"Ra, kamu nanti ada kegiatan ga?" tanya Ressa. Saat ini Dara, Ressa dan Ailyn sedang berada di kantin kampus. Mereka sedang melakukan ritual harian mereka, yaitu makan.
"Ada, aku kan masuk UKM musik. Nanti ada kegiatan latihan-latihan gitu. Bentar lagi kan ulang tahun Kampus. Jadi anak-anak musik diminta buat ngisi acara gitu. Kenapa?" tanya Dara setelah dirinya menjelaskan kegiatannya nanti.
"Yah.. padahal mau ku ajak jalan bareng Ailyn nanti," ucap Ressa dengan nada kecewanya.
"Yaudah, kalian jalan berdua aja."
"Ga asik kalo ga ada kamu."
"Jangan gitu, Res. Kamu tetep jalan ya sama Ailyn."
Setelah di bujuk beberapa saat akhirnya Ressa mau jalan berdua saja dengan Ailyn. Sedangkan Ailyn daritadi hanya diam saja. Dia merasa kesal dan tidak enak di waktu bersamaan.
Namun, dia benar-benar berterimakasih kepada Dara. Karena Dara menepati ucapannya untuk membantu dirinya dekat dengan Ressa.
Dari arah depan sana Dara bisa melihat kakaknya bersama Febby berjalan menuju kantin juga. Dunianya terasa sangat sempit sekali. Selalu saja mereka yang masuk kedalam penglihatannya. Dia muak. Sungguh.
"Hai kalian," sapa Febby kepada mereka semua. "Gabung dong," lanjutnya.
"Duduk aja sini kak." Tentu saja bukan Dara yang menjawab, itu adalah suara Ressa.
"Kamu sini aja. Aku yang pesenin makanan," ucap Febby kepada Caca. Mendengar hal itu pun Caca hanya menurut lalu mendudukkan dirinya disamping Dara.
Febby pun kini mulai melangkah ke stand makanan meninggalkan Caca bersama dengan adik tingkatnya itu.
"Kak Caca itu kakaknya Dara ya?" tanya Ailyn kepada Caca. Dia mengulurkan tangannya ke Caca lalu mengenalkan dirinya. "Ailyn," ucapnya.
Lalu Caca menerima uluran tangan itu serta menyebutkan namanya, "Caca."
Dara menaikkan sebelah alisnya sambil memandang Ailyn. Perasaan dia tidak pernah bercerita tentang Caca ke Ailyn. Dan ini juga pertama kalinya Ailyn bertemu Caca. Bagiamana dia bisa tahu?
Ailyn yang paham dengan maksud pandangan itu pun tertawa. Lalu berkata, "aku tau dari Ressa, Ra."
Dara pun membulatkan bibirnya lalu mengangguk-anggukan kepalanya santai.
Kini Dara kembali fokus ke makanannya begitu juga Ressa dan Ailyn. Sedangkan Caca sibuk bermain dengan handphone miliknya.
Febby pun kini sudah kembali dengan nampan berisi makanannya. Dia segera duduk di samping Caca.
"Nasi goreng lagi? Aku bosen, By." Caca memandang malas makanannya.
"Maaf ya.. yaudah nih kamu makan punyaku aja," ujar Febby lalu menukar piringnya dengan piring Caca. Kini didepan Caca bukan nasi goreng lagi melainkan nasi dengan ayam rendang. Kerena hal itu matanya berubah berbinar dia segera melahap makanannya.
"Ck, kaya bocil aja kamu makannya," ucap Febby sambil mengusap sudut bibir Caca yang kotor akibat makannya yang belepotan. Lalu mencium sudut bibir Caca sekilas.
Ressa dan Ailyn melongo melihat interaksi Caca dan Febby yang menurut mereka kelewat mesra. Sedangkan Dara acuh saja, seperti tidak peduli akan hal itu.
"Ah, kenyangnya. Aku mau balik kelas, kalian ikut ga?" Belum sempat Ressa dan Ailyn menjawab, Dara sudah lebih dulu bangkit.
"Duluan ya, kak." Pamit Dara lalu beranjak pergi dari sana.
Ressa dan Ailyn yang melongo daritadi pun kini sadar setelah melihat Dara sudah berjalan menjauh.
"Kita juga duluan ya, kak. Dadah." Ressa dan Ailyn pun ikut berpamitan. Mereka segera mengejar Dara yang sudah pergi terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER (GxG)
RomanceHubungan segender saja sudah salah, apalagi ini. Sudah segender, sedarah pula. keduanya dikandung dalam rahim yang sama serta dari ayah yang sama. Namun seakan membutakan penglihatan serta menulikan rungu mereka, perasaan itu tetap ada.