tapi ketika sudah sampai di kamar mandi, entah mengapa air di kamar mandi Cacil tidak menyala. Tanpa berpikir panjang Cacil memutuskan untuk mandi di kamar mandi tamu lantai satu.

Cacil melilitkan handuknya yang hanya mampu menampung setengah teteknya dan beberapa centi di bawah pantat bulatnya, ia menuruni tangga dan berjalan menuju kamar mandi tamu. Kamar mandi tamu terletak di depan ruangan jadi Cacil harus melewati ruang televisi dulu yang kebetulan disitu sedang ada Leo yang sedang menonton film.

"Abang kok jahat sama Cacil? Berangkat Cacil ditinggal, pulang juga Cacil nggak ditungguin. Cacil jadi naik bus tau," rengeknya manja, Cacil mendekat ke abangnya yang sedang duduk di sofa dengan mata terpaku pada tubuh Cacil.

"Abang sibuk dek tadi, kamu ngapain keluar pake anduk begini?"

Mata Leo jelalatan melihat pundak putih Cacil lalu turun ke teteknya yang setengah bulatannya menonjol dari balik handuk dan paha Cacil yang terekspos sangat jelas.

Body adek gue udah cocok jadi pelacur, anjing.

"Tumben banget abang sibuk. Air kamar mandi Cacil mati, Cacil mau mandi di kamar mandi tamu dulu."

Cacil ingin pergi meninggalkan Leo namun berhenti saat Leo memanggilnya.

"Kenapa bang?"

"Ambilin hp abang itu lagi di cas di bawah tv Cil, mumpung kamu lagi berdiri."

"Oke."

Cacil langsung menuju ke rak di bawah tv, karena hp Leo berada di paling bawah mau tidak mau Cacil harus menungging membelakangi sofa yang dimana ada Leo yang matanya tak berkedip sama sekali melihat memek merah Cacil yang lembab.

Rasanya pengen gue sodok aja itu memek, Cil Cil kalo kamu bukan adek abang udah abang rojokin memek mamu pake kontol abang dek.

Leo mengelus ngelus kontolnya yang mengeras dari balik boxer, tepat ketika Cacil berbalik Leo langsung mengambil banyak kotak dan menutupi kontolnya yang sudah ngaceng.

"Ini, bang!"

"Makasih, dek. Udah sana mandi!"

"Ini juga udah mau mandi." Cacil memeletkan lidahnya ke Leo, Leo yang gemas langsung menampar pantat Cacil sampai Cacil berjengit kaget. Cacil tidak berpikir macam-macam, mungkin itu hanya refleks bercandaan saja.

TBC
Lanjutannya ada di bioku, linknya ada di karya karsa. Itu link baru.

CACILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang