2. Ganta

23 11 4
                                    


°
•••<->••• H a P p Y R E a D i n G •••<->•••
•°


"Cha Itu si Ganta yang yang sering lu curhatin Cha? cowo berengsek yang tiba-tiba ngilang, yang buat lu susah buka hati?" tanya Ayumi sedikit kesal.

Acha yang tengah mencuci wajahnya itu seketika berhenti, menggantung aktifitasnya sesaat sebelum mulai membasuhnya kembali.

Acha keluar dari kamar mandi.

"Iya Ay, dia Ganta" Jawab Acha lemas seraya mengelap wajahnya dengan handuk kecil.

Acha berjalan menuju tempat tidurnya.

Ayumi yang baru selesai memakai masker wajah segera menghampiri Acha lalu duduk dihadapannya sambil membuka cemilan yang dibawakan oleh Rey dan Acha tadi.

"Gila si tucowo, kok dia bisa dikota ini?, bisa-bisanya dia muncul sekarang,udah kayak jalangkung aja anjirr" cecar Ayumi kesal.

"Awas ya lu Cha sampe mikirin dia" Lanjutnya.

Acha merebahkan tubuhnya terlentang di atas ranjang, membuang nafas kasar.

"Gak tau Ay, Acha pusing banget" ucap Acha menatap langit-langit kamar

"Kenapa Ganta hadir setelah lama hilang,kenapa dia ga hadir disaat Acha masih sendiri nunggu dia?" lanjut Acha masih menatap langit-langit kamarnya.

"Acha takut Ay, Acha takut sama perasaan Acha, Acha gamau nyakitin Rey." kali ini Acha memejamkan matanya.

Ayumi sedikit miris melihat temannya satu ini. ia menaruh cemilannya lalu ikut merebahkan tubuhnya terlentang, sedikit menghadap wajah Acha.

"Pada kenapa sih,lesu bener" cetus Ara yang baru saja tiba, lagi-lagi dengan kantung belanjaan yang isinya sudah jelas makanan ringan.

Ara menghampiri kedua temannya dan merebahkan tubuhnya disamping tubuh acha, dengan sikap tengkurap.

Ara menghampiri kedua temannya dan merebahkan tubuhnya disamping tubuh acha, dengan sikap tengkurap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dito bilang dia suka sama gua" ucap Ara tiba-tiba.

Sontak Acha dan Ayumi menengok kepada Ara terkejut.

Kini Acha maupun Ayumi menatap lekat wajah Ara, tertulis sangat jelas dimata keduanya.

"Cerita! ayo cerita" Kata yang berada di dalam sorot mata keduanya.

Dan saat itu pula Acha melupakan sejenak kerisauannya.

Ara menghembuskan nafas kasar, menghadap kepada kedua sahabatnya.

"Jadi gini, Seminggu yang lalu Dito bilang ke gua kalo dia nge ship cewe, terus dia nanyak ke gua minta saran ya biasalah saran-saran buat pdkt sama cewe".

"Lah guakan sebagai kakak yang baik, ya ngasih saran dong".

Acha dan Ayumi terus mengangguk-angguk, menunggu kelanjutan ceritanya.

"Terus-terus gimana"ucap mereka serempak.

"Terus tiba-tiba tadi dia bilng suka sama guaa" ucap Ara tidak terima.

"gua kudu piye iki cok" lanjutnya.

"haha anjir ngakak cok, dia bilang Gimna tadi" tanya Ayumi penasaran.

Flashback on.

Malam itu Ara dan Dito sangat menikmati makan malam mereka,Usai makan malam Mereka berduapun kini berada diparkiran motor.

"Teh" panggil Dito.

Ara menoleh "Hmm" balasnya.

"Mau jalan-jalan sebentar ga sih cari angin" Ajak Dito sedikit ragu, pasalnya hari sudah cukup malam.

Ara yang mendengarnya sedikit mengerutkan keningnya,tumben fikirnya.

"Boleh Dit" jawabnya.

Akhirnya mereka berdua berjalan berdampingan menelusuri jalan malam menuju taman yang tak jauh dari restoran tempat mereka dinner.

Hening, yang terdengar hanyalah deburan angin yang seolah berbisik ditelinga.

Ara merasa Dito diam-diam meliriknya beberapa kali,hingga ia menghentikan langkahnya.

"Kenapa hm?" tanya Ara menghadap Dito.

"Teh,teteh inget ga yang aku bilang aku suka sama cewe dikantor ?"tanya Dito tersenyum lalu berjalan pelan mendahului Ara.

Ara mengejar langkah Dito, "Iya inget", ucapnya.

"Kenapa ? udah ada kabar baik ?" lanjut Ara bertanya.

"Menurut teteh aku ungkapin nggak ya ? aku takut ditolak teh".

"loh, teteh kira kamu sudah nyatakan perasaan kamu ke dia Dit." balas Ara santai.

"Memangnya kalo Dito ungkapin perasaan Dito,teteh mau terima Dito ?"

Langkah Ara terhenti,tentu saja Dito pun ikut berhenti melangkah.

Hening sejenak sebelum Dito kembali bersuara.

"Dito suka sama teh Ara" jujurnya.

"Tehh, sebenernya perempuan yang Dito suka di kantor itu ya teteh..
Maaf yaa karna Dito terus ngumpetin ini dari kemarin,Maaf karna Dito ga jujur"

"Dito juga ga tau kenapa bisa suka sama teteh. Adee ga mau ngasih tauu ini semua karena takut tetehh nanti ilfiil terus ngejauh, Ade ga mau kehilangan kasih sayang teteh, makanya Adee umpetin.
Maaf yaa tehh Adee ga sengaja juga kokk, maapin yaa udah Suka sama teteh sendiri" lanjut Dito serius merasa bersalah.

Menurutnya seorang adik tidak boleh menyukai kakaknya sendiri,tapi apa boleh buat.

manusia mana yang bisa mengendalikan cinta agar tidak hadir ?

flashback of

Ayumi maupun Acha terpaku, bingung harus berkomentar seperti apa.

Mereka hanya bisa memberi semangat dan dorongan pada Ara.

"Semngat ra" ucap Ayumi.

"Ikutin kata hati kamu,jangan berdusta" lanjut Acha.

Clara mengacak rambutnya frustasi.

"Aaaaaaaaaaaaaa gua gtauu harus gimna, gua suka Dito tapi sebagai adik,gua gamau perasaan ini buat gua sama dia jdi canggung" keluh Ara.

"Huff" Clara,Ayumi maupun Acha membuang nafas kasar.

ketiganya saling menengok dan menghempaskan tubuh ke atas kasur.

*bayangan Ara*

Ara terpaku mendengar pengakuan Dito,ia bingung harus merespon seperti apa.

Melihat Ara yang diam tak meresponnya,Dito cukup pintar untuk sadar diri.

"Maaf teh, ade tau ga seharusnya adee ungkapin perasaan ade ke teteh"

"Gak gitu Dit, aku cuma speechless,gak tau harus merespon seperti apa"jawab Ara jujur.

Dito tersenyum

"Udah malem teh ayo pulang" Ajak Dito.

Clara hanya mengangguk.

<★>°•••°•••°<★>

~<>••°••<>~

Terimakasih telah singgah.
Ada saran ? kalo ada silahkan komen :*

~<>••°••<>~

Memories of joy [ -TAMAT- ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang