10. Kantin

4 2 1
                                    

"Saatnya permainan dimulai, bersiap-siaplah untuk merasakan penyesalan yang sebenarnya."

Qeeinza Anita Anastasya Harvard

🥀🥀🥀

"Lo jadi training topik seantero" ucap Alice setengah berbisik.

"Gue tahu" ucap Tasya santai.

"Gue senang akhirnya lo menggubah penampilan, sekaligus balik lagi kek dulu" ucap Alice bahagia.

Tasya hanya tersenyum tipis menanggapi.

S

K

I

P

Di kantin kali ini lebih ramai dari biasanya, hiruk piruk karena masi menceritakan Tasya yang dulunya gadis nert, berubah menjadi gadis cantik dan bad girl. Kali ini kantin juga sedikit berbeda, Tasya ke kantin dengan anak kelas 12 MIPA 1, Kenapa bisa? Karena tidak ada lagi Tasya yang ditindas, ataupun dikucilkan. Sekarang seperti keadaan berbalik saja.

Dan lagi satu kelas pun adil meramaikan kantin, dengan Tasya berada di tengah tengah mereka, entah bagaimana pandangan seantero kanti toh Tasya juga tidak peduli. Ia sekarang telah menemukan cahaya terang di gelapnya dunia Tasya dulu.

"Sen, lo pesan makanan sono" suruh Dimas seenak dijak

"Ck, ya lo sama gue lah!" semprotnya tak Terima.

"Yakali gue bawa banyak buat sekelas dengan tangan gue yang anggun ini"lanjutnya mendramatis

Dimas bergidik ngeri melihat seno yang mendramatis. "Jijik anjing"

Mahen yang melihat perdebatan unfaedah itu pun segera melerai. "Udah sono pesan, lama banget lo berdua, kasian yang lain udah kelaparan."

Sedangkan seno yang ternistakan pun mau tidak mau dia harus pergi memesan makanan. Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, ia langsung menyeret Dimas untuk membantunya... Sedangkan Dimas? Dia hanya pasrah diseret oleh teman laknat nya.

Kantin mulai ricuh kembali setelah melihat segerombolan kelas Tasya masuk ke kantin. Naura yang merasakan ada yang melihat Tasya pun lantas melirik sekilas, dan mendekat ke arah Tasya seraya berbisik. "Sya, lo lihat deh tuh Azka dkk liatin lo mulu." bisik Naura. Tasya hanya mengangkat sebelah alisnya, dan berdehem seolah tidak peduli, Tasya lebih mementingkan HP nya karena ada pesan dari sahabat sahabatnya yang dulu.

Tasya membuka sebuah aplikasi WhatsApp di hp nya.

Me: "ini gue Gisel,"

Dina: "Lo gak usah bercanda deh, candaan lo tuh gak lucu."

Zahra: "iya tuh bener",

Aurel: "Apa buktinya kalau lo emang Gisel?"

Angel: "Jangan bercanda sama kami, jangan sampai lo gak bisa liat matahari lagi besok."

Me: "Ke cafe Q.A.G,"

Aurel: "jam?"

Angel: "kalau sampai lo bohong sama kami, habis lo sama gue."

Me: "13.00, tenang aja gue gak bohong."

Dina: "oke, kami tunggu lo jam 13.00,"

Zahra: "jika lo masi hidup, kenapa baru sekarang lo kasi tau kami?"

Me: "nanti gue ceritain,"

Transmigrasi Gisel dan TasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang