One

2.1K 144 5
                                    

Happy reading guys <3

      "Aaaawwwww, shit!" umpat seorang gadis yang berjalan tergesa-gesa hingga kepalanya menabrak dada bidang seorang pemuda di depannya.

Marsha mendongak dan menatap sosok pemuda di depannya, bibirnya yang terdapat bekas luka tidak mengurangi kadar ketampanan pemuda tersebut.

"Anj, gelooo, ganteng banget lagi. Kalo gini kan repot, tapi gue tetap harus cool." batin Marsha.

Marsha berdehem dan mengalihkan pandangan. "Sorry." ucapnya kemudian hendak pergi. Namun, dia tersendak, begitu tangannya dicengkram oleh pemuda itu.

Dia adalah Revaldo Nichol Gavindra. Badboynya SMA Gavindra High School. Visualnya yang sangat tampan nyaris sempurna membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana. Namun, tetap saja, Marsha tidak mengenalinya. Karena Aldo tidak pernah masuk kelas ataupun berada di area depan sekolah.

"Emang ga panas?" tanya Aldo sambil menaikan sebelah alisnya.

Marsha mengernyit, "Panas? Maksud lo?"

"Seragam lo." jawab Aldo sambil melirik kearah seragam Marsha.

"Bangsat lo!" Marsha langsung menghempaskan tangan Aldo, matanya membola saat melihat seragamnya bolong kecil akibat terkena ujung bara rokok pemuda itu.

"Lagian lo jalan udah kaya maling takut ketangkep." ujar Aldo, tanpa merasa bersalah.

"HEY, KALIAN BERDUA! NGAPAIN DISANA?"

Teriakan seorang satpan membuat Aldo spontan menarik tangan Marsha dan membuat keduanya berlari dari kejaran satpam sekolah.

Eh?

Marsha yang terkejut tidak sempat protes dan malah ikut berlari, hingga keduanya memasuki gudang belakang dan bersembunyi disana, Marsha yang sudah ngos-ngosan akibat berlari langsung duduk dan menghembuskan nafas lega.

"Ngapain lari sih? Gimana kalo satpamnya laporin kita ke pak Rajak?" gerutunya kesal.

Pak Rajak adalah wakesek yang terkenal sangat killer dan paling anti dengan anak-anak yang sering bolos atau datang terlambat, membuat Marsha takut berurusan dengannya.

"Ckk, takut banget lo ama pak Rajak!" ucap Aldo lalu mengeluarkan rokok dari saku seragamnya.

"Terus lo? Takut sama pak satpam?" tanya Marsha dengan nada ketus.

"Gausah berisik, emang lo udah niat hormat di depan tiang bendera?" ucapan Aldo membuat Marsha terdiam, pemuda itu ada benarnya, jika tadi mereka tidak lari, pasti sekarang mereka sudah di hukum hormat bendera hingga jam istirahat.

     ...

     "Jadi lo dari tadi di gudang belakang sama cowok itu sha? Emang siapa sih namanya?"

Saat ini Marsha sudah berada di kantin bersama sahabatnya bernama Adzana Shaliha yang biasa dipanggil Ashel, Marsha juga menceritakan terkait dirinya yang terlambat dan masuk lewat pintu belakang sekolah hingga bertemu dengan seorang cowok yang kelihatannya sedang bolos dan merokok di area belakang sekolah mereka. Namun, Marsha tidak tahu kalau cowok itu adalah Aldo, si most wanted yang sering disebut-sebut oleh kaum hawa. Karena mereka tidak kenalan, beberapa saat lalu sebelum dia dan Aldo keluar dari gudang, cowok itu meminjamkan jaket kulitnya yang berwarna hitam pada Marsha karena seragam gadis itu bolong kecil terkena rokoknya.

"Nggak tau, nggak kenalan." sahut Marsha.

"Kok bisa lu berdua nggak kenalan? Tapi dia bahkan minjemin lo jaketnya." tanya Ashel keheranan.

REVASHA (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang