9. menggemparkan sekolah

5 2 0
                                    

"Jika kamu akan terus bertahan di zona nyaman, maka kamu tidak akan pernah tahu banyak hal."

Clarissa Tamara Adijaya

🥀🥀🥀

"

Ni bocah mau buka salon kah, make up dia banyak benar." ucap Tasya a.k.a Gisel.

"Oke, udah," ucap Tasya.

Note: sebenarnya Tasya yang dulu itu emang cupu tapi dia juga pencinta make up jadi dia punya banyak make up cuma dia gk pake cuma dia jadikan sebagai pajangan. 

Tok... Tok... Tok...

"Non Tasya," panggil bi Maryam dari luar kamar, dengan segera Tasya berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek...

"Iya bi, ada apa?" tanya Tasya.

"Nona udah ditungguin sama tuan, dan yang lainnya dibawah." jelas bi Maryam.

"Hm, iya bi nanti Tasya turun,"

Di ruang makan terlihat sudah ada ayah, Rayyan, Ryan, dan Kesya

"Ck, lama banget sih tu jalang," kesal Ryan dengan suara kecil.

Tap...Tap...Tap...

Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, dan terlihat Tasya turun dengan penampilan yang berbeda. Karna dulu penampilan Tasya bisa dibilang sangat Cupu, baju kebesaran, dan kaca mata besar yang menutupi matanya yang indah. Sangat berbeda dengan Tasya sekarang, yang menggunakan baju yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil, sangat pas untuk tubuh mungil nya. Tasya juga membuka kaca mata yang selalu berteger di hidungnya. Dan sekarang Tasya juga memakai make up natural yang membuatnya terlihat sangat cantik.

Tasya menduduki kursi didepan Kesya.

"Ehem, ayok kita mulai sarapannya," ucap ayah sebagai kepala keluarga.

"Iya yah," ucap Rayyan, dan Ryan serentak.

"Iya ayah," ucap Kesya yang di lembut lembutkan.

"Hm," dehem Tasya a.k.a Gisel.

Mereka pun makan dengan khidmat, karna memang ada aturan, dilarang bicara saat makan. Setelah makan Tasya segera berpamitan kepada mereka semua.

"Saya duluan," ucap Tasya formal, dan langsung pergi dari sana.

Untuk beberapa saat semuanya tertegun mendengar gaya bicara Tasya berubah, bahkan nadanya juga berubah total.

"Heh lo gak pernah kah diajarin sopan..."

Belum sempat Ryan menyelesaikan ucapan nya, Tasya sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"Heh bajingan, kan lo tau sendiri gue dari kecil sampai sekarang mana pernah diajarin sopan santun! Jadi ya wajar dong, kan yang diajarin sopan santun sama bokap cuma lo berdua, dan lagi yang ajarin gue sopan santun itu cuma bunda tapi sekarang bunda udah gak ada kan? Dan lagi emang gue pernah di anggap di keluarga ini? Jawaban nya enggak  kan. Jadi anggap aja gue gak ada dirumah ini! Dan lagi kalian gk usah sok ngatur hidup gue deh, cukup jadi kalian yang dulu! Yang sama sekali gak peduli sama gue!" Tasya berucap panjang kali lebar, dan ini kali pertama bagi seorang Gisel berkata sepanjang itu.

Deg...

"Gue pamit ke sekolah" ucap Tasya singkat, dan langsung pergi dari sana.

"Kenapa hati saya sakit dengar perkataan dia?" batin ayah adwin.

Transmigrasi Gisel dan TasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang