Chap 12

934 49 24
                                    

Kalau kalian pikir setelah kejadian di koridor kampus akan ada perubahan dalam hubungan Dara dan Caca. Kalian salah besar.

Bahkan sekarang Caca malah membawa pulang Febby ke Apartemen mereka. Sungguh pemandangan yang sangat menjengkelkan bagi Dara.

Lihatlah Caca dan Febby sekarang, bermesraan di depan matanya. Apakah mereka pikir Dara hanyalah pajangan disana? Sialan.

Kalian mau tahu lebih parahnya lagi apa? Caca dan Febby bercumbu tanpa ragu di hadapannya. Sungguh Dara sedang memaki mereka berdua dibalik ekspresi datarnya sekarang.

Mau marah pun tidak bisa. Memangnya dia siapa? Ckck.

"Denger-denger kamu mau ngisi panggung buat acara ulang tahun kampus, Ra?" tanya Febby setelah selesai bercumbu dengan Caca.

"Iya kak. Tau darimana btw?"

"Wendy."

Dara tidak ingin memperpanjang percakapan, jadi dia hanya membulatkan mulutnya saja. Moodnya benar-benar jelek. Dalam hatinya dia sangat ingin berteriak agar Febby tidak banyak berbicara padanya.

"Siapa Wendy?" tanya Caca kepada Dara.

Pupus sudah harapannya untuk tenang sambil menikmati acara televisi di ruang tengah saat ini. Tidak cukupkah mereka merusak pemandangannya? Kini malah mereka banyak bertanya hal yang sesungguhnya menurut Dara sangatlah tidak penting.

"Temen di UKM musik."

Caca menganggukkan kepalanya. Menandakan dia mengerti.

"Kamu kenal dia, by? Kok aku gatau?"

"Dia kan mantan pacarnya kak Laura temen SMA ku. Sempet dikenalin Kak Laura dulu, terus kemaren ga sengaja ketemu dijalan. Kita ngobrol-ngobrol dikit."

Lagi, Caca mengangguk-anggukan kepalanya. Sebelah tangannya masih tidak lepas merangkul bahu Febby. Sesekali dia juga mengusap surai panjang Febby.

"Cih."

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Febby saat dirinya mendengar Dara berdecak.

Hal itu pun sebenarnya tidak luput dari indera pendengaran Caca. Namun dia mencoba untuk acuh.

Kini Dara mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa dirinya yang selalu tenang mengahadapi masalah, kini berubah menjadi tidak bisa menahan diri untuk tidak berdecak.

Dara memejamkan matanya sebentar, lalu membukanya dan menghadapkan wajahnya pada Febby, "karakter pemainnya nyebelin kak. Liat deh, bisa-bisanya si cewe suka ke dua cowo sekaligus. Udah gitu plin-plan lagi. Gabisa milih."

Memang benar. Dara sedang tidak berbohong. Film yang sedang ditonton olehnya itu mengisahkan seorang gadis yang menyukai dua orang laki-laki dalam waktu yang sama. Laki-laki yang pertama adalah mantannya di masa lalu, sedangkan satunya lagi adalah orang baru yang datang mendekatinya.

Caca tahu, jawaban dari Dara juga merupakan kalimat sindiran terhadap dirinya. Namun apa yang Dara harapkan? Caca kini sedang memiliki hubungan khusus dengan Febby. Tentu saja Febby adalah prioritas utamanya sekarang.

Meskipun tidak bohong kalau dia juga mencintai Dara. Bahkan rasa cintanya terhadap Dara lebih besar ketimbang rasa cintanya terhadap Febby.

Caca hanya belajar dari yang lalu. Ciuman yang mereka lakukan di koridor kampus belum tentu merupakan balasan rasa Dara terhadapnya. Bisa saja hanya nafsu. Dia tidak ingin patah hati lagi. Sudah cukup.

"Kalo kamu jadi cewe itu, kamu milih siapa? Mantan kamu atau orang baru?" Mendapatkan pertanyaan dari Febby membuat Caca mengalihkan atensinya dari Dara.

SISTER (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang