Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua karyaku tersedia dalam bentuk ebook, pdf, playbook dan juga tersedia di karyakarsa. Mampir ya, jangan lupa dukungannya. Akun karyakarsa-ku AokiRei sama dengan nama akun wattpadku. Yang mau beli pdf bisa kontak di no 081917797353
Jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading.
💗💗💗💗
Robert berdiri. Ia meraih kedua bahu Edheline, saling menatap satu sama lain.
"Aku gila karenamu, Edheline," kedua manik biru Robert mengunci manik coklat Edheline. "Kepergianmu yang begitu mendadak membuatku gila. Aku butuh kau untuk membuatku tetap waras. Aku membutuhkanmu, Edheline."
Edheline tertegun. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Meskipun saat-saat seperti inilah yang selama ini Edheline tunggu tapi semua ini terlalu mengejutkan. Ia tahu seperti apa Robert mencintai Bianca jadi sulit bagi Edheline untuk percaya dengan pengakuan Robert.
Mengingat bagaimana perasaan Robert pada Bianca membuat hati Edheline serasa diremas. Dulu Robert rela melakukan apa pun untuk Bianca, jadi tidak menutup kemungkinan jika kali ini pun Robert melakukan hal yang sama. Mustahil Robert tiba-tiba mencintainya. Robert pasti sudah tahu tentang kehamilannya dan melakukan segala cara untuk menemukannya. Robert pasti melakukan semua itu demi Bianca.
Edheline melangkah mundur. "Jangan berpikir aku akan mempercayai semua kata-katamu itu, My Lord. Aku tahu tujuan sebenarnya kenapa kau mencariku dan datang padaku hari ini," Edheline meletakkan telapak tangan di atas perutnya. "Aku yakin kau pasti sudah mengetahui tentang kehamilanku, lalu kau berniat membawaku kembali hanya untuk mengambil anakku. Setelah kau akan menikah dengan Bianca dan menyerahkan anakku padanya, benar bukan?"
Robert tidak langsung menjawab pasalnya apa yang Edheline katakan memang dulu sempat dipikirkannya. Ia akan membawa Joseph untuk memeriksa Edheline satu bulan sejak pernikahan mereka, lalu jika Edheline terbukti hamil, ia akan menceraikan Edheline setelah melahirkan, mengambil anaknya lalu menikah dengan Bianca.
Tapi seiring berjalannya waktu tidak ada satupun dari rencana itu yang berhasil Robert lakukan. Ia memang membawa Joseph untuk memeriksa Edheline tapi bukan setelah satu bulan pernikahan mereka melainkan dua bulan itu pun ia lakukan setelah Bianca mengingatkannya. Dan ketika mengetahui Edheline tengah hamil, keinginan untuk berpisah justru semakin tidak ada. Ia justru semakin ingin menemukan keberadaan Edheline dan bertemu wanita itu.
"Kenapa kau hanya diam saja, My Lord? Dugaanku benar, bukan?" Edheline mendengkus. "Perlu aku tegaskan padamu, aku tidak akan menyerahkan anakku padamu. Aku tidak akan pernah membiarkan anakku dirawat orang lain. Anak ini akan selamanya menjadi milikku. Jika kau menginginkan anak, kau bisa menghamili Bianca. Aku yakin Bianca lebih dari mampu untuk memberimu keturunan."