Thirty One

969 154 7
                                    

Happy Reading Guys <3


     "Boleh ngomong sebentar?"

Semua yang ada disana menatap Flora dengan tatapan bingung, Aldo belum menjawab pertanyaan gadis itu. Dalam hati dia bimbang, saat ini ada Marsha disampingnya. Bagaimana kalau pacarnya ini salah paham.

Marsha menyenggol lengan Aldo, "Sayang. Ada yang mau ngomong sama kamu, ko malah diem aja." Ucapnya.

Aldo yang mendengar itu sontak menoleh kearah Marsha, Apa dia tidak salah dengar? Marsha memanggilnya dengan sebutan sayang?

"Panggilannya mesra tapi kok auranya serem ya?" Gumam Ollan.

Yaa sebenarnya Marsha memanggil Aldo dengan sebutan sayang agar Flora tahu kalau Aldo sudah punya pacar sekarang, setidaknya agar kehadirannya sebagai pacar Aldo dianggap. Pasalnya Flora seperti tidak memperdulikan keberadaan Marsha yang sedang bersama Aldo. Masa bodoh orang menganggap Marsha posesif atau apa, yang penting Aldo memang pacarnya sekarang. Bukan pacar bohongan tapi pacar beneran.

Aldo yang sadar dengan sikap Marsha lantas menggenggam lembut tangan pacarnya.

"Boleh, ngomong aja." Ucap Aldo pada Flora.

Flora melirik teman-teman Aldo satu persatu, sepertinya dia keberatan jika harus mengobrol di depan mereka.

"Aahh bisa ngobrol di tempat lain? Soalnya ini privasi, jadi ga boleh di dengar orang lain." Ucap Flora.

"Boleh, tapi pacar gue harus ikut. Soalnya gue pulang bareng dia." Jawabnya.

"So sweet, Aldo masih pentingin Marsha dong. Aahhhh romantis." Gumam Kathrin yang sedang duduk di motor bersama Ollan membuat Ollan meliriknya ke belakang.

"Ayang beb, aku juga pentingin kamu kok. Aku ini romantis, cuman belum nampak aja. Tunggu aja, mungkin besok." Kata Ollan yang meniru kata kata dilan 1990 itu membuat Kathrin menatapnya dengan malas.

Flora menatap Marsha dengan raut keberatan, "Aku lihat temen kamu disini banyak, apa pacar kamu boleh disini dulu? Soalnya aku mau ngobrol berdua doang."

Semua yang ada disana menyimpitkan mata melihat sikap Flora, yang benar saja. Apa dia sedang mengusir Marsha secara terang-terangan?

Marsha tersenyum sinis, "Emang boleh ya se privasi itu. Padahal ga punya hubungan apa-apa."

Skakmat, Marsha menyindir Flora langsung di depan orangnya. Membuat gadis itu salah tingkah.

Aldo bersuara mencoba menengahi kedua gadis itu, dia sadar betul sekarang pacarnya sedang terganggu dengan sikap Flora.

"Gue rasa hubungan kita ga se spesial itu untuk ngobrol privasi dan kalopun ada privasi, pacar gue harus ada di dalamnya. Karena dia prioritas gue."

Haduhh, haduhh. Melehoy hati ini, belajar gombalan dari mana sih nih cowok? Marsha mengalihkan pandangan kearah lain, gadis itu berusaha menahan senyumnya yang akan keluar karena mendengar ucapan Aldo barusan.

"Woii gue lagi buka jasa angkutan ke mars, ada yang mau ikut?" Teriak Ollan.

"Tombol baper cek." Timpal Ashel.

Flora sudah tidak bisa berkata lagi, pasalnya Aldo tidak mau mendengar omongannya.

"Yaudah, kalau gitu lain kali aja ngomongnya." Putus Flora.

Marsha mengerutkan dahi, sepertinya ini obrolan serius sampai Flora tidak mau ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.

"Gapapa sekarang aja, aku bisa pulang bareng naik taksi." Ucap Marsha.

REVASHA (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang