11.

144 3 1
                                    

Terjadi ketegangan antara Hayden dan Jhonatan yang berdiri dan membela orang yang mereka cintai, mereka melupakan atasan dan bawahan polisi pun memberikan jalan tengah karena merasa masalahnya tidak terlalu serius.

" Bagaimana kalau diselesaikan secara kekeluargaan?, toh korban tidak terluka parah" ucap polisi, Karina sebenarnya takut Jhonatan melibatkan polisi jangan sampai semua ketahuan.

" Iya mas aku, aku gak papa juga kasian Bu Shireen demi aku tolong batalin laporan polisinya" ucap Karina, Jhonatan menatap Karina dengan tatapan lembut.

" Kamu sangat baik sayang, lihatin Shireen dia begitu baik dan kau berusaha mencelakai nya demi Karina aku akan menarik laporan ku" ucap Jhonatan Shireen menatap tajam Karina.

Polisi pun pergi karena Jhonatan menarik laporan bisik-bisik terjadi mengetahui Shireen ingin mencelakai Karina. Semua masih berkumpul di lobby kantor dengan posisi yang sama,yaitu Jhonatan dan Karina berdampingan dengan Karina mengandeng lengan Jhonatan sedangkan Hayden berdiri di depan Shireen.

" Shireen, kau harus minta maaf pada Karina karena sudah mendorongnya dari tangga" ucap Jhonatan menatap tajam Shireen sementara Karina tersenyum mendengarnya.

" Untuk apa aku minta maaf, aku tidak bersalah aku tidak melakukan yang dia tuduhkan dia yang ingin mendorong ku aku menghindar dan dia yang jatoh" ucap Shireen, Shireen tidak akan mau minta maaf karena dirinya tidak bersalah.

" Masih saja mengarang cerita padahal sudah jelas kau mendorongnya" ucap Jhonatan, Hayden menatap tajam Jhonatan.

" Sudah jelas??, bagaimana kau mengatakan sudah jelas apa kau melihat kejadian nya?" tanya Hayden, Jhonatan terdiam dia tidak melihatnya dia datang setelah Karina jatuh.

" Presdir, percayalah Bu Shireen yang mendorong saya. Dia mungkin cemburu karena saya berpacaran dengan direktur Jhonatan " ucap Karina.

" Untuk apa dia cemburu?, dia sudah memiliki saya untuk apa dia menginginkan kekasih mu" ucap Hayden mengejutkan semua orang.

" Logika saja dia sudah memiliki ku yang seorang Presdir, untuk apa dia menginginkan pacarmu" ucap Hayden dan menggenggam tangan Shireen Rossa tersenyum mendengar itu.

" Tapi-"

" Saya tidak percaya padamu, dan dia tidak akan minta maaf padamu camkan itu" ucap Hayden dengan tegas, dan ingin membawa Shireen pergi.

" Presdir, Anda membela nya sampai seperti ini apa dia memberikan tubuhnya sebagai imbalan?" tanya Jhonatan mengejutkan semua orang Shireen menatap tidak percaya Jhonatan bisa bicara seperti itu.

Bugh...

Hayden memukul Jhonatan hingga tersungkur membuat semua orang memekik terkejut, Hayden menatap tajam Jhonatan dan menarik kerah jas Jhonatan.

" Jaga mulutmu, atau aku buat mulut mu tidak bisa berfungsi lagi" ucap Hayden dengan nada penuh peringatan Hayden menghempaskan tubuh Jhonatan dan berdiri, Hayden kembali meraih tangan Shireen dan membawanya pergi.

" Jhonatan, aku tidak menyangka kau bisa berkata seperti itu pada Shireen hanya demi nih cewek. Kau bukan Jhonatan yang aku kenal" ucap Rossa dan ikut berjalan pergi Jhonatan terdiam.

" Jangan dengarkan dia, mas gak papa kan?" tanya Karina, Jhonatan menatap Shireen dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

" Aku baik-baik saja, kamu tidak usah khawatir" ucap Jhonatan, Karina membantu Jhonatan untuk berdiri dan mereka juga pergi dari lobby.

Hayden membawa Shireen ke dalam ruangannya Hayden memberikan segelas air untuk Shireen, Shireen menerimanya dan meminumnya Hayden berlutut di depan Shireen membuat Shireen terkejut melihat Hayden berlutut di depan nya.

" A__Apa yang kau lakukan?" tanya Shireen, Hayden tanpa bicara mengambil kaki Shireen dan membuka dua sepatu Shireen.

" Kakimu pasti sakit, sekarang kamu istirahat jangan pikirin tentang yang lain" jawab Hayden.

" Terima kasih sudah percaya padaku aku benar-benar tidak mendorong-" Hayden meletakkan telunjuknya dibibir Shireen membuat Shireen berhenti bicara.

" Aku percaya padamu tanpa kamu harus menjelaskan, sekarang istirahat saja ini juga jam makan siang aku sudah pesen makan siang" ucap Hayden sambil tersenyum.

" Tentang pindah aku benar-benar harus tinggal di tempatmu?" tanya Shireen.

" Ya " jawab Hayden dengan mutlak Shireen heran dengan Hayden terkadang bisa lembut, tapi bisa dingin seperti memiliki dua kepribadian.


Karina dikerumuni oleh para karyawan wanita untuk tahu cerita kronologi kejadian tadi,tentu Karina memasang wajah polosnya dan menceritakan cerita karangan nya Karina ingin nama Shireen semakin buruk di mata para karyawan.

" Kau itu cocoknya jadi pengarang bukan asisten direktur" Rossa tiba-tiba muncul membuat karyawan yang sedang berkerumun mulai menjauh.

" Tapi saya hanya bicara yang sebenarnya, saya mana mungkin berbohong saya terluka" Karina bicara dengan menunjukkan luka di kening dan siku nya.

" Tidak ada yang tahu kejadian sebenarnya, hanya kau, Shireen dan Tuhan yang tahu. Tapi kalau Shireen ingin mencelakakan mu kenapa baru sekarang tidak dari dulu saja" Rossa berjalan pergi setelah mengatakan itu Karina mengepalkan tangannya kenapa banyak yang dukung Shireen.

' Apa sih hebatnya dia? Sampai semua orang bahkan bos ada di pihaknya' ucap Karina dalam hati.

Selesai jam makan siang Shireen kembali ke ruangannya Shireen berfikir Hayden tidak seburuk itu, disaat semua orang tidak percaya padanya bahkan Jhonatan yang sudah kenal sejak zaman sekolah Hayden percaya padanya bahkan tanpa Shireen harus jelaskan panjang lebar.

" Shireen" Shireen menatap datar ke arah pintu Jhonatan berdiri, Shireen ikut berdiri.

" Mau apa lagi kau?, mau lapor polisi lagi?" tanya Shireen dengan nada dingin Jhonatan cukup terkejut dengan nada yang digunakan oleh Shireen, biasanya Shireen selalu bicara dengan nada lembut padanya.

" Aku hanya ingin kau minta maaf pada Karina, dia terluka karenamu" ucap Jhonatan, Shireen tersenyum sinis mendengar itu.

" Kau hanya melihat dari sisi Karina saja tidak percaya dengan sisiku kau tidak adil, dan tidak salah aku tidak akan minta maaf apalagi dengan wanita bermuka dua itu!"

Plakk...

Jhonatan menampar pipi Shireen mendengar Shireen menjelekkan Karina, Shireen menatap Jhonatan dengan tatapan tidak percaya Jhonatan menamparnya sementara itu Jhonatan melihat tangannya sendiri.

" Shireen jaga ucapanmu, Karina adalah wanita yang baik" ucap Jhonatan tanpa rasa bersalah telah menampar Shireen demi Karina.

" Dan menurutmu aku wanita yang buruk??, kita saling kenal bukan hanya satu, dua tahun tapi sudah belasan tahun sesulit itu percaya padaku?, kau bahkan menampar ku " setelah mengatakan itu Shireen meninggalkan Jhonatan yang mematung.

" Apa yang sudah aku lakukan?" gumam Jhonatan menatap tangannya yang menampar Shireen.

Shireen berlari ke arah lift pipinya rasanya sakit tapi hatinya lebih sakit, pintu lift terbuka dan Hayden ternyata ada di dalam lift. Hayden tersenyum pada Shireen tapi senyuman Hayden sirna melihat pipi Shireen.

Shireen belum masuk ke dalam lift sampai pintu lift ingin menutup Hayden dengan cepat menarik tangan Shireen masuk ke dalam lift.



Tbc

BUCIN TANTE SEXY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang