Eight

850 106 1
                                    

Happy Reading Guys <3

     Marsha menatap layar ponselnya yang masih menampilkan wajah Aldo disana.

"Ngedip bu." Suara Aldo menyadarkan Marsha dari bengongnya.

Marhsa berdehem, "kenapa nelfon?"

"Lagi bosen."jawab Aldo singkat.

"Bosen?"tanya Marsha.

"Hmm, mau jalan ga?"tanya Aldo.

"Jalan?"

"Yaa Night ride date."

"Kenapa ga ajak pacar lo aja?"

Aldo tersenyum tipis, "Lo pacar gue, kan lo sendiri yang bilang waktu itu, Lo lupa?"

"I-iya itu kann..."

"Gue otw sekarang." Tut... tuuttt... yaa Aldo langsung mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari Marsha.

"Ehhhh, gila ya ni orang, masih waras ga sihh?.."ucapnya sambil melihat ponsel, kemudian berdiri dan bergegas mengganti bajunya.

Marsha langsung sibuk memilih outfitnya. Tentu saja, dia termasuk orang yang sangat memperdulikan penampilannya. Setelah memilih outfit, gadis itu kemudian berdandan natural, "jangan berlebihan Marshaa, nanti lo dianggep caper."gumamnya pada diri sendiri.

Marsha yang sedang memandang wajahnya di cermin langsung keluar dari kamarnya saat mendengar bunyi bel rumah.

"Apa Aldo udah sampe ya? Cepet banget, perasaan baru nelpon."

     ...

     Aldo menuruni tangga tanpa memperdulikan Indira dan keluarganya yang masih berada di rumahnya.

"Mau kemana sayang?"tanya ibunda saat melihat putranya sudah berganti pakaian, memakai celana jeans panjang dan kaos juga jaket.

"Jalan sama pacar."jawab Aldo dengan santai, membuat ayahnya geram. Sedangkan kedua orang tua Indira saling menatap.

Aldooo...!

Aldo terus berjalan dan tak menghiraukan teriakan sang ayah. Dia memang sengaja melakukan itu agar orang tua Indira tahu, kalau Aldo tidak mau dijodohkan dengan putri mereka.

     ...

     Kembali di rumah Marsha, saat ini dirumahnya hanya dia dan mbok Jum. Karena kedua orang tuanya sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota, tidak heran orang tua Marsha memang super sibuk dan jarang di rumah.

Saat sampai di lantai bawah, Marsha yang hendak kearah pintu depan, melihat mbok Jum berjalan tergesa-gesa dengan memakai mukenanya.

"Maaf non, mbok baru selesai sholat isya. Biar mbok aja yang bukain pintunya."ucap mbok Jum.

"Ehh gapapa mbok, biar Marsha aja. Itu yang dateng emang temen Marsha kok, Marsha mau jalan bentar bareng temen ya mbok."ucap Marsha.

"Ohh iya non, hati-hati yaa."jawab mbok Jum kemudian berbalik dan kembali ke kamarnya.

Marsha berjalan kearah pintu dengan dada berdebar, setelah melihat Aldo memposting fotonya di ig pria itu. Jujur Marsha kege'eran, namun dia harus bersikap santai seolah belum melihat postingan itu. Yaa, Marsha memang agak jaim.

"Cepet banget lo." Wajah Marsha langsung berubah saat pintu terbuka dan menampilkan seorang pria tampan, namun tidak sesuai dengan perkiraannya. Pria itu bukan Aldo, melainkan Farrel sang mantan.

"Farrel, ngapain lo disini?tanya Marsha dengan raut wajah yang tak suka.

"Shaa, aku udah tau pelakunya. Aku udah dapetin buktinya kalo aku dijebak."

REVASHA (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang