8.

176 4 0
                                    

Shireen ingin keluar dari mobil Hayden tapi Hayden langsung menahan tangan Shireen, membuat Shireen menatap Hayden dengan tatapan datar kalau tidak mengingat Hayden punya kelemahannya sudah Shireen tendang.

" Apa lagi?" tanya Shireen, Hayden tersenyum pada Shireen.

" Besok pindah ke Penthouses, aku sudah menyiapkannya untukmu apartemen ini terlalu biasa" ucap Hayden membuat Shireen melotot tajam ke arah Hayden.

" Kau bisa mengancam ku, tapi jangan pernah mengatur dimana aku tinggal walaupun apartemen ini biasa aku membelinya dengan gajiku" ucap Shireen dengan datar Hayden menatap Shireen.

" Aku bisa mengancam mu, membuatmu pindah itu bukan masalah besar untukku" ucap Hayden, Shireen menatap tajam Hayden.

" Aku tidak akan pindah" ucap Shireen langsung keluar dari mobil Hayden dan membanting pintu mobilnya, Shireen tidak peduli itu mobil mahal Shireen sangat kesel pada Hayden.

" Lihat apa yang akan aku lakukan, sayangku " gumam Hayden dengan smirk di bibir nya melihat Shireen masuk ke gedung apartemen itu.

Keesokan harinya apartemen tempat tinggal Shireen sudah heboh, para penghuninya sedang bingung karena tiba-tiba bangunan tersebut mau digusur. Shireen yang mau bersiap-siap ke kantor dihampiri oleh orang apartemen dan memberikan uang pembelian apartemen pada Shireen.

" Gak bisa dong pak, saya udah beli" ucap Shireen protes dia sudah membeli apartemen tersebut, tapi tiba-tiba saja apartemennya mau digusur aneh padahal selama ini baik-baik saja.

" Maaf Bu Shireen, ini perintah atasan karena bangunan apartemen ini dibeli oleh seseorang semalam. Saya diperintah untuk mengosongkan apartemen dan membayar ganti ruginya" ucap staf apartemen Shireen semakin bingung.

Shireen bingung kemana dia akan pergi mana masih pagi lagi, tiba-tiba mobil Hayden tiba Hayden turun dari mobil dengan kacamata hitam membuat semua orang terutama wanita kagum.

" Bagaimana sayang?? Masih tidak mau pindah?" tanya Hayden langsung membuat Shireen tersadar ini ulah dari Hayden, apalagi tadi staf bilang apartemen nya dibeli tadi malam dan Shireen menolak untuk tinggal di Penthouses kemarin.

" Kau yang membeli gedung apartemen ku??" tanya Shireen, Hayden tersenyum.

" Kamu menolak tempat tinggal yang aku berikan,so aku hancurkan saja tempat tinggal mu" jawab Hayden dengan santainya bahkan Hayden tidak berbohong.

" Kau benar-benar sudah gila tidak waras!!. Kau telah merugikan banyak orang asal kau tahu saja" ucap Shireen dengan nada kesal Hayden hanya tersenyum.

" Aku tidak ingin tahu, yang aku ingin tahu kamu setuju untuk tinggal di penthouses yang aku siapkan" ucap Hayden membuat Shireen benar-benar tidak habis pikir ada orang seperti ini.

" Kalau aku tidak mau?" tanya Shireen.

" Gampang, aku tinggal suruh mereka meratakan gedung ini" jawab Hayden, Shireen melihat orang-orang yang kebingungan Shireen mana tega apalagi ini karena dirinya.

" Kau menang, aku akan ikut denganmu dengan syarat jangan sentuh gedung apartemen ini" ucap Shireen, Hayden mendekatkan wajahnya ke wajah Shireen membuat Shireen memundurkan wajahnya.

" Gitu dong, baiklah" jawab Hayden tersenyum lebar karena berhasil bikin Shireen mau tinggal di penthouses milikinya.

Dengan amat sangat terpaksa Shireen pindah dari apartemen-nya ke penthouses milik Hayden, dan letak penthouses itu ada di kawasan elit tidak seperti gedung apartemen-nya yang biasa saja.

Barang-barang Shireen sudah dipindahkan oleh anak buah Hayden, sedangkan Hayden dan Shireen pergi ke kantor ini sudah jam ke kantor. Jangan tanya kehebohan apa yang terjadi di kantor karena Shireen datang bersama dengan Hayden, sementara itu Shireen harus berfikir cara menghadapi Rossa yang pastinya akan bertanya tentang dia dan bos mereka.

" Kemarin pulang bareng, sekarang berangkat bareng sebenarnya mereka ada hubungan apa?" gumam Karina melihat Hayden dan Shireen.

" Semangat kerjanya ya cantik, ntar kita makan siang bareng" ucap Hayden sebelum berlalu ke ruangannya, sementara itu Shireen menghela nafas dan saat berbalik Shireen dikejutkan dengan kehadiran Rossa di belakangnya, yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.

" Apa yang terjadi padamu dan bos muda?" tanya Rossa dengan nada penuh selidik Shireen kembali menghela nafas.

" What???" teriak Rossa mereka sudah berada di ruangan Shireen saat ini, dan Shireen sudah menceritakan setengah kecuali tentang video itu dan ancaman Hayden, Shireen tidak ingin melibatkan Rossa.

" J__Jadi Presdir yang tidur bersamamu?" tanya Rossa dengan terbata-bata sungguh ini berita yang sangat mengejutkan.

" Hmm..."

" Terus dia nge-klaim kau sebagai milikinya?, ini benar-benar suprise apa Presdir benar-benar mencintai mu?" Shireen yang mendengar itu mendengus.

" Itu tidak mungkin, dia hanya penasaran dengan ku saja setelah rasa penasarannya usai dia akan lupa padaku" jawab Shireen. Shireen sangat yakin pria seumuran Hayden masih penuh dengan rasa penasaran.

" Gimana kalau beneran cinta?" tanya Rossa karena Rossa merasa kalau Hayden tidak mencintai Shireen untuk apa dia meng-klaim Shireen, seharusnya setelah mereka menghabiskan malam bersama rasa penasaran Hayden selesai.

" Dia pria muda tidak mungkin suka dengan denganku yang kepala tiga, perbedaan usia kami jauh " Shireen tidak percaya Hayden mencintai dirinya.

" Kenapa dengan perbedaan usia??, diluar sana banyak banget pasangan yang usianya tuh beda jauh " menurut Rossa perbedaan usia bukan masaalah besar.

" Itu mereka bukan aku. Sekarang keluar dari ruangan ku aku harus bekerja" ucap Shireen, Rossa sebenarnya belum puas tapi dia harus bekerja juga ini masih jam kerja.

" Kita lanjut nanti ceritanya,aku masih penasaran banyak hal " ucap Rossa dan keluar dari ruangan Shireen.

" Aku berharap ini semua hanya mimpi, dan bangun semuanya baik-baik saja" Shireen bergumam dengan lirih dan memejamkan matanya.

Tapi itu hanya harapan Shireen ini bukan mimpi ini nyata dia harus menghadapi bos gila. Shireen merasa kesialan datang pada kehilangan ke-perawanan, diancam dengan video , sekarang dia harus pindah lengkap sudah kesialan Shireen.

" Perlahan tapi pasti, aku akan membuatnya mencintai ku dan aku pastikan dia tidak bisa lepas dariku" gumam Hayden dengan seringai dibibir nya.

Hayden akan melakukan apapun untuk mendapatkan Shireen tidak perduli bagaimana pun caranya, dengan kelicikan Hayden bodo amat yang penting Shireen bisa menjadi miliknya.

Bahkan dengan mudahnya Hayden membeli gedung apartemen yang ditinggali oleh Shireen, karena Shireen tidak ingin tinggal bersamanya itu bukan hal yang sulit untuk Hayden lakukan. Lahir dari keluarga konglomerat dan bukan hanya satu karena ibunya juga dari keluarga konglomerat, dan keberuntungan bagi Hayden orang tuanya sama-sama anak tunggal jadi bisa dipastikan sebagai putra tunggal orang tuanya Hayden akan mewarisi kekayaan dari keluarga Daddy-nya dan juga mommy-nya.

" Untuk pertama kalinya aku bersyukur untuk menjadi anak tunggal" gumam Hayden.



TBC.

BUCIN TANTE SEXY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang