Pagi yang cerah, seperti biasa aku berangkat ke sekolah, namun kali ini aku berangkat sendiri tanpa dia. Tak lama kemudian. aku sudah sampai di depan sekolah, aku langsung masuk ke dalam, dan aku tidak memperhatikan setiap langkah yang kuambil, sehingga tanpa sengaja aku menabrak sesuatu di depanku. Tunggu! Aroma parfum ini sangat familiar! Aroma parfum ini adalah parfum Paul! Aku mendongak, betapa terkejutnya aku mendapati Paul berdiri di depanku, orang yang aku rindukan kini ada di depanku.
"Paul..." Satu kata terucap dari mulutku, apakah aku tidak salah lihat, apakah ini benar-benar Paul di hadapanku, orang yang aku rindukan?. Penampilannya sangat berbeda, rambutnya dipotong dan ada tato di lengan kanannya. Apakah ini benar-benar Paul? Aku menatapnya dari atas ke bawah. Ini benar-benar Paul!
"Hai sayang, selamat pagi. Apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu tidak merindukanku??" Ucapnya sambil menyilangkan tangannya, dia menyeringai padaku.
'Aku sedang memikirkanmu, Ya, aku sangat merindukanmu, Paul.' Pikirku, kulihat dia berjalan ke arahku.
"Hei, kau baik-baik saja?" tanyanya dengan khawatir. Dia memegang lenganku. Wajahnya dekat dengan wajahku, dia menatapku. Napasnya yang segar menerpa wajahku. Tiba-tiba aku lupa bernapas.
Tatapan tajamnya memenuhi ruang di mataku. "Sayang... Tolong jawab, kamu baik-baik saja?" Ucapnya sambil menatapku dengan cemas, dia membelai pipiku. Seketika wajahku memerah, jantungku berdebar kencang. Aku berharap dia tidak mendengarnya.
"Ya, aku baik-baik saja..." jawabku gugup, aku baru sadar kalau kekasihku ini memang tampan sekali, saat rambutnya dipotong.
"Really? Are you okay?"
"Yeah, I'm really fine."
┈┈┈┈┈┈┈
Kami berdua berjalan menyusuri lorong, tangan kami saling bertautan. "Kau tahu, aku benar-benar khawatir padamu. Dan sejak kapan kau memotong rambutmu dan memakai tato?" tanyaku padanya.
"Sorry, aku membuatmu khawatir. Aku ingin mengatakannya tapi aku tidak bisa." Katanya.
"Ya, tidak apa-apa, aku mengerti. Aku lega jika kamu baik-baik saja, itu sudah cukup bagiku." Kataku.
Tak lama kemudian, kami berdua sudah sampai di depan kelas dan masuk ke dalam kelas, lalu kami duduk di bangku belakang dekat jendela. Dia terus menatapku. "Kenapa? Kenapa kamu menatapku? Apa ada sesuatu di wajahku?"
"You're beautiful" Wajahku langsung memerah, Aku jadi tersipu malu dan menyembunyikan wajahku di dadanya. "Jangan menggodaku lagi! Paul. Kau juga sangat tampan dengan penampilan barumu, aku hampir tidak mengenalimu. Kau tahu, kau sangat berbeda dari sebelumnya."
"Hei Paul, apa yang terjadi dengan Leah? Aku lihat dia sangat berbeda dari sebelumnya." Kataku, Paul melirik Leah dan dia menatapku. "Sam datang ke rumah Leah dan memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan, bahkan Sam membekas pada sepupunya, Emily Young. Leah patah hati dan seperti kau lihat sekarang,ia mudah marah." Katanya, dia melingkarkan lengannya di pinggangku.
"Apakah kamu juga melakukan Imprint pada seseorang?" Tanyaku, perasaanku sekarang menjadi gelisah, aku sangat takut kalau Paul melakukan Imprint pada seseorang, dan meninggalkanku. seperti Leah.
"Sejak kapan kamu berpikir seperti itu? Hmm... Aku tidak melakukannya." Katanya sambil membelai pipiku dan mencium bibirku.
"Paul!"
****
Lanjut ke episode selanjutnya!, jangan lupa like dan comment, share ya kawan! Thanks 💗✨🌼🦋🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [Paulus Lahote X OC] (Fanfiction)
WerewolfPenulis/Author : Abelia__Saputri Judul Cerita : You're Mine [Paulus Lahote X OC] (Fanfiction) Hai, namaku Clara, aku punya kekasih yang sangat positif dan pemarah. Dia adalah Paulus Lahote. Dia adalah kekasihku. Aku tidak percaya bahwa selama ini k...