Pagi ini cuaca terlihat kurang bersahabat, hujan deras sejak semalam membuat udara pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, aku memakai syal dan jaket tebal. karena udara pagi ini lebih dingin dari biasanya karena semalam hujan deras disertai petir ditambah angin kencang. Aku benar-benar takut hujan deras disertai petir dan angin kencang, semalam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aku segera keluar rumah dan segera mengunci rumah dan saat aku hendak berbalik, aku terkejut mendapati Paul sedang bersandar di dinding, kini ia tengah menatapku.
"Hai Paul, selamat pagi ^^" sapaku dengan nada ceria. Aku melemparkan senyum padanya. Paul dan aku adalah sepasang kekasih, kami telah menjalin hubungan cukup lama. Saat ini hubungan kami baik-baik saja. Hanya saja Paul sangat berbeda dari biasanya, ia sangat mudah marah dan bersikap sangat positif kepadaku.
"Selamat pagi juga, kamu baik-baik saja? Semalam hujan deras disertai petir dan angin kencang. Apakah tidurmu nyenyak semalam?" Paul berkata kepadaku, ia mendekatiku.
"Tidak, aku tidak bisa tidur di tengah hujan lebat, apalagi petir dan angin kencang, Bagaimana denganmu?" Ia mendesah dan menjawab
"Ya, sama, aku tidak bisa tidur nyenyak, kau tahu, ketika aku memikirkanmu Clara. Aku benar-benar khawatir padamu..." Katanya kepadaku.
"Aku baik-baik saja, Paul... terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Ucapku sambil tersenyum, dia melangkah mendekatiku dan merengkuh tubuhku dalam pelukannya. Aku bisa mencium aroma parfumnya dan merasakan tubuhnya yang hangat. Aku membenamkan kepalaku di dadanya dan berkata.
"Paul, kamu baik-baik saja? Suhu tubuhmu lebih hangat dari biasanya, apakah kamu demam?" aku menatapnya dengan khawatir."Aku baik-baik saja Clara, tidak perlu terlalu khawatir. Tapi, entahlah, akhir-akhir ini aku merasa agak aneh. Aku cepat sekali marah." Kata Paul kepadaku.
"Syukurlah, kau membuatku khawatir..."
"Kau tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak perlu. Aku baik-baik saja, Sayang..." bisik Paul lembut di telingaku, pipiku memerah dan aku tersipu.
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Saat itu kami berdua berjalan di lorong sambil bergandengan tangan sambil mengobrol, Tanpa kami sadari sebuah benda bulat dalam sekejap mengenai wajahku, aku berteriak kaget dan juga darah yang langsung mengalir dari hidungku. "Apa yang kau lakukan, Sialan!" Ucap Paul dengan marah kepada seseorang yang berlari ke arah kami dengan ekspresi panik, dialah pelaku yang memiliki bola yang baru saja mengenai wajahku. Aku bingung bagaimana cara menenangkan Paul dan aku mencoba untuk berdiri tetapi sulit. Aku merasakan kakiku lemas.
"Paul, calm down..."
Paul's POV
"Ya ampun Clara, maafkan aku, Ya ampun darahnya, aduh sialan!, Maafkan aku Clara" ucap seorang laki-laki yang baru saja melewatiku, langsung menghampiri Clara-ku yang sedang mengerang kesakitan, dan pendarahannya tak kunjung berhenti.
Tanganku mencengkeram bahunya yang membelakangiku, aku mengangkatnya tinggi-tinggi dengan salah satu tanganku bertengger di kerah bajunya. "Apa yang kau lakukan, Jared, dasar bajing*n!" kataku marah kepadanya.
Mataku terasa sangat berkaca-kaca karena amarah yang memuncak. Aku mendapati Jared, lelaki yang telah menyakiti kekasihku, mencengkeram pergelangan tanganku, seolah-olah melindungi dirinya agar tubuhnya tidak melayang ke udara.
"Aku tidak bermaksud begitu, Paul. Bola itu terlalu cepat." Dia tergagap.
"Kau bilang bola itu?! Aku akan mematahkan kakimu yang bodoh itu karena berani menendang bola dengan keras hingga melukai Clara-ku!!"
Panas, rasanya panas sekali. Tubuhku serasa mau meledak, mulutku tak terkendali. Aku ingin berteriak. Sesuatu di dalam dadaku terasa membesar, menekan, dan aku hampir kehabisan oksigen.
Mata Jared membelalak ketakutan, Tidak! Dia tampak terkejut melihat tubuhku. Bukan kata-kata yang baru saja kuucapkan. Dia bahkan lebih terkejut saat tubuhku menegang, bergetar begitu keras hingga tubuh Jared dalam genggamanku ikut bergerak. Panas, aku terbakar!!
Aku melemparnya ke tanah, aku berlari sekencang-kencangnya, menerobos pagar dan berlari ke dalam hutan. Samar-samar aku mendengar teriakan Clara memanggilku, tapi apa peduliku!!! Aku terus berlari ke dalam hutan, aku merasa seperti akan meledak!
Clara's POV
"Paul!!" teriakku memanggilnya, kulihat Paul berlari menerobos pagar dan berlari ke dalam hutan. Aku sangat khawatir padanya, aku sangat terkejut melihat kemarahan Paul tadi, kulihat Jared terdiam dan dia bergerak mendekatiku, membawaku ke rumah sakit. Aku masih memikirkan Paul, ada apa denganmu? Paul... Cepat kembali, aku khawatir...
****
Lanjut ke episode selanjutnya!, jangan lupa like dan comment, share ya kawan! Thanks 💗✨🌼🦋🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [Paulus Lahote X OC] (Fanfiction)
WerewolfPenulis/Author : Abelia__Saputri Judul Cerita : You're Mine [Paulus Lahote X OC] (Fanfiction) Hai, namaku Clara, aku punya kekasih yang sangat positif dan pemarah. Dia adalah Paulus Lahote. Dia adalah kekasihku. Aku tidak percaya bahwa selama ini k...