Chapter 08 ~ Love Rival ~

224 16 9
                                    

Riddle terkekeh saat dia melihat ketakutan di wajah Harry. Dia bisa merasakan ketakutan yang terpancar dari anak itu, dan itu membuatnya merasa puas.

"Ah, kau rupanya,"

katanya, suaranya dingin dan mengejek

"Jadi kau yang selama ini bersembunyi dalam bayang-bayang."

Dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat, tatapannya mengunci pada tatapan Harry.

"Dan siapakah kau?" Berkata dengan nada teka teki.

Pikiran Harry berkecamuk. Dia tidak tahu bagaimana harus menanggapinya.

Tapi sebelum dia bisa mengatakan apapun, Riddle berbicara lagi.

"Tak perlu dijawab," katanya, senyumnya melebar

"Aku tahu persis siapa kau."

Harry merasakan getaran dingin menjalar di tulang punggungnya. Bagaimana Riddle tahu siapa dia? Dia bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa berakhir di sini.

Dia menelan ludah dengan keras, tenggorokannya kering.

"Kau tau ?" Dia berhasil mengeluarkan kata dengan terbata-bata

Riddle tertawa lagi, matanya berbinar-binar karena merendahkan.

"Ya, benar," katanya, suaranya penuh dengan ancaman. 

"Kau Harry Potter, bukan? Yang meninggal 7 tahun yang lalu sama denganku?"

Mata Harry membelalak kaget. Bagaimana ini mungkin? Bagaimana Riddle tahu tentang dia? Dia tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi.

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia ingin menyangkalnya, tapi dia merasa Riddle sudah mengetahui kebenarannya. Dia mencoba untuk mempertahankan ekspresi tabah, meskipun jantungnya berdebar-debar.

"Tapi.. aku tidak..."

Riddle melangkah mendekat, matanya menyipit.

"Kau bukan Harry Potter-ku?"

Dia berhenti, tatapannya seperti ular saat dia mengamati Harry, menunggu jawabannya.

Riddle mempelajarinya sejenak, tatapannya tajam dan intens.

"Hm, menarik," katanya, sudut mulutnya melengkung menjadi senyuman kejam.

Dia mengitari Harry seperti seekor pemangsa, langkah kakinya bergema di menara yang sunyi.

"Kau bukan Harry Potter-ku, tapi kau mirip sekali dengan dirinya. Sungguh membuat ku penasaran."

Jantung Harry berdegup kencang di dadanya. Dia merasa seperti seekor tikus yang terperangkap dalam perangkap, dengan seekor kucing yang kelaparan sedang bermain-main dengan makanannya.

Dia mencoba mengikuti gerakan Riddle dengan matanya, mencoba untuk tetap tenang dan terkumpul.

Namun di dalam, pikirannya dipenuhi dengan kebingungan dan ketakutan. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana dia bisa berada di sini, di dimensi yang bukan miliknya, bertemu dengan Penguasa Kegelapan itu sendiri?

Riddle melangkah ke depan Harry lagi, matanya berbinar-binar dengan rasa ingin tahu dan kedengkian.

"Katakan padaku, bagaimana tepatnya kau bisa berada di dimensi ini?"

Dia melangkah lebih dekat, menjulang di atas Harry dengan kehadiran yang mengancam.

Harry mundur selangkah, punggungnya membentur dinding batu yang dingin di belakangnya.

Sacred Love [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang